PDIP Bahas Ahok Jadi Cagub Gantikan Anies, Bersaing dengan Anak Jokowi: Keputusan Final di Megawati

Kali ini, Komisaris Pertamina itu kembali diperbincangkan sebagai calon DKI 1 untuk pemilihan gubernur (Pilgub) DKI.

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Dokumentasi Jonathan Manurung
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menggunakan hak pilihnya di KJRI Osaka pada Minggu (14/4/2019) sekitar pukul 16:30 waktu Jepang. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih tidak bisa dilepaskan dari Jakarta.

Kali ini, Komisaris Pertamina itu kembali diperbincangkan sebagai calon DKI 1 untuk pemilihan gubernur (Pilgub) DKI.

Tidak bisa dianggap isapan jempol, yang membincangkan Ahok sebagai sosok pengganti Anies Baswedan di Balai Kota adalah PDIP.

Partai dengan perolehan kursi DPRD terbanyak di Jakarta saat ini.

Hal itu diungkapkan Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono.

Namun, Gembong juga menegaskan bahwa penunjukkan final sosok calon gubernur (cagub) untuk Pilgub DKI 2024 mendatang ada di tangan sang Ketua Umum, Megawati Sukarno Putri.

"Perbincangan di internal ada. Tapi soal nama, yang menetapkan Ketua Umum DPP partai. Belum melompat ke sana," kata Gembong pada wartawan, Rabu (12/1/2022).

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2019-2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2019-2024. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Baca juga: Inilah Daftar Lengkap 180 Pengurus PBNU di Bawah Kepemimpinan Gus Yahya, Ada 11 Perempuan Dipilih

Selain Ahok, Gembong mengatakan, PDIP memiliki sejumlah nama lain yang layak untuk memimpin Jakarta.

Gembong mengungkapkan, kriteria calon DKI 1 dari partai berlogo banteng itu adalah sosok kepala daerah.

Hanya saja, PDIP sedang mencari sosok yang cocok dengan karakter Ibu Kota.

Utamanya yang mampu mengatasi persoalan daerah pusat pemerintahan Indonesia itu.

Baca juga: Ariza Dinilai Cocok Gantikan Anies Jadi Gubernur DKI Jakarta, Wagub DKI Singgung Masalah Prestasi

"Inventarisasi kader kita yang mimpin daerah berhasil cukup banyak. Dari yang banyak itu, akan kita cari mana yang paling cocok untuk Jakarta," kata Gembong.

Kendati keputusan akhir ada di Ketua Umum, DPD PDIP Jakarta tidak tinggal diam.

Gembong mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan catatan kritis sebagai referensi penentuan sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.

"Prinsipnya, soal nama nanti DPP (Dewan Pimpinan Pusat) yang menentukan. Kewenangan ada di tangan DPP, tapi DPD akan berikan catatan kritis kepada DPP untuk bisa menetapkan orang yang cocok di Jakarta untuk bisa mengatasi persoalan di Jakarta."

"Untuk bisa melakukan eksekusi yang cepat terhadap persoalan Jakarta. Siapa yang paling cepat bisa eksekusi, ini yang sedang kita godok, kita evaluasi, kemudian kita cari sosoknya," imbuhnya.

Kriteria Cagub DKI PDIP

Setidaknya ada dua kata kunci terkait kriteria Cagub DKI pilihan PDIP, muda dan kepala daerah.

Hal itu yang beberapa kali disampaikan Gembong.

"Jadi bukan hanya sekedar muda, tapi kombinasi muda, berprestasi, dan punya kemampuan baik di tata pemerintahan," kata Gembong, Senin (3/1/2022).

Gembong menyebut, kriteria itu sudah dimiliki oleh beberapa kader PDIP untuk menggantikan Anies Baswedan sebagai orang nomor satu di DKI.

Baca juga: Digadang Maju Pilgub DKI, Kenal Lebih Dekat Airin Rachmi Diany: Suka Drakor & Rahasia Perawatannya

Selain muda dan berprestasi, kriteria cukup jelas yang dibocorkan Gembong adalah, sosok pilihan itu merupakan seorang kepala daerah.

"Ada banyak hal yang akan dilakukan partai untuk verifikasi terhadap kader yang cocok untuk ditempatkan di Jakarta," sambungnya.

Ketika ditanya soal kans Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini maju sebagai Cagub DKI, Gembong enggan membahasnya.

