Cerita Kriminal

Lelih Saking Bucinnya Rela Biayai Hidup Ceweknya 9 Tahun, Nyawa Melayang Kala Cinta Dikhianati

Rasa sakit hati Lelih juga dikarenakan dia merasa sudah banyak berjuang untuk membatu kekasihnya, Lelih.

Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase Tribun Jakarta
Otak kematian koki muda di TPU Ulujami Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Lelih Mawalih (39) melakukan aksinya dengan menyewa eksekutor bayaran lantaran cemburu melihat idaman hatinya itu kini dipacari oleh daun muda. 

TRIBUNJAKAERTA.COM, KEBAYORAN BARU - Cinta segitiga penyuka sesama jenis berujung maut terjadi dalam kasus pembunuhan koki muda Fiky Firlana (22) di TPU Kober Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2022) pagi.

Seorang wanita bernama Lelih Mawali (38) nekat menyewa dua eksekutor untuk menghabisi nyawa orang yang telah merebut kekasihnya, Hilda Nurlangi (28).

Dia cemburu dan murka setelah mengetahui ternyata pujaan hatinya selama 9 tahun juga menjalin hubungan asmara dengan korban, Fiki Firlana.  

Padahal, awalnya Lelih lah yang memperkenalkan Fiki pada Hilda.

Rasa sakit hati Lelih juga dikarenakan dia merasa sudah banyak berjuang untuk membatu kekasihnya, Lelih.

Baca juga: Niat Jahat Lelih Tak Bisa Terkontrol Akibat Cemburu Buta, Nyawa Koki Muda Sudah Diincar Sejak Lama

Saking bucinnya (budak cinta), selain perhatian dan kasih sayang, Lelih yang merupakan seorang juragan kobtrakan juga rutin memberikan uang bulanan untuk biaya hidup Hilda selama hubungan 9 tahun itu. 

"Selama 9 tahun dia (Lelih) memberikan pembiayaan hidup (ke Hilda) karena juragan kontrakan dia. Banyak kontrakannya, jadi dia ngasih uang bulanan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (14/2/2022).

Dari pemeriksaan diketahui, Lelih yang memperkenalkan Hilda kepada Fiky justru membuat keduanya menjalin hubungan alias pacaran.

Polisi menggiring Lelih Mawali (38), pelaku utama pembunuhan Fiky Firlana (22), saat dihadirkan dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (14/2/2022).
Polisi menggiring Lelih Mawali (38), pelaku utama pembunuhan Fiky Firlana (22), saat dihadirkan dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (14/2/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

 "Tiba-tiba dia juga membawa orang, nggak sengaja dikenalkan (Fiky ke Hilda), malah jadian," ujar Zulpan.

  

  

Rencana Pembunuhan dan Motif

Zulpan mengatakan, Lelih sudah lama memendam dendam kesumat dan ingin sekali menghabisi nyawa Fiky.

Lelih lebih dulu mempelajari kebiasaan korban yang sering berkunjung ke rumah kekasih spesialnya Hilda, sebelum melancarkan eksekusi.

Sebagai informasi, rumah Hilda dan TKP pembunuhan hanya berjarak sekitar 100 meter.

Baca juga: Mobil Hitam Jadi Saksi Bisu Pembunuhan Koki Muda di TPU Kober, Aktor Utama Pelajari Kebiasaan Korban

Rumah Hilda masih berada di area TPU Kober, Ulujami. Sementara itu, Lelih dan dua eksekutor bayaran menunggu tepat di gerbang masuk TPU.

"Dia (Lelih) sudah tahu kebiasaannya, jadi pada saat korban melintas itu dari rumah pacarnya, mereka sudah nunggu," ujar Zulpan.

Lelih lebih dulu menjemput kedua eksekutor bayaran pada Kamis (10/2/2022) sekitar pukul 01.30 WIB.

Wanita bernama Lelih Mawalih alias LM (39), dalang pembunuhan koki muda, Vicky Firlana (29), dihadirkan dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (14/2/2022).
Wanita bernama Lelih Mawalih alias LM (39), dalang pembunuhan koki muda, Vicky Firlana (29), dihadirkan dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (14/2/2022). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Eksekutor DR dijemput di kawasan Srengseng, Jakarta Barat. Sedangkan MYL dijemput di Cipondoh, Tangerang.

"Dijemput menggunakan mobil Terios warna hitam dengan nopol B 1932 VFQ milik saudari LM. Selanjutnya LM, DR dan MYL menuju TKP kurang lebih pukul 02.30 ini hendak menunggu korban atau saudara FF," kata Zulpan.

Sekitar pukul 03.30 WIB ketika Fiky pulang dari rumah Hilda, dua eksekutor itu langsung mencegat korban yang mengendarai sepeda motor.

