Berita Video

Tidak Mau Direlokasi, PKL di RS UKI Bajak Beko hingga Tiduran Depan Ekskavator

Para pedagang melakukan unjuk rasa dengan cara tidur di dua lajur kiri Jalan Mayjen Sutoyo.

Editor: Siti Anisa Handayani

TRIBUNJAKARTA.COM - Pedagang kaki lima di depan Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia, Jakarta Timur, menolak direlokasi.

Mereka melakukan aksi penolakan hingga nekat berbaring depan ekskavator.

Para pedagang melakukan unjuk rasa dengan cara tidur
di dua lajur kiri Jalan Mayjen Sutoyo.

Bahkan mereka mengambil alih satu beko milik Pemkot Jakarta Timur yang dikerahkan untuk mengangkut puing bongkaran trotoar.

Aksi unjuk rasa ini menyebabkan kemacetan arus lalu lintas dari arah Cililitan menuju Cawang.

Menurut Ketua Paguyuban PKL UKI Eva Marliana Sianturi, PKL menolak direlokasi karena tiga pilihan lokasi dianggap sepi pengunjung.

"Tidak memadai karena di sana hanya genderuwo yang beli, tidak ada orang. Tidak sesuai, di sana tempat buang mayat, ibaratnya," kata Eva di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (18/1/2022).

Tiga lokasi relokasi antara lain Lokbin Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Lokbin Susukan, Kecamatan Ciracas dan alternatif Lokbin Munjul, Kecamatan Cipayung.

Asisten pemerintah Jakarta Timur Eka Darmawan mengatakan penertiban PKL sudah sesuai dengan peraturan Derah Nomor 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum.

"Yang kita inginkan bagaimana sekitarnya aman nyaman dan terkendali gitu kan. Untuk PKL kita sudah lakukan sosialisasi dengan Sudin UMKM penempatan di Lokbin, ada di Cililitan dan Lokbin Munjul," kata Eka.

Pihaknya akan tetap melakukan penertiban meski mendapat penolakan dari PKL.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved