Simak Peraturan Baru Pasar Lama Tangerang, Motor Bakal Dilarang Masuk
Pemerintah Kota Tangerang bakal menerapkan beberapa aturan baru di kawasan Pasar Lama.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang bakal menerapkan beberapa aturan baru di kawasan Pasar Lama.
Sebagaimana diketahui, PT TNG selaku BUMD Kota Tangerang menutup kawasan Pasar Lama sampai 7 Februari 2022.
Penutupan sementara tersebut dalam rangka penataan ulang lokasi berdagang para Pedagang Kaki Lima (PKL) di sana.
Direktur Utama PT TNG Edi Candra mengatakan, satu dari beberapa peraturan disesuaikan adalah waktu operasional para pedagang di Pasar Lama.
Adapun pedagang di sana terdiri dari pedagang kaki lima (PKL) atau pedagang yang menetap di gedung resmi.
Para PKL beroperasi mulai pukul 16.00 WIB-01.00 WIB.
"Di mana, PKL bisa berjualan saat jam beroperasi dari jam 16.00 WIB-01.00 WIB," sebut Edi saat dihubungi, Kamis (3/2/2022).
Baca juga: Dipercaya Manjur, Warung Jamu Bang Adut di Pasar Lama Tangerang Bikin 400 Obat Kuat Dalam Sebulan
Menurut dia, para PKL itu beroperasi di kantong parkir yang ada di kawasan kuliner Pasar Lama.
Sebelum para PKL beroperasi, kantong parkir itu berfungsi sebagaimana mestinya.
Memasuki pukul 16.00 WIB, kantong parkir ditutup dan para PKL mulai berjualan di sana.
"Paginya tetap di sana adalah kantong parkir, sampai jam operasional toko-toko di sana selesai, paling enggak sampai jam 15.00 WIB," tutur Edi.
Baca juga: Derai Air Mata Pedagang Kaki Lima Pasar Lama Tangerang: Berasa Naik Roller Coaster
Nantinya saat para PKL beroperasi, kendaraan bermotor tidak diizinkan untuk memasuki kawasan kuliner Pasar Lama.
Jadi, pengunjung yang membawa kendaraan bermotor dapat memarkirkan kendaraannya di tempat parkir di sekitar Pasar Lama.
"Nanti ke depan kita akan tutup total. Intinya motor dan mobil enggak bisa masuk. Cuma khusus pedagang dan pengunjung," tegas Edi.
"Salah satunya adalah gedung KNPI. Sebagian mungkin kita arahkan ke Kali Pasir, atau sebelum di sana, termasuk depan gedung pendopo sedikit," sambungnya.

Penutupan dilakukan karena kawasan itu hendak ditata ulang oleh PT Tangerang Nusantara Global (TNG), BUMD milik Pemerintah Kota Tangerang
Direktur Utama PT TNG Edi Candra mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan tim khusus untuk menata ulang Pasar Lama.
"Intinya dari tanggal 2-7 Februari 2022 itu nanti tim akan membuat tempat PKL nantinya akan berdagang. Misal, di jalannya itu akan dilakukan pengecatan permanen, di mana di dalamnya nanti terdapat pedagang yang akan diatur," jelas Edi saat dihubungi, Kamis (3/2/2022).
Selama tanggal 2-7 Feburari 2022, para pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Lama dilarang berjualan.
Baca juga: Kabar Praktik Pungutan Liar di Pasar Lama Tangerang, Polisi Bakal Jemput Bola Bila Takut Lapor
Namun, PT TNG menyatakan tidak akan menyediakan lokasi sementara untuk PKL berjualan selama penataan ulang Pasar Lama.
"Kita ini kan cuma menata saja, tidak merelokasi. Waktunya enggak lama cuma lima hari untuk kita tata ulang, bersabar saja," ucap Edi.
Menurut dia, pihaknya sudah menyosialisasikan berkait penataan ulang itu kepada para PKL di Pasar Lama.
Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Tangerang juga dikatakan sudah memberikan sosialiasi perihal tersebut.
Bila sudah selesai ditata, para PKL Pasar Lama Tangerang akan diwajibkan membayar retribusi kepada pemerintah setempat.
Edi mengatakan, besaran retribusi itu belum ditentukan.
"Sebenarnya kalau tarif, ini belum diputuskan," sambungnya.
Namun, Edi memperkirakan bahwa besaran retribusi untuk setiap PKL sebesar Rp 30 ribu per hari.
Tapi tidak menutup kemungkinan kalau biasa retribusi akan dilakukan perbulan.
Besaran retribusi itu nantinya akan disepakati oleh PT TNG bersama dengan DPRD Kota Tangerang.
"Kisaran Rp 30 ribu tiap pedagang per malam, atau kalau misal dibuat bulanan. Pokoknya nanti ada aturannya," tutur Edi.
Edi menyatakan, besaran retribusi juga bakal tergantung dari berapa besar lapak yang dimiliki tiap PKL.
Contoh, PKL memiliki lebar lima meter, sedangkan lapak yang disediakan berukuran 2 x 1,5 meter, maka PKL tersebut membayar dua kali lipat.
"Misal kita buatkan ukuran lapak 2x1,5 meter. Kalau dia lebarnya 5 meter, dihitungnya dua," jelas Edi.
Para PKL nantinya akan membayar retribusi melalui cara transfer ke rekening PT TNG.
Sistem tersebut untuk menghindari praktik pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum tidak bertanggungjawab di Pasar Lama Tangerang.
"Kontribusi untuk pedagang pastinya kan resmi. Pedagang juga membayar langsung ke rekening perusahaan, dalam hal ini rekening PT TNG," pungkasnya.
Pedagang di kawasan Pasar Lama Kota Tangerang lagi-lagi harus menitikan air mata gara-gara kebijakan pemerintah setempat.
Usut punya usut, Pemerintah Kota Tangerang menutup sementara kawasan Pasar Lama.
Tempat yang biasa jadi lahan pekerjaan para Pedagang Kaki Lima (PKL) tersebut ditutup sampai tanggal 7 Februari 2022.
Alasannya, PT TNG selaku BUMD pengelola Pasar Lama Tangerang akan melakukan tata ulang lokasi tersebut.
Seorang pedagang es di Pasar Lama Tangerang, Iis, mengaku sedih berkepanjangan ketika tempat berjualannya harus ditutup sementara.
"Begitu denger pengumumannya dari pengelola malam itu saya langsung nangis," ujar Iis yang memang seorang orang tua tunggal, Kamis (3/2/2022).
"Kayak roller coaster dibikin naik turun rakyat kecil," tambah dia lagi.
Sambil mengangkut beberapa barang dagangannya, Iis mengaku sumber pendapatannya hanya dari berjualan di Pasar Lama.
Membuat, dalam waktu sepekan dirinya tidak mendapatkan penghasilan untuk menghidupi anak perempuannya.
"Itu juga tanggal 7 Februari emang langsung dibuka? Enggak ada yang bisa jamin kan. Kalau diperpanjang lagi gimana nasib kita?," keluh Iis.
Padahal, pada sekira tanggal 30 Januari 2022, kawasan Pasar Lama Tangerang sempat dibanjiri warga yang ingin menghabiskan akhir pekan.
Juga merayakan kemeriahan Imlek 2022 masehi.
Foto-foto membludaknya masyarakat di Pasar Lama Tangerang juga viral di media sosial mengundang berbagai macam komentar.
"Nah pas saat itu lagi laku-lakunya dagangan es saya. Paling laku udah itu kayaknya sejak ada Covid-19. Baru aja seneng sebentar langsung ditutup lagi," ujar Iis.