Formula E
Semprot Ketua Fraksi PAN yang Bela Anies, Ketua DPRD: Bikin Trek Formula E Enggak Boleh Sembarangan
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyemprot Ketua Fraksi PAN Bambang Kusumanto yang membela Gubernur Anies Baswedan soal gelaran Formula E.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyemprot Ketua Fraksi PAN Bambang Kusumanto yang membela Gubernur Anies Baswedan soal penyelenggaraan Formula E.
Ia pun menyebut tak asal bicara soal trek Formula E yang tidak akan selesai dalam 3 bulan ke depan.
"Saya bukan pesimis, tapi objektif aja. Kalau hari ini sudah ada sentuhan apa yang dikerjain, sampai hari ini kan enggak ada. Waktu juga sudah enggak memungkinkan," ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (29/1/2022).
Politisi senior PDIP ini pun mewanti-wanti Pemprov DKI untuk tidak sembarangan dalam membuat trek Formula E.
Pasalnya, mobil balap Formula E melaju dengan kecepatan sangat tinggi sehingga kualitas aspal harus benar-benar diperhatikan.
Baca juga: Sentil Anies Sibuk Urus Formula E, Ketua DPRD: Jangan Gedebag Gedebug Bos, Omicron Lagi Naik
Baca juga: Wagub Ariza Anggap Wajar Jakpro ke Arab Saudi Langgar Imbauan Jokowi Demi Studi Banding Formula E
"Kita enggak boleh sembarangan, katanya kan event internasional. Ini bukan nama Pemprov DKI doang yang dibawa, tapi nama Indonesia juga yang dibawa ke mana-mana," tuturnya.
Sebelumnya, Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta meminta Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi untuk tidak menggiring opini negatif soal penyelenggaraan Formula E yang akan dilangsungkan pada 4 Juni 2022 mendatang.
Hal ini dikatakan Ketua Fraksi PAN Bambang Kusumanto menanggapi pernyataan Prasetyo yang ragu Formula E anak terselenggara dalam 127 hari ke depan.

Adapun pernyataan ini keluar dari mulut Prasetyo menanggapi gagalnya tender pembuatan trek Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
"Hanya karena keterangannya gagal tender, beberapa pihak menuding, menggiring opini publik, seolah-olah Formula E pasti gagal. Narasinya menggambarkan doa berharap event ini gagal," ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (27/1/2022).
Ia pun meyakini, proses pembuatan trek Formula E bakal berjalan lancar dan rampung sesuai target pada April 2022 mendatang.
Baca juga: Langgar Imbauan Jokowi hingga Nekat ke Arab Saudi Demi Formula E, Jakpro Bakal Dipanggil Komisi B
"Ini masih on progress, rencana tetap berjalan. Harusnya kita kasih kesempatan dulu, kasih semangat," ujarnya.
"Jangan menghasut publik untuk menolak perhelatan yang masih dikerjakan," sambungnya menjelaskan.
Tensi politik di DKI yang terus memanas akibat polemik Formula E ini dikhawatirkan Bambang bisa menyebabkan para investor kabur.

Ia pun khawatir hal ini bisa mempengaruhi kondisi perekonomian Jakarta yang belakangan mulai bangkit setelah diterjang pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu.
"Katanya mau Jakarta maju, mau ekonominya membaik, ayo dukung, kasih masukan yang membuat event ini semakin bagus. Sayang kalau anak-anak muda tenaga dan pikirannya hanya digunakan untuk menjatuhkan, bukan inovasi yang membangun," tuturnya.
Untuk itu, ia meminta Prasetyo dan pihak-pihak yang menolak Formula E untuk memberikan kesempatan kepada Gubernur Anies Baswedan membuktikan diri bahwa event balap mobil bertenaga listrik ini punya dampak positif bagi masyarakat.
"Kami dari Fraksi PAN mengajak warga Jakarta untuk tetap optimus, kita beri kesempatan, kita lihat progresnya. Kalau Formula E berjalan lancar, nama Jakarta yang akan dipandang dunia," kata Bambang.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi pesimis lintasan balap Formula E bakal selesai tepat waktu.
Pembangunan trek Formula E yang ditargetkan akan selesai dalam waktu 3 bulan pun dianggapnya tak rasional.
"Buat trek balap bukan kayak buat lintasan tamiya. Rasionalnya 2 tahun bos," ucapnya saat ditemui di kantornya di gedung DPRD DKI, Rabu (26/1/2022).
Anggota Dewan Pembina Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menjelaskan, Pemprov DKI tak bisa sembarangan membuat lintasan balap.
Pasalnya, kendaraan yang akan melintas di atasnya melaju dengan kecepatan sangat tinggi.
"Kencangnya mobil Formula E itu hampir sama dengan F1. Bedanya satunya pakai mesin dan satu lagi pakai listrik," ujarnya.
Untuk itu diperlukan aspal dengan kualitas terbaik dengan konstruksi lintasan yang juga harus stabil.
Sedangkan, lokasi lintasan yang akan disulap menjadi trek balap Formula E merupakan tumpukan hasil pembuangan lumpur.
"Enggak boleh sembarangan landasan dibuat 3 bulan, nanti tiba-tiba pas lagi belok aspalnya terkelupas," kata Prasetyo.
Hal ini disebutnya bisa membahayakan para pembalap dan bila itu terjadi maka citra Indonesia bisa jelek di mata dunia.
Oleh karena itu, Prasetyo mewanti-wanti Gubernur Anies Baswedan untuk berhati-hati dalam membuat lintasan balap Formula E.
"Jangan emosionalnya yang dipakai, ini sangat membahayakan, apalagi ini membawa nama negara yang kebetulan ada di Jakarta," tuturnya.
