Antisipasi Virus Corona di DKI
Satu Warga Krukut Suspek Omicron, Sudin Dinkes Jakarta Barat: Hasilnya Kita Tunggu 5 Hari
Sudin Kesehatan Jakarta Barat masih menunggu hasil pemeriksaan kesehatan warga Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, yang suspek Omicron.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMANSARI - Sudin Kesehatan Jakarta Barat masih menunggu hasil pemeriksaan kesehatan warga Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, yang suspek Omicron.
Plt Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Barat, Yudi Dimyati mengatakan pihaknya masih menunggu hasil selama lima hari.
"Masih menunggu kita. Kan kita kirim labnya, yang ditunjuk Kemenkes. Masih menunggu. Biasanya lima hari, ini agak lama," katanya saat dikonfirmasi pada Senin (10/1/2022).
Sementara itu, Lurah Krukut, Ilham Nurkarin mengatakan pihak Puskesmas dibantu dengan aparat gabungan tiga pilar (Pemerintah Kota, TNI dan Polri) mengadakan swab massal ketiga di wilayah Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, hari ini pada Senin (10/1/2022).
Ratusan warga telah mengikuti tes swab massal sejak pukul 09.00 WIB.
Baca juga: Tracing Massal Ketiga di Krukut, Kasus Positif Covid-19 Bertambah 10 Orang
Dari hasil pemeriksaan, sebanyak 120 warga telah menjalani tes reaksi berantai polimerasi (PCR) dan telah menjalani tes antigen.
Hasilnya, ditemukan 10 warga Krukut yang positif Covid-19 dari pemeriksaan antigen.

"Positif antigennya, ada 10 peserta," kata Ilham.
Pihaknya juga masih menunggu hasil tes PCR.
Tidak menutup kemungkinan, lanjutnya, ada penambahan kasus positif dari hasil tes PCR.
Tes di 14 RT Krukut
Pihak Kelurahan Krukut melakukan swab massal di 14 RT, RW 002, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.
Baca juga: Suspek Omicron di Krukut Transmisi Lokal, Dinkes DKI: Gejala Ringan Tapi Menular
Swab massal dilakukan lantaran sebelumnya sebanyak 36 warga Krukut terpapar Covid-19.
Satu di antaranya suspek omicorn.
"Ada 14 RT di RW 002 yang akan kami lakukan tracing serentak hari ini," ujar Lurah Krukut, Ilham Nurkarin saat ditemui di lokasi pada Senin (10/1/2022).
Namun, ia belum bisa memastikan sampai kapan tracing ini berlangsung.
"Prosesnya berdasarkan hasil evaluasi hari ini. Kalau evaluasi hari ini sudah sebagian besar di-testing kita akan pertimbangkan lagi," tambahnya.

Ilham mengatakan rencananya sekitar 500 orang akan mengikuti swab massal.
"Target hari ini ada 500 orang ya."
"Diawali dengan apel pagi jam 9 di kantor Lurah Krukut," ungkapnya.
Ilham melanjutkan kegiatan swab massal ini dilakukan di empat titik.
Baca juga: Tawuran Pakai Bom Molotov, Gangster di Kabupaten Tangerang Janjian Sama Musuhnya Lewat Instagram
Empat titik itu berada di Puskesmas Kelurahan Krukut, Lapangan Garuda, Lapangan SMK 35 dan Sekretariat RW 002 Krukut.
"Petugas gabungan yang dikerahkan sekitar 50 orang ya."
"Terdiri dari Puskesmas, Polsek, Koramil dan Pol PP Kecamatan," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Sebanyak 4 RT di RW 002 Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat dilakukan karantina wilayah atau micro lockdown.
Pemberlakuan micro lockdown ini berlangsung sejak Kamis (6/1/2022) hingga 14 hari ke depan.
Baca juga: Tracing Massal Ketiga di Krukut, Kasus Positif Covid-19 Bertambah 10 Orang
Keempat RT yang terdiri dari RT 008, RT 010, RT 011 dan RT 014 diberlakukan micro lockdown lantaran ditemukan sebanyak 36 orang yang terpapar Covid-19.
Lurah Krukut, Ilham Nurkarin mengatakan keempat RT itu ditetapkan masuk zona merah.
Sebanyak 600 jiwa di empat RT tersebut pun dalam pengawasan pihaknya yang dibantu oleh petugas gabungan tiga pilar (TNI, Polri dan Pemerintah Kota).
"Kita membatasi aktivitas keluar masuk. Orang luar yang bukan warga setempat tidak dibolehkan masuk."
"Orang dari dalam juga harus menunjukkan hasil swab negatifnya," katanya saat dihubungi TribunJakarta.com pada Minggu (9/1/2022).
Selain melakukan pembatasan di lingkungan zona merah, penjagaan juga diperketat.
Baca juga: Suspek Omicron di Krukut Transmisi Lokal, Dinkes DKI: Gejala Ringan Tapi Menular
Ilham melanjutkan dikerahkan petugas gabungan tiga pilar di sekitar wilayah tersebut.
"Kita lakukan penjagaan dari petugas gabungan secara bergantian untuk melakukan pencegahan," tambahnya. (*)