Viral Muncul "Air Terjun" di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
Holik meyakinkan kejadian tersebut tidak mengganggu proses penerbangan di bandar udara terbesar di Indonesia ini.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Acos Abdul Qodir

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta mendadak mempunyai "air terjun" dari atap setinggi sekira 10 meter. Video kejadian itu pun viral.
Air terjun tersebut bukan wahana atau fasilitas baru dari PT Angkasa Pura II, melainkan sebuah kebocoran di langit-langit di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Dari video berdurasi 19 detik yang diperoleh TribunJakarta.com, tampak kebocoran hebat dari langit-langit terminal di atas.
Air mengucur sangat deras dari atas bak aie terjun.
Tak berselang lama, arus air yang turun semakin deras hingga puncaknya beberapa benda ikut terjatuh dari atas.
Baca juga: Diguyur Hujat Lebat, Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Banjir Setinggi 40 Sentimeter
Perekam video tersebut pun tampak histeris dan berteriak lantaran terdapat benda besar yang jatuh diikuti arus air yang semakin deras.
"Itu kejadian tanggal 9 Februari 2022, sekitar pukul 17.17 WIB," kata Senior Manager Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muardi kepada TribunJakarta.com, Jumat (11/2/2022).
Menurutnya, fenomena air terjun tersebut bisa terjadi akibat diguyur hujan deras yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta.

Kejadian terjadi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dekat gate 7 keberangkatan
"Karena ada hujan lebat yang disertai angin kencang, beberapa lembar spandek yang merupakan bagian dari atap T3 mengalami gangguan, tepatnya di satu titik Boarding Gate 7," papar Holik.
Pasalnya, di hari yang sama saat malam hari, kebocoran yang terjadi sudah berhasil diperbaiki tanpa menyisakan setetes pun air.
Adanya peristiwa tersebut, PT Angkasa Pura II pun langsung menyisir beberapa titik dekat lokasi untuk mengantisipasi kejadian serupa.
Baca juga: Kondisi Terkini Gedung Baznas Tebet Usai Dilanda Kebakaran: Kaca Pecah, Atap Nyasis Ambruk
"Antisipasi sudah dilakukan, daerah sekitar disterilisasi untuk perbaikan. Perbaikan dilakukan cepat, tanggal 9 Februari malam sudah clear. Staf bandara selalu memonitor situasi di terminal selama 24 jam," tegas Holik.
"Sudah diperbaiki sekaligus pengecekan instalansi lain, aman terkendali," sambungnya.
Holik meyakinkan kejadian tersebut tidak mengganggu proses penerbangan di bandar udara terbesar di Indonesia ini.