Wagub Ariza Optimis Trek Formula E Selesai Tepat Waktu
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tetap optimis Formula E bisa terselenggara dengan baik meski proses tender pembuatan sirkuitnya gagal.
"Tentu harus optimis ya, karena optimis itu menghadirkan energi positif yang baik," ucapnya di Balai Kota, Rabu (26/1/2022).
Ariza pun mengibaratkan penyelenggaraan Formula E dengan upaya pemerintah membangun bangsa.
Menurutnya, apapun tantangan yang menghadang pemerintah akan menghadapinya dengan rasa optimis.
"Dalam membangun bangsa, kita harus selalu optimis ya. Membangun bangsa, membangun kota, membangun daerah, membangun desa, kita harus optimis," ujarnya.
"Apapun tantangan yang kita hadapi, betapapun beratnya, kita harus kerja sama bersinergi, berkolaborasi, dan berjuang," sambungnya.
Orang nomor dua di DKI ini pun mempercayakan penyelenggaraan Formula E ini kepada BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Meski proses tender sempat gagal, Ariza optimis, lintasan balap mobil bertenaga listrik akan rampung sesuai dengan target yang sudah ditetapkan.
"Kita serahkan saja kepada panitia yang lebih memahami secara teknis. Tugas kita mari kita berikan support, dukungan, dan doa," tuturnya.
Formula E Belum Punya Sponsor
BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) akui dana untuk pembangunan Formula E dari sponsor belum masuk.
Hal ini diungkap oleh Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakpro sekaligus Managing Director Formula E, Gunung Kartiko.
"Ya jadi total yang dibutuhkan dengan yang kemarin sampai dengan sekarang itu sekitar Rp 150 miliar (dana pembangunan trek secara total). Sebagian itu sudah dibeli sejak tahun 2019, sekitar Rp 70 miliar. Nah ini akan kita tutup rencananya ini dari sponsorship dan partnership," jelasnya di ruang rapat Komisi B DPRD DKI, Senin (24/1/2022).
Pernyataan itu pun terus dicecar oleh Komisi B DPRD. Di mana anggota Komisi B DPRD Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak menanyakan kelanjutan sponsorship yang disebutkan.
Pasalnya, dana untuk Formula E memang digadang-gadang dari sponsor dan tak memakai APBD DKI 2022.
"Itu pertanyaan saya td siapa sponsorship dan partnership nya?. Apa konsesi yang kalian kasih buat mereka? Karena ga ada sinterklas di dunia ini," tanya Gilbert.
Sayangnya, Gunung justru mengaku bahwa dana sponsor belum masuk.
Hal ini lantaran belum ada hitam diatas putih mengenai perjanjian dengan pihak sponsor.
Simpelnya, kata Gunung, sponsorship belum dibuka secara resmi.
"Jadi sponsorship belum secara resmi kita open, tapi secara verbal secara pendekatan networking yang berminat walaupun belum bisa kita declare (umumkan) disini, karena belum hitam di atas putih," ungkapnya.
Talangi Pembuatan Trek Formula E
Dicecar Komisi B DPRD DKI, jawaban BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait dana penyelenggaraan Formula E berubah-ubah.
Diketahui, Komisi B DPRD DKI menggelar rapat dengan Jakpro sejak pukul 10.00 WIB.
Disela rapat, anggota Komisi B DPRD meminta kejelasan terkait ajang balap Formula E. Terutama menyoal anggaran untuk pembangunan trek Formula E.
Mulanya, Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakpro sekaligus Managing Director Formula E, Gunung Kartiko mengatakan pembangunan untuk Formula E menghabiskan dana Rp150 miliar.
Di mana Rp70 miliarnya telah digunakan untuk pembelian kebutuhan alat konstruksi pembangunan trek pada tahun 2019 lalu.
Sayangnya, sisa dana tersebut belum didapatkan lantaran dana dari pihak sponsor belum masuk.
"Jadi sponsorship belum secara resmi kita open, tapi secara verbal secara pendekatan networking yang berminat walaupun belum bisa kita declare (umumkan) disini, karena belum hitam di atas putih," ungkapnya di Gedung DPRD DKI, Senin (24/1/2022).
Sontak hal ini pun menimbulkan tanda tanya besar diantara anggota Komisi B DPRD DKI.
Anggota Komisi B DPRD DKI Manuara Siahaan langsung menanyakan kelanjutan pembangunan sirkuit atau trek Formula E, mengingat waktu yang tersisa hanya 130 hari lagi.
"Pak kita ini bagian dari pemerintah gak ingin bapak gagal. Tadi bapak sampaikan, saya bertanya, uangnya udah masuk belum? bapak (Gunung) bilang belum. Minggu depan bapak tetapkan pemenang pelaksanaan konstruksi trek, tapi uangnya belum tersedia," tanyanya.
"Saya tanya sekali lagi bapak jangan salah jawab. Tidak boleh tanda tangan kontrak perjanjian kalau uangnya tidak tersedia pak. Tolong luruskan," lanjutnya.
Gunung menjawab untuk sementara pihak Jakpro menggunakan dana 'talangan' yang bersumber dari dana korporasi perusahaan mereka.
Dana tersebut diakui berjumlah Rp50 miliar dan ada dalam bentuk tunai.
"Jadi dana korporasi ada secara cash," ucapnya.
Sebagai pembuktian, Manuaran pun berencana bakal mengecek kebenaran ini.
"Jadi saya pastikan uang sekitar Rp 50 miliar untuk bangun trek ada? Available ya? Besok kita cek uangnya itu," tandasnya.