Antisipasi Virus Corona di DKI
Update Keterisian Tempat Tidur di 140 RS Rujukan Covid-19 di Jakarta: BOR 59 Persen, ICU 46 Persen
Pemprov DKI Jakarta terus memperbanyak tempat tidur di intensive care unit (ICU) dan pasien isolasi di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 di ibu kota.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta terus memperbanyak tempat tidur di Intensive Care Unit (ICU) dan pasien isolasi di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 di ibu kota.
Hal ini guna mengantisipasi lonjakan kasus varian Omicron di Ibu Kota.
Sehingga keterisian tempat tidur isolasi dan di ruang ICU terus bertambah.
Pertanggal 13 Februari 2022, tempat tidur isolasi sudah mencapai 6.697. Dari jumlah tersebut 3.964 tempat tidur telah terpakai.
Berdasar jumlah ini, keterisian bed occupancy rate (BOR) berada diangka 59 persen.
Baca juga: Keterisian ICU 140 RS Rujukan Covid-19 Capai 46 Persen, BOR Masih 60 Persen
Selanjutnya, untuk tempat tidur di ICU sudah mencapai 875. Di mana 402 tempat tidur dilaporkan ke Pemprov DKI telah terpakai.
Berdasarkan jumlah tersebut, keterisian ICU saat ini di 140 RS rujukan Covid-19 sudah mencapai 46 persen.

Pemprov DKI Siapkan 22 Ribu Tempat Tidur Untuk Perawatan Pasien Covid
Pemprov DKI Jakarta bakal siapkan 22 ribu bed atau tempat tidur.
Hal ini sebagai bentuk antisipasi bila terjadi lonjakan Covid-19 yang diakibatkan oleh varian Omicron.
"Ya gak ada masalah gelombang 2 kemarin kan 11 ribu kita siap. Kita bahkan akan mempersiapkan sampai 22 ribu InsyaAllah. Kalau memang dibutuhkan kita siap," ucap Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, Senin (7/2/2022) malam.
Baca juga: TMII Direvitalisasi dan Jadi Tempat Rujukan Isolasi Covid-19, Pengunjung Masih Tetap Bisa Datang
Namun jumlah keseluruhan bed ini diakui Ariza masih berasal dari 140 rumah sakit rujukan Covid-19.
Politisi Gerindra ini mengatakan belum ada rencana penambahan rumah sakit rujukan Covid-19.
"Ya sama (jumlah rumah sakit rujukan)," tandasnya. (*)