Sisi Lain Metropolitan
Kisah Natalius Pigai Nekat Kuliah di Yogya Modal Rp 300 Ribu, Didoakan Sang Ibu Jadi Gubernur
Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menceritakan bagaimana perjuangannya dan doa sang ibunda kala dirinya merantau dari papua menuju Yogyakara
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Namun di dalam kapal itu, Natalius Pigai merupakan penumpang ilegal karena tak membeli tiket.
Alhasil dia harus selalu kucing-kucingan dengan petugas kapal.

"Pas pemeriksaan tiket di kapal, saya sembunyi," tutur Natalius Pigai.
Namun aksi nakal Natalius Pigai itu terbongkar saat kapal berada di Makassar, Sulawesi Selatan.
Natalius Pigai yang ketahuan tak memiliki tiket kemudian dijebloskan ke penjara yang ada di dalam kapal.
Seolah diberi jalan demi menuntut ilmu, saat berada di penjara kapal, Natalius Pigai dibantu oleh seorang marinir yang berasal dari Papua.
Awalnya, dia belum tahu mengenai pekerjaan pria itu.
Natalius Pigai awalnya meminta bantuan karena sama-sama berasal dari Papua.
"Disana ada satu kakak dari Papua, saya bilang, kakak saya ditahan karena saya gapunya uang. Saya mau kuliah," kata Natalius Pigai.
"Rupanya dia marinir, dia orang Serui, namanya Marten.
Baca juga: Sisi Lain Kehidupan Natalius Pigai: Sesibuk Apapun Wajib Tidur di Rumah dan Makan Malam Bersama Anak
Dia todong pistol ke petugas kapal, minta saya dibebasin karena saya mau sekolah," lanjut dia.
Usai dibebaskan sang marinir, Natalius Pigai pun aman sampai akhirnya kapal mendarat di Jakarta usai berlayar selama 7 hari dari Papua.
Dia bahkan diantarkan oleh sang marinir itu menuju Terminal Pulogadung menuju Yogyakarta.
"Di terminal Yogya saya jalan kaki sampai stasiun Yogya.
Disana saya tanya ke satpam dimana kampus, saya masuk kuliah," tutur Natalius Pigai.