Gelombang Tsunami akibat Letusan Gunung Berapi di Tonga Sampai ke Jepang, Warga Diminta Mengungsi

CNA melansir, gelombang setinggi kurang 1 meter dilaporkan terjadi di beberapa daerah di sepanjang pantai, dari Hokkaido hingga Okinawa.

Editor: Acos Abdul Qodir
gizmodo.com
Ilustrasi tsunami di Jepang 

TRIBUNJAKARTA.COM, - Gelombang tsunami yang disebabkan letusan gunung berapi bawah laut di Pasifik Selatan dekat Tonga telah mencapai wilayah pantai Jepang.

Badan Meteorologi Jepang melansir, gelombang setinggi 1,2 meter menerpa Pulau Amami dan Tokara Selatan pada pada Sabtu (15/1/2022) pukul 23.55 waktu setempat.

Sebelumnya, peringatan potensi tsunami setinggi 3 meter dikeluarkan setelah Gunung Hunga Tonga-Hunga Ha'apai di Pasifik Selatan atau 65 Km dari Tonga, meletus pada Sabtu sore. Dan lebih dari 210.000 warga di 7 perfektur diminta untuk menjauhi daerah pantai. 

CNA melansir, gelombang setinggi kurang 1 meter dilaporkan terjadi di beberapa daerah di sepanjang pantai, dari Hokkaido hingga Okinawa.

Baca juga: Dasyatnya Letusan Gunung Api Bawah Laut di Tonga Timbulkan Tsunami Tinggi, Teriakan Dimana-mana

Peringatan tsunami dikeluarkan untuk wilayah pesisir lainnya.

Orang-orang di daerah itu harus menjauh dari pantai dan muara sungai, NHK melaporkan.

Abu naik ke udara setelah gunung berapi bawah laut di Pasifik Selatan dekat negara Kerajaan Tonga meletus hebat hingga menimbulkan tsunami, Sabtu (15/1/2022).
Abu naik ke udara setelah gunung berapi bawah laut di Pasifik Selatan dekat negara Kerajaan Tonga meletus hebat hingga menimbulkan tsunami, Sabtu (15/1/2022). (Tangkap layar CNN)

Penyiar Jepang TBS News mengatakan, tidak ada kerusakan yang dilaporkan oleh Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo.

Baca juga: Miyagi Jepang Diguncang Gempa Magnitudo 7,2 Disertai Tsunami

Menurut The Japan Times, Badan Meteorologi Jepang telah mengatakan pada Sabtu bahwa ada kemungkinan perubahan kecil permukaan laut.

Namun, mengesampingkan tsunami yang merusak dan awalnya tidak mengeluarkan peringatan.

 
Tonga Dilanda Tsunami

Diberitakan Al Jazeera, Minggu (16/1/2022), warga Tonga melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi setelah gunung berapi bawah laut meletus.

Gelombang tsunami berukuran 1,2 meter (4 kaki) diamati di Ibu Kota Tonga, Nuku'alofa, menurut Biro Meteorologi Australia.

Video yang diunggah di media sosial menunjukkan gelombang besar menyapu pantai di daerah pesisir, berputar-putar di sekitar rumah dan bangunan.

Situs berita Islands Business melaporkan, konvoi polisi dan militer mengevakuasi Raja Tonga Tupou VI dari istananya di dekat pantai.

Dia termasuk di antara banyak penduduk yang menuju tempat yang lebih tinggi.

Baca juga: Mencekamnya Gempa 6,7 M Sumur-Banten: Warga Lari ke Huntara, Pasien Bawa Infus hingga Listrik Padam

Sebelumnya, situs berita Matangi Tonga melaporkan, para ilmuwan mengamati ledakan besar, guntur, dan kilat di dekat gunung berapi setelah mulai meletus pada Jumat pagi.

Situs itu mengatakan, citra satelit menunjukkan segumpal abu, uap, dan gas selebar 5 km (3 mil) naik ke udara hingga sekitar 20 km (12 mil).

Kesaksian Warga: Letuasan Terdengar Dasyat, Teriakan Dimana-mana

Dilansir BBC, di Tonga, gelombang tsunami menyapu wilayah pesisir dan menerjang beberapa rumah.

Ibu kota Tonga, Nuku’alofa terletak hanya 65 kilometer di sebelah utara gunung berapi tersebut.

Letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai terdengar hingga Pasifik Selatan, Selandia Baru, dan Australia.

Seorang warga Tonga, Mere Taufa, mengatakan bahwa letusan terjadi saat keluarganya sedang mempersiapkan makan malam. Adiknya mengira ada bom meledak di dekatnya.

"Naluri pertama saya adalah berlindung di bawah meja, saya meraih adik perempuan saya, dan berteriak pada orang tua saya dan orang lain di rumah untuk melakukan hal yang sama," kata dia dikutip Stuff.co.nz.

Baca juga: Gempa, Cleaning Service di Lantai 32 Mal Taman Anggrek Ngacir ke Lift Lihat Lukisan Goyang-goyang

Setelah letusan terdengar, Taufa mengatakan, kemudian air mengalir deras ke rumah mereka.

"Anda hanya bisa mendengar teriakan di mana-mana, orang-orang berteriak untuk keselamatan, agar semua orang bisa naik ke tempat yang lebih tinggi," tambah Taufa. 

Tangkapan layar dari video gelombang tinggi menerjang wilayah pesisir dan beberapa rumah di Tonga, usai gunung berapi bawah laut di Pasifik meletus dan memunculkan tsunami di beberapa negara, termasuk Tonga dan Selandia Baru pada Sabtu (15/1/2022).
Tangkapan layar dari video gelombang tinggi menerjang wilayah pesisir dan beberapa rumah di Tonga, usai gunung berapi bawah laut di Pasifik meletus dan memunculkan tsunami di beberapa negara, termasuk Tonga dan Selandia Baru pada Sabtu (15/1/2022). (Twitter @sakakimoana)

 
CNN melaporkan, letusan Gunung Berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai menimbulkan suara yang dahsyat dan melontarkan abu ke udara.

Menurut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik AS, letusan gunung berapi tersebut telah berlangsung sejak Jumat (14/1/2022).

Profesor Shane Cronin, seorang ahli vulkanologi di Universitas Auckland, menuturkan bahwa letusan itu adalah salah satu yang terbesar di Tonga dalam 30 tahun terakhir.

"Ini adalah peristiwa yang cukup besar. Ini salah satu letusan paling signifikan dalam dekade terakhir setidaknya," kata Cronin kepada BBC.

Baca juga: Petani Lolos dari Maut, Nyaris Tertimpa Longsoran Setinggi 150 Meter: Wajah dan Tubuh Penuh Lumpur

Dia menambahkan, letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha?apai kali ini juga sangat cepat.

"Yang ini lebih besar, penyebaran lateral yang jauh lebih luas, lebih banyak abu yang dihasilkan," sambung Cronin.

Letusan awal juga terdengar di Fiji. Pemerintah Fiji telah mengeluarkan peringatan tsunami dan membuka pusat evakuasi bagi orang-orang di daerah pesisir.

Vanuatu, negara kepulauan lain di Pasifik, juga mengeluarkan peringatan tsunami.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved