Ada Kebesaran Hati Kuncen Makam di Ritual Maut, Sigap Nyebur ke Pantai Meski Ucapannya Diabaikan
Terungkap ada kebesaran hati kuncen makam dalam evakuasi korban insiden ritual maut di Pantai Payangan, Jember, Jawa Rimur.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kala ucapan kuncen makam tak digubris
Sebelum kelompok Tunggal Jati Nusantara menggelar ritual, sudah banyak warga yang melarang mereka mendekat ke Pantai Payangan.

Hal itu karena ombak di sana sedang tinggi dan berbahaya.
Adapun Pantai Payangan memang kerap digunakan untuk menggelar ritual.
Tak hanya larangan warga yang diabaikan para peserta rigual, ucapan kuncen makam Bukit Samboja juga tak didengar para peserta ritual.
Pantai Payangan sendiri berada di sisi selatan Bukit Samboja, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember.
Kelompok itu tiba di lokasi pada Sabtu (12/2/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.
"Mereka sudah beberapa kali (ritual) memang.
Tadi malam izin juga, saya pesan supaya tidak turun ke dekat laut, karena ombak sedang tinggi," ujar Saladin, juru kunci makam Bukit Samboja, dilansir dari Tribun Jatim, Minggu.
Baca juga: Tragedi Peserta Ritual di Pantai Payangan, Kala Wejangan Kuncen Makam Sama Sekali Tak Dihiraukan
Namun ucapan sang kuncen makam itu tak didengar para peserta yang sudah berangkat dari rumahnya untuk menggelar ritual di Pantai Payangan.
Saladin pun kemudian memilih tidur.
Sekitar pukul 00.00 WIB, kelompok itu memulai ritual.
Saladin yang tidur terkaget mendengar kegaduhan dari arah pantai.

Dia pun langsung sigap berlari ke pantai, sambil membawa pelampung.
Tak hanya itu, sang kuncen makam juga nyebur ke pantai untuk menyelamatkan para korban yang tergulung ombak.
Upanya pun tak sia-sia.
Dia menyelamatkan lima orang.
"Dua orang meninggal dunia, dan tiga orang hidup," katanya.
Sebagian artikel ini disarikan dari TribunJatim.com dengan judul Ritual di Pantai Payangan Jember Berujung Maut, Juru Kunci Makam Samboja Sudah Ingatkan Ombak Tinggi