Sisi Lain Metropolitan

Natalius Pigai Blak-blakan Semasa Kuliah di Yogya Rajin Ronda: Biar Dapat Makan Gratis

Aktivis HAM, Natalius Pigai blak-blakan mengenai kehidupannya saat berbincang di acara Tribun Corner Podcast.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Tribun Jakarta
Mantan Komisioner Komnas Ham, Natalius Pigai saat bercerita di acara Tribun Corner Podcast. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Komisioner HAM yang dikenal vokal mengkritik, Natalius Pigai, blak-blakan mengenai kehidupannya yang tak banyak orang tahu.

Termasuk masa mudanya sewaktu menjadi mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY.

Natalius Pigai berstatus mahasiswa di saat gerakan mahasiswa menggelora di akhir era kepemimpinan Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto.

"Saya kuliah dari tahun 1994 dan lulus pada 1999. Jadi saya memang produk reformasi," kata Natalius Pigai di kantor Tribunnews Bogor, Rabu (2/2/2022).

Saat menjadi mahasiswa, Natalius Pigai memang aktif di dunia aktivis kampus.

Baca juga: Natalius Pigai Pernah Ditahan di Sel Kapal Laut, Ini Cerita Lengkapnya Merantau ke Jawa di Usia Muda

Kata Natalius Pigai, jiwa aktivisnya memang sudah muncul sejak dia masih tinggal di Papua.

Hal itu, kata dia, didapat dari sang ibunda yang merupakan pedagang sayur dan pendiri pasar mama-mama di Papua.

Natalius Pigai menyebut sosok sang ibunda adalah orang yang berada di garis terdepan ketika pasar dan para pedagang diusik.

Mantan Komisioner Komnas Ham, Natalius Pigai saat bercerita di acara Tribun Corner Podcast.
Mantan Komisioner Komnas Ham, Natalius Pigai saat bercerita di acara Tribun Corner Podcast. (Tribun Jakarta)

"Sejak di Papua, saya memang sudah biasa protes, misalnya protes tentara di daerah operasi," kata Natalius Pigai.

Jiwa kritis Natalius Pigai itu terbawa saat dirinya merantau menjadi mahasiswa di Yogyakarta.

Alasan awal Natalius Pigai menjadi aktivis sewaktu jadi mahasiswa sederhana dan pilihannya itu realistis.

"Di Yogya, jadi aktivis semata-mata hanya numpang makan," kenang Natalius Pigai seraya tertawa.

Berbagai organisasi kemahasiswaan digeluti Natalius Pigai.

Baca juga: Kenang Perjuangan Ibu, Natalius Pigai Menangis Dimodali Rp 300 Ribu Merantau ke Jawa

Mulai dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) hingga Partai Rakyat Demokratik (PRD).

"Dan saya juga pimpinan aktivis Papua," kata Natalius Pigai.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved