Viral di Media Sosial
Pekerja Sawit Tidur Beralas Tikar di Kerangkeng, Intip Kamar Mewah nan Luas Mlik Anak Bupati Langkat
Pemandangan kontras terlihat dari kondisi kamar anak perempuan Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin dengan kerangkeng yang dihuni para pekerja
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Di halaman belakang rumah Bupati nonaktif Langkat itu terdapat dua kerangkeng serupa penjara.
Kerangkeng manusia itu terbuat dari tembok yang bagian depannya terbuat dari besi lengkap dengan gembok.
Senada dengan KPK, Migrant Care mengatakan kerangkeng itu digunakan sebagai penjara bagi para pekerja sawit yang bekerja di ladang Terbit Perangin Angin.

Baca juga: Pengakuan Penjaga Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat: Sudah 10 Tahun, Kerja Tak Dibayar
"Kerangkeng penjara itu digunakan untuk menampung pekerja mereka setelah mereka bekerja. Dijadikan kerangkeng untuk para pekerja sawit di ladangnya," kata Ketua Migrant Care Anis Hidayah, Senin (24/1/2022).
Berdasarkan data yang dihimpun Migrant Care, ada 40 orang pekerja kebun sawit yang dipenjarakan dalam kerangkeng manusia tersebut.
Jumlah pekerja itu kemungkinan besar lebih banyak daripada yang saat ini telah dilaporkan.
Para pekerja ini disebut bekerja sedikitnya 10 jam setiap harinya.
Selepas bekerja, mereka dimasukkan ke dalam kerangkeng sehingga tak memiliki akses keluar.

Baca juga: Foto-foto Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat, Ada Pria Linglung dengan Wajah Babak Belur
Di dalam kerangkeng, para pekerja sawit hanya tidur beralaskan tikar.
Para pekerja juga diduga hanya diberi makan dua kali sehari secara tidak layak, mengalami penyiksaan, dan tak diberi gaji.
Migrant Care pun akhirnya melaporkan temuan mereka ke Komnas HAM.
"Kami laporkan ke Komnas HAM karena pada prinsipnya itu sangat keji," ungkap Anis.
Polisi mengungkapkan, kerangkeng manusia berukuran 6x6 meter itu sudah ada di rumah Terbit Perangin Angin sejak tahun 2012.
Operasional kerangkeng manusia tersebut juga diketahui tak memiliki izin.
Baca juga: Heboh Foto Orang Terluka dalam Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat, Diduga Terkait Perbudakan Sawit
Ngakunya Panti Rehabilitasi