Antisipasi Virus Corona di DKI
Anies Ungkap Kasus Naik Pesat Tapi Angka Kematian Tak Separah Gelombang Kedua Covid-19
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui, terjadi lonjakan kasus Covid-19 cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui, terjadi lonjakan kasus Covid-19 cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Imbasnya, kasus aktif terus meningkat hingga kini mencapai 80.162 kasus.
Bahkan, penambahan kasus harian sudah melampaui puncak tertinggi saat gelombang kedua Covid-19 melanda pada Juni 2021 lalu.
Rekor baru ini pecah pada 6 Februari 2022 kemarin saat ada penambahan 15.925 kasus baru.
Padahal, saat puncak gelombang kedua pada pertengahan 2021 lalu penambahan kasus harian berkisar di angka 14.500.
"Sehingga jumlah kasus hariannya sudah lebih tinggi dibandingkan pada saat kita mengalami puncak gelombang kedua," ucapnya dalam video yang diunggah di instagramnya (@aniesbaswedan), dikutip Rabu (9/2/2022).
Baca juga: Musibah Besar Persija, 5 Pemain Covid-19 Bikin Pincang Lawan MU, Eks Liga Malaysia Tak Bisa Main
Meski demikian Anies bilang, angka kematiannya tidak separah saat gelombang kedua Covid-19 melanda Jakarta tahun lalu.
Bila saat puncak gelombang kedua lalu, angka kematian positif Covid-19 bisa mencapai 200 dalam sehari, kini angka kematian berada di kisaran 30 per hari.
"Jadi untuk angka kematian dapat kita sampaikan bahwa trennya tidak mengikuti tren gelombang kedua," ujarnya.
Ia menyebut, angka kematian yang lebih rendah ini bisa disebabkan beberapa faktor antara lain vaksinasi dan kekebalan warga Jakarta, serta sifat varian Omicron yang tidak seganas varian Delta.
"Kebanyakan kasus kematian masih didominasi oleh warga yang belum mendapatkan vaksin lengkap," kata Anies.

Tak hanya itu, pasien Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan pun jumlahnya jauh kini jauh lebih banyak dibandingkan yang bergejala sedang hingga berat.
Sehingga jumlah pasien yang menjalani isolasi mandiri jauh lebih tinggi dibandingkan yang dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Pastikan Konsumsi Makanan Sehat Mulai dari Tokonya
Data dari website tanggap Covid-19 milik Pemprov DKI (corona.jakarta.go.id), jumlah pasien Covid-19 yang menjalani isoman ada 62.941 orang.
Sedangkan, pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 ada 17.221.