Salah Paham di Jalan Picu Pengeroyokan dan Perampokan Satu Keluarga di Jakarta Timur

Titi Suherti (48) dan keluarganya jadi korban pengeroyokan dan perampokan kelompok pemuda pada Sabtu (1/1/2022) sekira pukul 03.00 WIB

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Marwan (23), anak Pipih Suherti yang menjadi korban pengeroyokan saat menunjukkan luka di Mapolsek Makasar, Jakarta Timur, Selasa (4/1/2022). Titi Suherti (48) dan keluarganya jadi korban pengeroyokan dan perampokan kelompok pemuda pada Sabtu (1/1/2022) sekira pukul 03.00 WIB. 

Laporan yang kini ditangani jajaran Unit Reskrim Polsek Makasar diterima dengan sangkaan pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dan 365 dengan tentang Pencurian Disertai Kekerasan.

Puluhan Pelaku Juga Rampok Rumah Korbannya

Titi Suherti (48) dan keluarganya tidak hanya jadi korban pengeroyokan kelompok pemuda yang menyerang rumahnya pada Sabtu (1/1/2022) sekira pukul 03.00 WIB.

Pelaku yang berjumlah sekitar 20 orang itu juga merampok harta benda dari rumah Titi di Jalan Sulawesi, RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

Titi mengatakan para pelaku merampok harta benda di rumahnya tidak lama usai pengeroyokan terhadap dia, dua anak laki-laki, satu anak dan menantu perempuannya terjadi.

Baca juga: Satu Keluarga di Makasar Diserang 20 Orang, Ibu Diseret hingga Bocah Sembunyi di Kamar Mandi

"Setelah Subuh selesai kejadian saya sama anak-anak langsung pergi dari rumah. Tapi pas saya pergi, sekira pukul 07.00 WIB itu pelaku datang," kata Titi di Makasar, Jakarta Timur, Rabu (5/1/2022)

Para pelaku menggasak satu unit sepeda motor, satu unit TV ukuran 24 inch, empat gitar, dan celengan berisi sekitar Rp 3 juta yang ditinggalkan Titi dan keluarganya menyelamatkan diri.

Kala Titi dan keluarganya pergi pintu rumah memang tidak dalam terkunci karena sebelumnya sudah rusak didobrak paksa pelaku sewaktu melakukan pengeroyokan.

Dia juga tidak sempat memikirkan nasib harta bendanya karena sudah babak belur dipukuli pelaku menggunakan batang sapu dan diseret, hanya keselamatan nyawa yang tepikir di benak.

Marwan (23), anak Titi Suherti saat menunjukkan luka penganiayaan di Mapolsek Makasar, Jakarta Timur, Selasa (4/1/2022).
Marwan (23), anak Titi Suherti saat menunjukkan luka penganiayaan di Mapolsek Makasar, Jakarta Timur, Selasa (4/1/2022). (TribunJakarta.com/Bima Putra)

"Saya menyelamatkan diri karena takut dipukul lagi. Saya sama anak semua langsung ngungsi ke rumah anak di Cipinang Lontar (Kecamatan Jatinegara). Habis itu ke Bogor," ujarnya.

Titi menuturkan memilih pindah dari rumah anaknya di kawasan Cipinang Lontar ke Bogor lantaran takut para pelaku yang masih warga Jakarta Timur memburu mereka.

Terlebih para pelaku sempat mengancam tidak bakal berhenti melakukan penganiayaan hingga satu anggota keluarga Titi tewas, hal ini membuat Titi trauma berat.

Marwan (23), anak Titi Suherti saat menunjukkan luka penganiayaan di Mapolsek Makasar, Jakarta Timur, Selasa (4/1/2022).
Marwan (23), anak Titi Suherti saat menunjukkan luka penganiayaan di Mapolsek Makasar, Jakarta Timur, Selasa (4/1/2022). (TribunJakarta.com/Bima Putra)

"Makannya saya baru berani bikin laporan ke Polsek Makasar hari Senin (3/1/2022) malam kemarin. Karena masih trauma, saya menenangkan diri dulu sebelum lapor ke polisi," tuturnya.

Di SPKT Polsek Makasar laporan Titi diterima sebagai kasus pengeroyokan dengan sangkaan pasal 170 KUHP, dan pencurian disertai kekerasan dengan sangkaan pasal 365 KUHP.

Baca juga: Puluhan Orang Keroyok Keluarga di Jaktim, Ibu Diseret 2 Meter Sampai Bocah Ngumpet Ketakutan di WC

Akibat penganiayaan dialami, dua anak laki-laki Titi, Marwan (23) dan Ramdoni (25) babak belur dipukul, ditendang dan diseret para pelaku, sementara menantu perempuan luka memar dipukul.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved