Pantai Payangan Kerap Dipakai Ritual, 24 Pengikut Jamaah Tunggal Jati Nusantara Digulung Ombak
Terungkap sisi lain Pantau Payangan, lokasi 24 warga Jember dari padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara yang digulung ombak, Minggu (13/2/2022).
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Petugas kepolisian berkoordinasi dengan tim SAR hingga TNI untuk membantu korban.
Pihak gabungan TNI dan Polri serta TIM SAR terus mencari korban.
Korban yang berhasil ditemukan langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh jurnalis Kompas TV, Imron Fahim, dari 24 orang yang ritual, 15 orang terseret ombak, 10 meninggal dunia, dan 3 selamat.
Sementara, warga lainnya masih dalam proses pencarian.
Kesaksian Pengikut Ritual
Seorang pelaku ritual yang selamat dari gulungan ombak Pantai Payangan membenarkan ada 24 orang yang ikut ritual dini hari itu.
Korban selamat bernama Bayu menjelaskan, mereka datang untuk meditasi di tepi Pantai Payangan.
Baca juga: Terungkap Misteri Temuan Kerangka Dekat Jembatan Sungai Musi, Korban Mau ke Ritual Penggandaan Uang
“Meditasi,” kata Bayu dalam Breaking News Kompas TV, Minggu (13/2/2022).
Saat meditasi di pinggir laut, tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret pengikut ritual.
“Ada ombak dua kali datang. Ombak pertama ini saya berdiri terus lari saya menghindari ombak kedua,” cerita Bayu.

Ombak tersebut kemudian menyeret belasan orang dan 10 orang di antaranya ditemukan meninggal dunia.
Kesepuluh jenazah tersebut sudah tiba di Puskesmas Ambulu, Jember, untuk proses identifikasi dan pendataan.
“Di Puskesmas Ambulu sudah ada 10 jenazah yang menunggu proses identifikasi dari kepolisian,” kata jurnalis Kompas TV Jember, Hernawan.