Sisi Lain Metropolitan
Natalius Pigai Ditolong Pemilik Mirota saat Kesusahan di Yogya, Bingung Tiba-tiba Dianggap Anak
Natalius Pigai punya kisah manis dengan seorang pengusaha ternama di Yogyakarta.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Perjuangan Natalius Pigai demi kuliah di Yogyakarta
Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai tak kuasa menahan tangis mengingat perjuangan ibunya sewaktu memodali dia untuk merantau ke Jawa.
Di usia 19 tahun pada 1994, Natalius Pigai nekat merantau dari Papua ke Jawa untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.
Diceritakan Natalius Pigai, ibundanya berperan besar untuk mewujudkan mimpinya kuliah di Yogyakarta.
Pasalnya, sang ibu rela memberikan uang Rp 300 ribu hasil dia berjualan sayuran demi bisa memodali Natalius Pigai merantau ke Jawa.
Tak hanya itu, Natalius Pigai juga masih mengingat bagaimana ibundanya bermimpi bahwa Pigai kelak akan menjadi seorang gubenur.
Baca juga: Cerita Natalius Pigai Sempat Dipenjara di Kapal, Dibebaskan oleh Prajurit Marinir Asal Papua
Semua cerita itu diutarakan Natalius Pigai di acara Tribun Corner Podcast, Rabu (2/2/2022).
Kendati anak seorang camat di Papua, kehidupan Natalius Pigai sangatlah sederhana.
Ibunya merupakan pedagang sayuran di pasar tradisional.

Karenanya, niat Natalius Pigai untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sempat menemui kendala.
Padahal Natalius Pigai tergolong anak yang cerdas sejak SD sampai SMA.
Dia merupakan alumni dari SMAN 1 Wamena.
Bahkan, aktivis HAM itu mengaku hanya menghabiskan waktu tiga tahun untuk menamatkan pendidikan jenjang SD di Kabupaten Paniai, Papua.
Namun rencananya itu sempat terhalang karena faktor biaya.
Saat Natalius Pigai muda minta ingin kuliah, dia hanya diberikan uang Rp 5000 oleh ibunya.
Baca juga: Kisah Natalius Pigai Nekat Kuliah di Yogya Modal Rp 300 Ribu, Didoakan Sang Ibu Jadi Gubernur