Baca juga: Beda Cerita dengan di Cikarang, Kisah Bos Warteg di Bandung dengan Eks Pegawainya Berakhir Bahagia

MYL berperan menusuk korban, sedangkan DR bertugas mencekik leher Fiky. Korban pun tewas di tempat.

Setelahnya, salah satu eksekutor membawa kabur sepeda motor korban beserta tas dan dompetnya.

Adapun motif pembunuhan ini karena didasari rasa cemburu. Lelih diduga memiliki kelainan seksual atau penyuka sesama jenis.

"Saudari LM ini diduga memiliki kelainan seksual yaitu yang bersangkutan seorang lesbi," kata Zulpan.

Menurut Zulpan, Lelih merasa cemburu karena Hilda menjalin hubungan asmara dengan korban.

Seorang pemuda ditemukan tewas dengan dua luka tusukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2022).
Seorang pemuda ditemukan tewas dengan dua luka tusukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2022). (Instagram @merekamjakarta)

Di sisi lain, Lelih juga memiliki hubungan khusus dengan Hilda selama sembilan tahun.

"Pelaku LM ini memiliki hubungan spesial atau khusus dengan saksi HN yang sudah berlangsung cukup lama pengakuannya sembilan tahun, sehingga dengan adanya hubungan asrama antara saudari HN dengan korban FF ini menimbulkan kecemburuan dari pelaku utama," ujar dia.

Selain itu, Lelih juga merasa sakit hati kepada Fiky lantaran motor yang dipinjam korban dikembalikan dalam kondisi rusak.

"Motor tersebut dalam keadaan rusak dan juga STNK tidak ada karena ditilang di jalan raya sehingga pelaku LM menganggap korban FF ini tidak bertanggung jawab," ungkap Zulpan.

Soal hubungan Lelih, Hilda dan Fiky, hal senada dikatakan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto. Ia menuturkan, Lelih adalah orang yang mengenalkan Hilda kepada Fiky.

"Sebagai tambahan, korban itu dikenalkan pada pacarnya (Hilda) itu oleh LM," kata Budhi pada kesempatan yang sama.

Bahkan, lanjut Budhi, Lelih dan Hilda diketahui masih menjalin hubungan spesial saat peristiwa pembunuhan terjadi.

"Masih (berhubungan Leli dan Hilda), makanya dia sakit hati," ujar mantan Kapolres Metro Jakarta Utara itu.

Untuk menghabisi nyawa Fiky, Lelih menyusun rencana secara matang selama satu bulan. Mulai dari mempelajari kebiasaan korban hingga menyewa pembunuh bayaran.

"Sudah dari bulan Januari direncanakan," kata Kapolres.

Baca juga: Lengkap Sudah Penderitaan, Dari Cinta Hingga Harta Dikhianati: Pangkal Murka Lelih Bikin Fiky Tewas

Bahkan, terungkap fakta bahwa Lelih sebelumnya sudah dua kali berupaya menghabisi nyawa Fiky di lokasi berbeda.

Namun, Budhi mengungkapkan, dua kali upaya percobaan pembunuhan itu gagal karena berbagai alasan.

"Intinya mau mencelakai korban dengan berbagai macam cara cuma risikonya kok kayaknya enggak pas, banyak saksi," ujar dia.

"Dua kali tidak berhasil, ini yang ketiga yang berhasil. Pas terakhir ini yang sepi dan memungkinkan," tambahnya.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Yefta Ruben mengatakan, Lelih juga sempat menemani Hilda saat melahirkan.

Wanita bernama Lelih Mawalih alias LM (39), dalang pembunuhan koki muda, Vicky Firlana (29), dihadirkan dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (14/2/2022). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)
"Selain pacaran itu juga, dulu juga saksi HN pernah ditanggung kehidupannya, ditemani waktu lahiran segala macam. Jadi memang motif cemburu, sakit hatinya besar sekali," ungkap Yefta.

Penangkapan Lelih

Lelih ditangkap oleh tim Resmob Polda Metro Jaya di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.

Sebelum menangkap Lelih, Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan lebih dulu meringkus dua eksekutor bayaran berinisial MYL dan DR.

MYL dibekuk di kawasan Tangerang, sedangkan DR ditangkap di jalan layang di daerah Srengseng, Jakarta Barat.

Polisi terpaksa menembak kaki MYL dan DR lantaran keduanya berusaha melarikan diri saat ditangkap.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit mengatakan, kedua eksekutor bayaran itu baru menerima bayaran Rp 500 ribu dari total Rp 1 juta yang dijanjikan untuk masing-masing orang.

"Dijanjikan 1 orang Rp 1 juta, yang dikasih baru Rp 500 ribu. Baru dibayar DP saja, dia langsung eksekusi," ujar Ridwan, Jumat (11/2/2022).

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved