Sekarang Diburu karena Harga Rp 14 Ribu, Ibu Hamil Ini Malah Harus Jual Ginjal Gegara Minyak Goreng

Di balik penerapan satu harga yang membuat minyak goreng jadi buruan para emak-emak, nasib pilu harus dialami seorang ibu hamil di Depok, Jawa Barat.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Warga saat membeli minyak goreng seharga Rp 14 ribu per liter di minimarket, Rabu (19/1/2022). Di balik penerapan satu harga yang membuat minyak goreng jadi buruan para emak-emak, nasib pilu harus dialami seorang ibu hamil di Depok, Jawa Barat. 

Melvi mengatakan, awal mula dirinya terlilit hutang berawal ketika bisnis minyak goreng yang ditekuninya tersebut merugi.

Adapun bisnis minyak gorengnya itu baru dilakukannya sekira tiga bulan lalu.

Buntutnya, ia pun melakukan pinjaman ke banyak orang, untuk menutupi kerugiannya tersebut.

Melvi Monita, wanita di Kota Depok yang nekat menjual ginjalnya untuk melunasi hutang.
Melvi Monita, wanita di Kota Depok yang nekat menjual ginjalnya untuk melunasi hutang. (Dwi Putra Kesuma / Tribun Jakarta)

"Terus saya minjam uang  kesana buat menutupi kerugian ini. Terus saya minjam lagi buat mengganti yang saya pinjam. Jadi gali lobang tutup lobang," bebernya.

Tanpa ia sadari, utang yang ia lakukan ini semakin menumpuk.

Bahkan, nilainya hingga nyaris mencapai Rp 1 miliar.

"Cukup lumayan besar ya. Kalau disebutin pasti kaget ya, sekitar hampir Rp 1 miliar," kata Monita.

Waktu pun terus berjalan hingga akhirnya Melvi harus berurusan dengan para penagih utang.

Baca juga: Anies Baswedan Rela Terbang ke Kampung eks Wakil Jokowi, Jalani Ritual di Rumah Pejabat Ternama

"Dari sekitar tiga bulan yang lalu. Orangnya si kemarin-kemarin masih santai.

Cuma makin kesini mendesak supaya saya bisa menyelesaikan hutangnya. Jadi yang bikin bengkak bunganya itu," katanya.

"Misalnya minjam Rp 10 juta, dibalikinnya harus Rp 15 juta. Terus bisa sampai Rp 20 juta," timpalnya.

Belakangan ini, Monita mengaku para penagih utang tersebut semakin sering mendatangi kediamannya untuk menagih.

Ilustrasi Ginjal
Ilustrasi Ginjal (meetdoctor via Tribunnews.com)

"Kadang kalau saya enggak ada dia nunggguin sampai pagi," ucapnya.

"Saya bilang saya belum ada, saya lagi berusaha jual ginjal. Sampai saya bilang kalau memang ada yang mau langsung hubungin saya juga," tuturnya.

Lebih lanjut, Monita mengaku suaminya yang berprofesi sebagai karyawan biasa, penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved