Bikin 5 Anaknya Jadi Yatim Piatu, Pasutri Peserta Ritual 'Tantang Ombak' Sambil Latunkan Doa-doa
Amalan pelaku ritual ‘menantang ombak’ itu mengalir dari mulut SAM (15), warga Dusun Krajan, Desa Ajung, Kecamatan Ajung.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Rr Dewi Kartika H
Wanita muda bernama Bintang syok berat, ibunya Sulastri tewas dalam ritual maut di Pantai Payangan Jember, pada Minggu (13/2/2022).
Di dalam mobil pamannya Suwarto, Bintang terus menerus memanggil-manggil Sulastri.
"Ma, kenapa mama tinggalin aku, ma" ujarnya berkali-kali sambil menangis.
TONTON JUGA
Hanya kalimat itu yang keluar dari Bintang selama beberapa menit Tribun Jatim Network ada di sampingnya.
Air matanya berjatuhan tak bisa berhenti.
"Dari tadi kondisinya begitu," ujar Suwarto, sang paman yang menjemput Bintang di Puskesmas Ambulu.
Menurut Suwarto, Bintang dan Sulastri termasuk dalam rombongan Kelompok Tunggal Jati Nusantara.
"Saya tidak tahu nama kelompoknya. Tahunya, mereka ikut pengajian, begitu saja," ujar Suwarto.
Baca juga: Antimainstream, Mahasiswa Ini Angkat Skripsi Ritual Pesugihan di Pantai Utara Jawa
Suwarto, dan istrinya, Latifah, mengaku tidak tahu sejak kapan saudaranya bergabung di kelompok tersebut.
Suwarto hanya tahu, jika 10 hari lalu, Sulastri juga ikut ritual ke Pantai Payangan.
Dalam ritual berakhir duka, Minggu (13/2/2022), sebenarnya Bintang sudah tidak mau ikut sang mama.
Bintang sudah tinggal di rumah kos di Kecamatan Rambipuji. Sementara ibunya, Sulastri berdomisili di Jalan Kacapiring, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Jember.
"Tapi ibunya maksa, untuk ikut. Akhirnya ikut kemarin," imbuh Latifah.

Baca juga: Terjawab Amalan Pelaku Ritual Maut di Pantai Payangan, Anak Korban Singgung Kliwon, Laut dan Gunung
Saat mulai tenang, Bintang bercerita kepada Latifah, kalau ombak besar tiba-tiba datang ketika mereka masih berdiri bergenggaman tangan di tepi pantai.