Tunjangan Anggota Dewan Naik Jadi Rp177 Miliar, Ketua DPRD DKI: Untuk Turun ke Masyarakat
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi sebut kenaikan tunjangan anggota dewan Kebon Sirih di tahun 2022 untuk kepentingan masyarakat.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Yang namanya pemerintah daerah itu ada eksekutif dan legislatif."
"Sekarang kita melihat tunjangan eksekutif dia bisa istilahnya ke tengah masyarakat dengan gagahnya," ujarnya.
"Kami paling kecil dibandingkan eksekutif loh, dinaikkan sedikit untuk kami juga ke masyarakat, membantu masyarakat," sambungnya.
Untuk itu, Prasetyo menyebut, kenaikkan tunjangan ini bertujuan untuk membantu program pemulihan ekonomi yang dicanangkan pemerintah.
"Kami enggak pegang uang itu, uang itu ke tengah masyarakat, ke pihak ketiga."
"Sekali lagi, uangnya bukan buat kami, buat masyarakat," kata Prasetyo.
M Taufik Anggap Wajar Anggaran Gaji dan Tunjangan DPRD DKI Naik
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik buka suara soal kenaikan gaji dan tunjangan 106 anggota dewan Kebon Sirih.
Politisi senior Gerindra ini menyebut, kenaikan gaji dan tunjangan itu masih tergolong wajar.
"Itu masih ambang batas yang ditetapkan berdasarkan angka-angka," ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (7/1/2022).
Sebagai informasi, alokasi anggaran gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI tahun ini naik Rp26,42 miliar menjadi Rp177 miliar.
Sebelumnya, anggaran gaji dan tunjangan anggota dewan Kebon Sirih hanya sebesar Rp150,94 miliar.
Kenaikan anggaran itu terjadi pada tunjangan rumah dan komunikasi.
Naiknya tunjangan perumahan ini dinilai Taufik wajar lantaran sudah 4 tahun terakhir tidak anak peningkatan.
"Kalau tunjangan perumahan itu kan sudah berapa tahun ini enggak naik. Sudah 3-4 tahun ini enggak naik," ujarnya.