Pantai Payangan Kerap Dipakai Ritual, 24 Pengikut Jamaah Tunggal Jati Nusantara Digulung Ombak
Terungkap sisi lain Pantau Payangan, lokasi 24 warga Jember dari padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara yang digulung ombak, Minggu (13/2/2022).
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Sejumlah keluarga sudah datang menjemput namun belum bisa membawa pulang karena masih proses identifikasi berikut pendataan.
Petugas puskesmas tidak mendirikan posko, tetapi ada meja pelayanan yang dibantu oleh petugas kepolisian dan TNI.
Mengenai identitas dan alamat para korban, Hermawan belum mendapatkan identitas secara pasti.
“Dari pantauan kami, dalam mengevakuasi jenazah menggunakan sejumlah mobil ambulans yang jumlahnya kami tidak tahu pasti."
Baca juga: Suruh Makan Daging Dicampur Racun Tikus, Ulah Dukun Gadungan Habisi 2 Pasien Ritual Gandakan Uang
"Memang waktu itu ambulans silih berganti datang. Ada yang datang dan menjemput kembali,” sambung Hermawan.
Selain korban meninggal, sebanyak tiga korban selamat juga dirawat di Puskesmas Ambulu. Semuanya dilakukan pemantauan medis.
“Sebagian merasakan sesak diduga kerena tersedak atau menelan air laut,” kata dia.

Pantai Payangan memang kerap dijadikan tempat ritual oleh kebanyakan komunitas di sekitar Jember dan daerah lainnya.
Sejak beberapa hari gelombang cukup tinggi.
Sebelumnya, BPBD sudah mengimbau kepada warga maupun wisatawan untuk tidak berenang di tepi pantai.
Artikel ini disarikan dari berita Kompas TV dengan judul: Korban Selamat Ungkap Ritual di Pantai Payangan Jember, 10 Meninggal Terseret Ombak; dan Breaking News 10 Orang Tewas dalam Ritual Laut di Pantai Payangan, Jember