Antisipasi Virus Corona di DKI
Covid-19 Kembali Melonjak, Pimpinan Komisi IX DPR Minta Pemerintah Perbanyak Tempat Isolasi Terpusat
Politikus PDIP itu mengatakan, kebutuhan akan Tempat Isolasi Terpusat di DKI Jakarta sudah mendesak.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris meminta pemerintah memperbanyak Tempat Isolasi Terpusat (TIS) di tengah melonjaknya kasus Covid-19, termasuk varian Omicron.
Sebab, bersamaan ancaman gelombang ketiga Covid-19, tak sedikit warga yang rumahnya tidak sanggup dijadikan tempat isolasi mandiri.
"Kalau melihat di Jakarta, khususnya di Dapil saya di Jakarta Barat dan Jakarta Utara, banyak juga rumah-rumah warga yang tidak memiliki tempat bagi masyarakat untuk memisahkan diri, seperti melakukan isolasi di kamar begitu ya," kata Charles saat meninjau vaksinasi booster di GKII Jembatan Dua, Jakarta Utara, Sabtu (29/1/2022).
Baca juga: Kapasitas RS Rujukan Covid-19 di DKI Sisa 46 Persen, Wagub Ariza: Waspada Transmisi Lokal Omicron
Politikus PDIP itu mengatakan, kebutuhan akan Tempat Isolasi Terpusat di DKI Jakarta sudah mendesak.
Apalagi, saat ini tingkat keterisian tempat tidur pada rumah sakit di DKI Jakarta sudah mencapai lebih dari 50 persen di tengah lonjakan jumlah kasus Covid-19.
"Kalau tidak disiapkan lebih banyak tempat-tempat isolasi terpusat, saya khawatir dalam beberapa hari ke depan BOR (Bed Occupancy Rate) di Jakarta bisa mencapai 70 sampai 80 persen," kata Charles.
Baca juga: Omicron di DKI Melonjak Sampai 1.697 Kasus, Wagub Ariza Sebut Penyebabnya Karena Nataru
"Dan ini tentunya ini akan menghambat pemberian layanan kesehatan bagi masyarakat, bahkan bisa membuat sistem pelayanan kita menjadi lumpuh," sambung dia.
Untuk Tempat Isolasi Terpusat, kata Charles, pemerintah bisa memanfaatkan sarana dan prasarana milik pemerintah seperti Gedung Olah Raga (GOR), hotel, atau fasilitas wisma.
Menurutnya, pemerintah juga bisa melibatkan pihak swasta untuk memperbanyak tempat isolasi terpusat ini.
"Saya sempat menyampaikan kepada Pak Menkes, kalau perlu swasta juga diizinkan saja untuk menyiapkan atau membuat tempat-tempat isolasi berbayar. Tidak sedikit kok masyarakat yang mau membayar untuk masuk ke tempat-tempat isolasi berbayar," ucapnya.
Selain itu, menggencarkan vaksinasi booster juga dinilai penting untuk menyikapi ancaman gelombang ketiga pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Hari ini kami menyelenggarakan vaksinasi dalam rangka menyikapi angka penularan Covid-19 di Indonesia, khususnya di Jakarta yang semakin tinggi," kata Charles.
Baca juga: Selamatkan Nyawa Seorang Wanita, Sopir Transjakarta Dihantui Rasa Takut
Vaksinasi booster ini, lanjut Charles, sebagai penambahan perlindungan bagi masyarakat dalam menghadapi Covid-19 yang terus melonjak.
Alhasil, di GKII Jembatan Dua sendiri, sebanyak 500 orang disasar untuk menerima suntikan vaksin jenis Pfizer dan Moderna.
"Ini adalah salah satu bagian upaya kita untuk mendukung program booster dari pemerintah. Hari ini 500 orang yang kita vaksin booster di Pejagalan," jelasnya.