Certia Kriminal
Pertanyaan Pilih Dengkul atau Kaki Penghuni Pondok Indah Buat Si Kuli Bangunan Terbata-bata
"Kemudian tersangka juga menodongkan senjata, sambil berkata, 'pilih dengkul atau kaki yang kena?'" imbuhnya.
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
Dijelaskannya, tersangka RPB mulanya ditemani sopirnya datang menghampiri korban, SS.
RPB meminta SS untuk menghentikan aktivitasnya.
SS tentu saja tidak mendengarkan ucapan RPB, dan tetap melanjurkan pekerjaanya.
"Tersangka keluar dari rumahnya didampingi sopirnya," ucap Zulpan.
"Kemudian menghampiri rumah sebelah, dimana korban sedang bekerja, di sini lah dihampiri kemudian, ditegur diminta untuk berhenti,"
"Kemudian tidak dianggap, korban tetap bekerja," imbuhnya.
Merasa kesal keinginannya tidak terwujud, RPB kemudian menyiramkan segelas teh ke arah SS.
Baca juga: Lelih Saking Bucinnya Rela Biayai Hidup Ceweknya 9 Tahun, Nyawa Melayang Kala Cinta Dikhianati
Tak cuma itu, RPB juga menodongkan pistol kepada SS, sambil melontarkan kalimat ancaman.
"Tersangka melihat di situ ada gelas teh, kemudian disiram ke muka korban," kata Zulpan.
"Kemudian tersangka juga menodongkan senjata, sambil berkata, 'pilih dengkul atau kaki yang kena?'" imbuhnya.
Mendapatkan perlakuan kasar dan tak sopan, SS merasa ketakutan hingga menjawab terbata-bata.
"Korban ketakutan dan langsung menghentikan pekerjaannya," kata Zulpan.
"Korban lalu melaporkan kejadian itu ke Polres Metro Jakarta Selatan," tambahnya.
Motif Kasus: Kesal Zoom Meeting Terganggu Suara Berisik Kegiatan Renovasi Rumah
Zulpan menjelaskan, dari pemeriksaan diketahui kejadian penodongan pistol oleh RPB dipicu rasa kesal lantaran terganggu suara berisik kegiatan pengerjaan renovasi rumah yang dilakukan korban SS dan kawan-kawan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/pengusaha-properti-tersangka-penodongan-senjata-ke-kuli-bangunan-di-pondok-indah-1.jpg)