HPN 2022, Polres Jaksel Kolaborasi dengan Jurnalis Gelar Vaksinasi Booster di Pesanggrahan
Ratusan warga tersebut tampak antusias mengikuti vaksinasi. Mereka mengantre secara tertib dan menjaga jarak satu sama lain.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN - Polres Metro Jakarta Selatan berkolaborasi dengan Pokja Wartawan Jakarta Selatan menggelar vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster dan penyaluran bantuan sosial (bansos) di kawasan kumuh Kampung Bulak Bakti, Pesanggrahan, Rabu (9/2/2022).
Kegiatan itu digelar dalam rangka memperingati Hari Pers Nasinonal 2022.
"Kami bersama teman teman dari Pokja Wartawan Jaksel, menyambut dan memperingati Hari Pers Nasional 2022 kami mengadakan kegiatan peringatan sekaligus memberikan sentuhan langsung kepada masyarakat," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto di lokasi.
Vaksinasi booster ini diikuti sekitar 200 warga Pesanggrahan, yang di dalamnya termasuk petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).
Baca juga: Hari Pers Nasional 2022, CEO Tribun Network Tegaskan Pentingnya Jurnalis Mengabdi kepada Publik
Ratusan warga tersebut tampak antusias mengikuti vaksinasi. Mereka mengantre secara tertib dan menjaga jarak satu sama lain.
"Kalau kekebalan tubuh kita semakin banyak, maka Insya Allah kita akan segera terbebas dari pandemi ini," ujar Budhi.
Warga yang telah divaksinasi akan langsung diberikan bantuan paket sembako dan perlengkapan terkait protokol kesehatan seperti masker dan hand sanitizer.
Baca juga: Organisasi Pers Desak Polisi Tindak Lanjuti Kasus Dugaan Intimidasi Wartawan oleh Kadispora Tangsel
"Ada sembako ada juga peralatan kesehatan seperti masker, hand sanitizer yang kita bagikan kepada warga masyarakat," tutur Kapolres.
Sementara itu, Ketua Pokja Wartawan Jakarta Selatan Denhelmi Sajangbati berharap perusahan-perusahaan media lebih memperhatikan kesejahteraan wartawannya.
"Kemudian untuk sinergitas dengan stakeholder, kita tidak perlu lagi ada intimidasi kekerasan kepada pekerja media di lapangan," kata Denhelmi.