Wakil Wali Kota Depok Tegaskan Tak Ada Ampun Untuk Oknum yang Buka Praktik Prostitusi di Wilayahnya

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, angkat bicara terkait penggerebekan panti pijat esek-esek oleh warga di Jalan Raya Muchtar, Sawangan.

TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, saat dijumpai wartawan di Gedung DPRD Kota Depok, Cilodong, Jumat (4/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI – Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, angkat bicara terkait penggerebekan panti pijat esek-esek oleh warga di Jalan Raya Muchtar, Sawangan, Kota Depok, beberapa hari lalu.

Cukup geram, Imam berujar pihaknya tidak akan memberi ‘ampun’ pada oknum-oknum yang membuka praktik prostitusi di wilayahnya.

Kepada wartawan, Imam berujar panti pijat tersebut akan ditutup.

“Iya ditutup. Kita gak kasih ampun lah ya, kan tidak ada izinnya juga ternyata. Apalagi gak berizin kan ya,” ujar Imam dikonfirmasi wartawan, Senin (17/1/2022).

Imam berujar, peranan RT dan RW sangat dibutuhkan untuk melaporkan berbagai kegiatan yang menyimpang di lingkungan pada pihaknya.

“Disinilah peran RT, RW, melaporkan kepada kami, kepada pihak-pihak yang bisa melakukan pencegahan dari hal-hal yg tidak kita harapkan,” tuturnya.

“Kalau sebuah kegiatan membuat masalah di lingkungan harus ditutup, apakah kegiatan seks bebas, kegiatan narkoba, minuman keras, semuanya harus ditutup,” timpalnya menegaskan.

Baca juga: Penuturan Saksi: Dengar Teriakan Histeris Wanita Sebelum Lihat Anggota TNI Dalam Kondisi Mengenaskan

Sebelumnya diberitakan, Ketua RW setempat, Abdul Azis, mengatakan, penggerebekan panti pijat oleh warga ini dilakukan secara spontan.

“Dasarnya ini baru beroperasi seminggu ini, si pemilik ini ke rumah RT minta surat keterangan domisili usaha,” kata Azis saat dijumpai wartawan di lokasi.

“Adapun masalah kewenangan izin usaha kan bukan kita yang ngeluarin. Nah artinya RT RW  tandatangan nah meskipun demikian RT tetap mantau karena ada kejanggalan,” sambungnya.

Selama pemantauan, Azis berujar pihaknya bersama warga acap kali menemukan kejanggalan di panti pijat tersebut.

Baca juga: Gara-gara Rp 350 Ribu, Penagih Utang di Tangerang Selatan Hilang Nyawa di Tangan Tukang Gorengan

Sejumlah kejanggalan ini di antaranya adalah pengelola panti pijat selalu mematikan lampu ketika ada tamu datang.

Hingga akhirnya pada Selasa (11/1/2022) malam, pihaknya mendapati ada tamu di panti pijat yang bernama Reflexy Aura tersebut.

“Kejadiannya sekitar jam 19.00 WIB ada laporan dari warga ke Pak RT ada tamu di refleksi akhirnya yaudah tenang. Pak RT buka medsos ternyata dia daftar di prostitusi online,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved