Polsek Kelapa Gading Bedah Rumah Warga Pegangsaan Dua, Nenek Asnah: Udah Enggak Banjir Lagi
Jajaran Polsek Kelapa Gading melakukan program Bedah Rumah terhadap kediaman warga RW 02 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - Jajaran Polsek Kelapa Gading melakukan program Bedah Rumah terhadap kediaman warga RW 02 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Program yang dimulai sejak November 2021 ini akhirnya selesai dengan menyasar satu rumah yang ditinggali pasangan suami istri Zailani (70) dan Asnah (67).
Peresmian rumah kedua pasutri lansia ini ditandai dengan penyerahan kunci, yang dihadiri Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Wibowo.
"Baik kita baru saja melaksanakan peresmian sekaligus penyerahan kunci bedah rumah bapak Zailani yang ada di lokasi RW 2 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading," ucap Wibowo di lokasi, Selasa (25/1/2022).
Wibowo menyatakan, program Bedah Rumah ini adalah bentuk empati serta kepedulian kepada masyarakat di masa pandemi.
Sehingga hal ini bisa membantu meringankan kehidupan masyarakat.
Baca juga: Bedah Rumah Puluhan Warga Kebon Pala, Pemprov DKI Renovasi Lantai Konsep Rumah Panggung
Baca juga: Viral Dapat Bantuan Bedah Rumah, Pasutri Ini Cerai karena Sering Cekcok Tak Punya Uang Bayar Tukang
"Ini sebagai pilot project. Ini kegiatan pertama yang bisa memancing donatur lain. Termasuk kita akan lakukan ke polsek-polsek untuk lakukan kegiatan yang sama," kata Kapolres.
Di lokasi yang sama, Kapolsek Kelapa Gading Kompol Rio Mikael Tobing menjelaskan, program Bedah Rumah ini awalnya melalui proses seleksi.
Bhabinkamtibmas Polsek Kelapa Gading dikerahkan untuk menyeleksi rumah-rumah warga berdasarkan empat penilaian.
"Jadi kami melakukan seleksi, ada empat kriteria. Yang pertama benar-benar tidak layak huni, tidak bersengketa, sudah bersertifikat, serta mendapat dukungan dari masyarakat sekitar," jelas Rio.
Hasil penilaian, akhirnya rumah pasutri Zailani dan Asnah terpilih untuk diperbaiki secara keseluruhan.
Rio mengatakan, proses renovasi rumah itu menelan biaya Rp 72.900.000 yang terkumpul berkat koordinasi dengan donatur.
Prosesnya mulai 16 November 2021 sampai 21 Januari 2022.
"Sekarang rumahnya sudah lebih layak huni. Yang sebelumnya kebanjiran, kemarin kita lihat sudah nggak lagi," ucap Rio.