Penjabat Pengganti Anies Baswedan
Dekat dengan Jokowi dan Ahok di Jakarta, Heru Budi Hartono Sosok Idaman PDIP Pengganti Anies
Ia digadang-gadang sebagai sosok ideal pengganti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang masa jabatannya akan berakhir pada Oktober 2022 nanti.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM - Nama Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres), Heru Budi Hartono tiba-tiba menyeruak ke publik.
Ia digadang-gadang sebagai sosok ideal pengganti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang masa jabatannya akan berakhir pada Oktober 2022 nanti.
Sementara, Pemilihan Gubernur atau Pilgub DKI baru akan digelar pada 2024.
Selama jeda waktu tersebut, Anies akan digantikan penjabat (Pj) Gubernur yang ditunjuk Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berdasarkan persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dengan sejumlah rekam jejak bertugas di Jakarta, Heru menjadi idaman PDIP sebagai penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta yang menggantikan Anies sementara
Nama Heru disebutkan langsung oleh Ketua Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono.
Baca juga: Soal Pj Gubernur Pengganti Anies, PDIP Langsung Sebut Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono
Fraksi PDIP DPRD DKI berharap, Pj Gubernur nantinya diisi sosok yang sudah menguasai permasalahan di ibu kota.
Profil Heru Budi Hartono
Sosok Heru Budi Hartono bukan nama baru di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Ia bisa dibilang dekat dengan Jokowi dan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.
hal itu karena, semasa keduanya masih menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI 2014 silam, Heru menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara.
Selang setahun kemudian, Heru menduduki jabatan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta.
Yang paling mencuri perhatian yakni ketika Heru Budi Hartono hampir dipilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menjadi wakilnya di Pilkada Jakarta 2017 lalu.
Kala itu dia nyaris dipinang Ahok yang sempat ingin maju di Pilkada Jakarta melalui jalur independen.
Namun, usai Ahok memutuskan maju melalui jalur partai politik, Heru batal mendampingi sebagai cawagub DKI.