Kendati bukan tokoh uda dan tidak lagi menjabat kepala daerah, Risma, panggilan karibnya, santer disebut akan jadi kandidat calon DKI 1.

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat ditemui di gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (24/5/2021).
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat ditemui di gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (24/5/2021). (TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci)

Gembong menyebut, keputusan soal sosok yang akan diusung PDIP dalam Pilgub DKI pada 2024 mendatang akan diumumkan oleh DPD PDIP DKI.

"Ya siapanya yang akan ditetapkan, itu menjadi kewenangan DPD partai. Tapi sekali lagi, kader PDIP banyak yang bisa dimajukan untuk dicalonkan sebagai calon Gubernur DKI," kata Gembong.

Ada Gibran Rakabuming sampai Bobby nasution

Jika menilik ciri-ciri yang dibeberkan Gembong, TribunJakarta.com mendapati sejumlah kader muda PDIP yang menjabat bupati dan wali kota.

Gibran Rakabuming Raka, tentu saja menjadi nama yang tidak bleh terlewatkan.

Wali Kota Surakarta itu baru berusia 34 tahun, dan merupakan putra Presiden Jokowi.

Suami Selvi Ananda itu menjabat orang nomor satu di Surakarta sejak 26 Februari 2021 lalu.

Wali Kota Medan, Bobby Nasution, di Kantor Pemkot Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Selasa (20/4/2021).
Wali Kota Medan, Bobby Nasution, di Kantor Pemkot Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Selasa (20/4/2021). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Selain Gibran, ada nama lain yang juga masih kerabat Presiden Jokowi, yakni Bobby Nasution.

Pria bernama lengkap Muhammad Bobby Afif Nasution itu merupakan Wali Kota Medan dari partai PDIP.

Suami dari kahiyang Ayu itu tergolong Milenial, karena baru berusia 30 tahun.

Kepala daerah muda asal PDIP lainnya yang baru menjabat adalah Hanindhito Himawan Pramana.

Bupati Kediri berusia 29 tahun itu merupakan putra dari Sekretaris Kabinet Indonesia, Pramono Anung.

Sama seperti Gibran, bapak anak satu itu baru menjabat sejak 26 Februari 2021 lalu.

Ada juga nama Mochamad Nur Arifin.

Usianya baru 32 tahun, namun sudah tiga tahun menjabat Bupati Trenggalek.

Sang Anak Presiden

Dari kriteria yang dibocorkan Gembong, Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, memberikan pandangannya.

Memperhatikan konstalasi politik yang berlangsung beberapa tahun belakangan, Adi langsung bisa menjawab sosok yang dimaksud berdasarkan kriteria tersebut.

Dengan lugas, Adi menyebut PDIP selalu mengaitkan kursi Gubernur DKI dengan dua sosok.

Gibran Rakabuming Raka mengikuti fit and proper test di Panti Marhaen Semarang, Sabtu (21/12/2019). Pernyataan Eks Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mengenai pesaing Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta menjadi sorotan. Arief menyebut putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka
Gibran Rakabuming Raka mengikuti fit and proper test di Panti Marhaen Semarang, Sabtu (21/12/2019). Pernyataan Eks Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mengenai pesaing Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta menjadi sorotan. Arief menyebut putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

Dia adalah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Mensos Tri Rismaharini.

"PDIP punya dua jagoan unggulan. Risma dan Gibran yang selalu dikaitkan dengan kursi nomor 1 di Jakarta 2024," kata Adi Jumat (7/1/2022).

Merujuk pada kriteria yang disebutkan Gembong, maka Gibran Rakabuming Raka yang paling berpeluang diusung PDIP.

Gibran akan menjadi saingan berat Ahok jika kedua nama itu benar-benar disuguhkan kepada Megawati untuk dipilih secara final sebagai cagub DKI.

Meski belum genap satu tahun memimpin Solo, namun menurut Adi, sosok Gibran secara kapasitas dan elektabilitas bisa dibentuk.

Dari segala faktor yang mempengaruhi warga Jakarta dalam memilih gubernur, Gibran memiliki popularitas yang tidak dimiliki kandidat lainnya.

Gibran adalah anak Presiden Jokowi, orang yang juga pernah menjabat Wali Kota Surakarta dan kemudian memenangkan Pilgub DKI 2012 silam.

"Semua itu bisa diciptakan. Secara popularitas semua orang tau Gibran anak presiden," pungkas Adi

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved