Cegah Bola Masuk Permukiman, Sudin Pora Jakut Bakal Pasang Penghalang di Lapangan Ingub Muara Angke

Suku Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta Utara akan melengkapi fasilitas di lapangan sepakbola Ingub Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Elga H Putra
Dok. Sudin Kominfotik Jakarta Utara
Lapangan Ingub Muara Angke di Penjaringan, Jakarta Utara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Suku Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta Utara akan melengkapi fasilitas di lapangan sepakbola Ingub Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.

Pemasangan penutup di pembatas antara lapangan dengan permukiman warga dilakukan pasca-keributan yang terjadi antara pemain sepakbola dan seorang penjaga WC umum, Selasa (25/1/2022) malam.

Sebab, dalam proses mediasi, polisi menemukan bahwa salah satu akar permasalahan keributan itu adalah warga merasa terganggu atas seringnya bola dari lapangan tersebut memasuki permukiman.

Terkait hal itu, Kasudin Pora Jakarta Utara Heru Haryanto mengatakan, pihaknya akan memerhatikan kekurangan fasilitas di lapangan tersebut.

"Akan jadi perhatian (menutup bagian lapangan yang terbuka)," kata Heru saat dihubungi, Kamis (27/1/2022).

Baca juga: Demi Formula E, Anak Buah Anies Langgar Imbauan Jokowi Untuk Tidak ke Luar Negeri

Nantinya, pemasangan backstop atau penghalang bagian belakang akan dilebarkan sepanjang lapangan.

Hal tersebut untuk menghindari bola keluar lapangan, terlebih sampai masuk ke permukiman warga.

Meskipun demikian, Heru menambahkan, pemasangan penghalang di lapangan Ingub Muara Angke akan dilakukan setelah ada instruksi dari Dinas Pora DKI Jakarta.

"Saya buat laporan dulu ke dinas, nanti ditindaklanjuti," kata Heru.

Polres Pelabuhan Tanjung Priok mediasi kasus keributan pemain sepakbola di Lapangan Ingub Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara karena kesal dilempari batu oleh pemuda yang mabuk miras.
Polres Pelabuhan Tanjung Priok mediasi kasus keributan pemain sepakbola di Lapangan Ingub Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara karena kesal dilempari batu oleh pemuda yang mabuk miras. (Dok. Polres Pelabuhan Tanjung Priok)

Sebelumnya, keributan antar pemain sepakbola dengan warga yang mabuk dan melempari batu di Lapangan Ingub Muara Angke berakhir damai. 

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, kasus ini berujung damai setelah polisi langsung bergerak melakukan mediasi antara para pemain dengan pemuda yang mabuk tersebut. 

"Permasalahan ini permasalahan lokal harapannya bisa selesai secara musyawarah," kata Kholis, Kamis.

Baca juga: Omicron Meningkat, Jumlah Pasien Covid-19 di RS Polri Kramat Jati Melonjak 45 Persen

Kholis mengatakan, pelaku yang melempar batu ke lapangan tersebut ialah seorang penjaga WC umum bernama Udin.

Udin yang pada Selasa (25/1/2022) malam sedang dalam kondisi mabuk tiba-tiba melempar batu ke dalam lapangan, di mana para pemain sepakbola sedang bertanding.

Setelahnya keributan pun terjadi, yang mana Udin sempat didatangi para pemain sepakbola tersebut dan dikonfrontir.

Namun, warga, tokoh masyarakat, dan aparat dari Polsek Kawasan Sunda Kelapa bertindak dengan melerai serta memediasi kedua pihak yang berseteru.

"Saudara Udin membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi dan para pihak yang berkonflik sudah saling memaafkan," kata Kholis.

Sebelumnya para pemain yang kesal dilempari batu oleh Udin juga sempat menghampiri WC umum yang berada persis di belakangan lapangan itu. 

Hasilnya diketahui di WC umum itu, pada Selasa malam, Udin sedang mengonsumsi anggur.

Tangkapan layar video viral keributan di Lapangan Ingub Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.
Tangkapan layar video viral keributan di Lapangan Ingub Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara. (Dok. Istimewa)

Warga pun kemudian mengamankan Udin untuk dibawa ke Polsubsektor Muara Angke.

"Ada beberapa barang yang dibawa, termasuk minuman keras," ucap Kholis.

Adapun dalam video yang beredar salah satunya di akun Instagram @jakut.info, keributan itu disebutkan terjadi pada Selasa (25/1/2022) malam.

Saat itu, terlihat para pemain memanjat tembok dan melempari sesuatu serta mencopot asbes dari bangunan semi permanen di belakang gawang.

Disebutkan kemarahan pemain dipicu adanya seorang warga dari luar tembok yang melempari batu saat permainan tengah berlangsung.

Baca juga: Dua Remaja Coba Kabur Dari Razia Tim Perintis Presisi Polrestro Depok, Ternyata Gegara Bawa Sabu

Pengelola Lapangan Terbuka Ingub Muara Angke, Naufal mengatakan, peristiwa itu terjadi pada sesi terakhir jadwal operasional Selasa malam kemarin.

"Sesi terakhir dari jadwal itu kejadiannya, sudah mau tutup, sekitar mendekati jam 10 malam. Yang main warga sini, yang ngelempar dari luar tidak tinggal di sini, nongkrong saja," kata Naufal saat ditemui di lokasi, Rabu (26/1/2022).

Naufal bercerita, pertandingan sepak bola semalam berjalan seperti biasanya antar tim yang sama-sama warga Muara Angke.

Tiba-tiba, di sela-sela pertandingan para pemain dikagetkan adanya sebongkah batu besar yang terlempar ke tengah lapangan.

Beruntung, tidak ada satupun pemain yang terkena lemparan batu itu.

"Dari belakang itu melempar batu ke sini. Batunya cukup besar, untungnya nggak mengenai pemain. Para pemain ini mungkin emosi dilempari batu, langsung diparanin orangnya," kata Naufal.

Baca juga: Kasus Omicron di Jaksel Capai 93 Orang, Terbanyak di Kebayoran Baru

Pelaku pelemparan batu itu semalam sudah didatangi para pemain serta warga dan akhirnya dijemput pihak kepolisian.

Ternyata, si pelaku tidak tinggal di Muara Angke, melainkan hanya nongkrong dan mabuk-mabukan saja di gubuk belakang tembok stadion.

"Orangnya itu ternyata katanya lagi kondisi mabuk, yang ngelempar batu itu. Memang orang yang ngelempar batu itu katanya songong, langsung diparanin sama para pemain ini lewat pasar, langsung dibawa ke polsek," kata Naufal.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved