Cerita Kriminal
Kondisi Bos Warteg Bikin Ngilu Usai Setubuhi Pelayannya, Kini Hanya Bisa Berbaring di Tempat Tidur
Kondisi memprihatinkan dialami bos warteg bernama Edi Wiyono di Cikarang usai menyetubuhi pelayannya yang masih di bawah umur.
TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG UTARA - Kondisi memprihatinkan dialami bos warteg bernama Edi Wiyono di Cikarang usai menyetubuhi pelayannya yang masih di bawah umur.
Bos warteg itu sempat mencoba untuk bunuh diri pasca melakukan tindakan tak terpuji kepada karyawannya.
Kini sang bos warteg itu hanya bisa berbaring di tempat tidur mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakir Polri Kramat Jati, Jakarta, karena tubuhnya mengalami luka.
Kapolsek Cikarang Kompol Mustakim mengatakan, tersangka Edi Wiyono saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakir Polri Kramat Jati, Jakarta.
Kondisinya lanjut dia, masih dalam proses pemulihan pasca-operasi di bagian tubuh yang mengalami luka tusuk.
"Kondisinya masih dirawat sudah dilakukan tindakan operasi, karena luka di bagian usus dan hati, saat ini masih butuh perawatan," kata Mustakim, Minggu (13/2/2022).
Baca juga: Gagal Akhiri Hidup Setelah Setubuhi Pelayan Warteg, Kondisi Bos Bejat di Cikarang Bikin Ngilu
Tersangka mendapatkan luka cukup parah di bagian perut, luka tersebut didapat akibat upaya bunuh diri dengan menusukkan kujang (pisau) sebanyak lima kali.
Sementara untuk kondisi korban kata Mustakim, posisinya saat ini tinggal bersama keluarganya dan masih mengalami trauma.

"Sementara korban tinggal bersama keluarganya, iya nanti akan ada pendampingan untuk trauma healingnya," tegas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, bos warteg itu melakukan tindakan terpuji kepada remaja putri berinisial SYN (17), pelayan warteg di Jalan Kasuari, Perumahan Cikarang Baru, Desa Mekar Mukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
Ia menjadi korban persetubuhan yang dilakukan bos-nya sendiri bernama Edi Wiyono, kasus ini terjadi pada Minggu (6/2/2022) lalu sekira pukul 05.30 WIB.
SYN merupakan remaja yang baru merantau mencari penghasil sendiri di pinggiran ibu kota, bekerja di warteg tersebut baru dia lakoni beberapa bulan terakhir ini.
Baca juga: Terbawa Hawa Nafsu, Bos Warteg di Bekasi Rudapaksa Karyawannya yang Masih Belia
Kerasnya hidup di kota tak pernah ia bayangkan bakal seperti ini, bertemu Pak Bos Bejat yang tega menodai kesuciannya yang masih di bawah umur.
Pagi itu SYN masih tidur di dalam kamarnya, pintu ia kunci rapat seperti biasa. Suara ketukan seseorang menyapa pintu kamarnya terdengar sama-samar.
Suara itu lantas membangunkan SYN dari lelap sejak semalam, perlahan dia buka kunci untuk merespon seseorang yang mengetuk di balik daun pintu.
Pak bos rupanya, ia tanpa basa-basi langsung langsung mendorong tubuh korban hingga terjatuh ke lantai.

Dalam posisi terlentang, pelaku langsung membekap mulut korban menggunakan tangan kanannya menggunakan kain lap meja sambil melontarkan ancaman; "Jangan teriak".
SYN takut bukan main, tangannya ditekan hingga tidak berdaya sambil pelaku melucuti celananya dan terjadi persetubuhan.
"Sekira jam 05.30 WIB pelaku mengetuk pintu kamar korban lalu dibukakan pintu kamar dan pelaku langsung mendorong korban," kata Kapolsek Cikarang Kompol Mustakim, Kamis (10/2/2022).
Selama disetubuhi, korban benar-benar tak berdaya. Mulutnya tetap dibekap oleh pelaku agar tidak berteriak.
Puas menyalurkan hasrat seksualnya, pelaku keluar dari dalam kamar dan mengambil sebilah pisau yang ada di meja dapur.
Dia lantas menghampiri korban yang masih dalam keadaan kalut, di dekatnya bibirnya ke daun telinga korban sambil pisau ditongkan dan berucap "awas kalau teriak saya bunuh".
Baca juga: Rudapaksa Pegawai Sampai Menangis, Bos Warteg di Bekasi Malah Janjikan Poligami: Keluarga Ngamuk
"Korban sempat diancam oleh pelaku setelah melakukan perbuatannya (persetubuhan)," ucap Mustakim.
Sambil meratapi, korban langsung buru-buru mengunci pintu kamar selepas pelaku keluar. Ia kemudian berusaha menghubungi saudara yang tinggal di daerah Cikarang.
"Korban berusaha keluar dari dalam warteg tetapi pintu depan dikunci oleh tersangka, akhirnya dia menghubungi saudara," jelasnya.
Tidak lama setelah itu, saudara korban bersama sejumlah warga datang menggeruduk warteg.

Detik-detik aksi tersebut viral di media sosial dan pelaku sempat diinterogasi oleh warga.
"Setelah disetubuhi korban langsung menghubungi keluarganya yang tinggal tidak jauh dari daerah itu, kemudian tidak lama saudaranya dan warga datang seperti yang ada pada video di medsos," ujar Mustakim.
Ancam Akhiri Hidup Saat Digrebek
Aksi bejat dilakukan bos warteg di Cikarang, Kabupaten Bekasi bernama Edi Wijoyo, tega menyetubuhi karyawannya sendiri yang masih di bawah umur.
Bahkan aksi nekat Edi tidak berhenti sampai di situ, puas menyetubuhi karyawannya, ia malah ingin mengakhiri hidup sendiri dengan menggunakan kujang.
Kapolsek Cikarang Kompol Mustakim mengatakan, pelaku sejauh ini dirawat di RS Polri Kramat Jati lantaran menderita luka tusuk di bagian perut.
Luka tersebut didapat akibat, aksi nekat tersangka yang menusukkan kujang ke perutnya saat hendak diamankan warga.
Baca juga: Petaka Pagi Buta Pelayan Warteg di Cikarang, Disetubuhi Bos Bejat yang Kesepian Ditinggal Bini
"Pelaku sempat hendak bunuh diri menggunakan sebilah kujang ditusukkan perutnya sebanyak lima kali," kata Mustakim.
Mustakim memastikan, pihaknya sudah melakukan penangkapan terhadap pelaku. Dia saat ini berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta.
"Jadi pada saat diamankan oleh warga pelaku ini berusaha mengancam mau bunuh diri, dia mengambil kujang (pisau) dan menusukkan sebanyak lima kali ke perutnya," terang Mustakim.
Kesepian Jauh Dari Istri
Kapolsek Cikarang Kompol Mustakim mengatakan, tersangka merupakan pria beristri hanya saja tinggal berjauhan.
"Tersangka sudah punya istri cuma di kampung, dia di sini (Bekasi)," kata Mustakim kepada wartawan, Kamis (10/2/2022).
Tinggal berjauhan dari sang istri membuat Edi kesepian, ia akhirnya berbuat nekat menyetubuhi karyawannya sendiri guna memenuhi hasrat seksualnya.

"Ya (motif tersangka) karena dia sendiri di sini (kesepian jauh dari istri), di warteg itu sebenarnya ada karyawan lain tidak hanya korban," ucap Mustakim. (*)
(TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar)