Pangdam Jaya Pastikan Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput Masih Jadi Tempat Karantina PPLN
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Untung Budiharto memastikan Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput masih jadi tempat karantina PPLN.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Panglima Kodam Jayakarta (Pangdam Jaya), Mayjen TNI Untung Budiharto memastikan Rusun Nagrak, Jakarta Utara dan Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan masih jadi tempat karantina untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
"Masih kita aktifkan. Itu digunakan untuk para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), untuk para pegawai migran di ada di sana. Masih kita gunakan," katanya di Makodam Jaya, Kamis (3/2/2022).
Kendati begitu, ia mengatakan bila Rumah Susun (Rusun) di Jakarta Barat, yakni Rusun Daan Mogot justru sudah disiapkan untuk menampung pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Berbeda dengan Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput, nantinya Rusun Daan Mogot bakal menjadi cadangan lokasi isolasi mandiri bila rumah sakit rujukan tak lagi dapat menampung pasien Covid-19.
Baca juga: Rusun Nagrak Disiapkan Jadi Tempat Karantina Pasien Covid-19, Wagub DKI: Semua Sudah Disediakan
Baca juga: Wagub Ariza Bakal Cek Viral Video Antrean Warga Hendak Karantina di RSDC Pasar Rumput
"Demikian pula kita sudah siapkan sebagai cadangan adalah Rusun Daan Mogot yang apabila meningkat terus kita akan bisa untuk penampungan covid. Di sana ada 500 sekian kamar bisa untuk 1.040 (pasien). Saya kira kalau dilihat dari perkembangannya sekarang kenaikannya sekitar 2 persen 3 persen maka pada puncak nanti terakhir saya kita bisa mengantisipasi asal tidak panik," pungkasnya.
Rusun Nagrak Disiapkan Jadi Tempat Karantina Pasien Covid-19

Pemprov DKI memastikan kesiapan tempat-tempat karantina pasien Covid-19, termasuk di Rusun Nagrak, Jakarta Utara.
Setelah Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet diisolasi akibat temuan varian Omicron, Rusun Nagrak menjadi rujukan karantina.
Adapun kesiapannya terus dipastikan oleh Pemprov DKI dan terus berproses.
"Semua dalam proses ya. Kita pastikan semua persiapan tempat-tempat karantina, seperti sebelumnya, kita juga menyiapkan rumah sakit, berbagai fasilitasnya, tenaga kesehatan, tempat tidur, ruang ICU, obat-obatan, vitamin, tempat karantina juga semua sudah disediakan," kata Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, Senin (20/12/2021).

Politisi Gerindra ini pun meminta warga Jakarta tak larut dalam euforia dan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
"Nanti kita akan laksanakan apapun yang menjadi kebijakan pemerintah pusat, satgas pusat terkait dengan Omicorn. Kita tahu Omicron dalam 3 hari terakhir meningkat 2 kali lipat di 89 negara di dunia ini, tidak terkecuali di indonesia. Maka dari itu kami mengajak semuanya untuk hati-hati, waspada, jangan kendor, jangan euforia, jangan anggap enteng. Mari kita laksanakan protokol kesehatan secara baik," imbunya.
Sebagai informasi, dilansir dari Kompas.com, Pemerintah membuka Rusun Nagrak, Jakarta Utara sebagai tempat karantina terpusat usai pemerintah mengisolasi Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet akibat temuan varian Omicron.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Suharyanto menuturkan, Rusun Nagrak menjadi tempat karantina terpusat sekaligus tempat karantina cadangan bagi migran, pelajar, dan aparatur sipil negara (ASN).
"Rusun Nagrak memiliki kapasitas lebih dari 4.000 tempat tidur. Dua hari lalu, saya sudah mengecek kesiapannya," ujar Suharyanto, dalam keterangan tertulis, Jumat (17/12/2021).
Karena jumlah tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terbatas dan akan segera diberlakukan isolasi area Wisma Atlet, tenaga kesehatan untuk yang bekerja di karantina Rusun Nagrak akan didukung oleh sumber daya manusia dari Dinas Kesehatan Jakarta.
Adapun pemerintah memutuskan mengisolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran selama tujuh hari ke depan.
Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi dini untuk mencegah penularan varian Omicron pada level komunitas.
Keputusan ini diambil berdasarkan rapat koordinasi dengan Menko Marinvest, Menteri Kesehatan, TNI, dan Satgas Penanganan Covid-19, yang dilanjutkan dengan rapat teknis dengan kementerian lembaga terkait hari ini.
"Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus Varian Omicron. Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut," terang mantan Pangdam Brawijaya tersebut.
Suharyanto juga meminta bagi pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet selama 14 hari ke belakang, untuk terus memantau kondisi kesehatan.
Apabila terjadi gejala segera, ia meminta agar segera melapor kepada Puskesmas di wilayahnya.
"Saya mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, dan menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas," imbuh perwira tinggi TNI AD itu.