Setelah Bingung Bin Atau Binti, Nisan Dorce Gamalama Akhirnya Dipasang, Tertulis Nama Dedi Yuliardi
Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur akhirnya memasang nisan pada makam Dorce Gamalama di TPU Bantar Jati.
Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur akhirnya memasang nisan pada makam Dorce Gamalama di TPU Bantar Jati, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung.
Kasatpel Zona 20 Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur, Koko, mengatakan, nisan kayu pada makam Dorce tersebut dipasang Kamis (17/2/2022).
"Nisan papan sudah dibuat," kata Koko saat dikonfirmasi di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (17/2/2022).
Pada bagian atas nisan kayu berwarna hitam ini tercantum nama Dedi Yuliardi yang merupakan bagian nama lahir artis senior serba bisa tersebut, yakni Dedi Yuliardi Ashadi.
Sementara pada bagian bawah nisan kayu tertulis Dorce Ashadi dengan penggunaan tanda baca tutup kurung serta Bin Ahmad, berikut tanggal, bulan, tahun waktu Dorce lahir dan wafat.
Baca juga: Berkali-kali Ditolak, Pesohor Ini Baru Bisa Bertemu saat Dorce Sudah Dimakamkan: Ini yang Terbaik
Pemasangan nisan kayu sempat tertunda karena jajaran Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur perlu berkoordinasi dengan pihak keluarga Dorce terkait penulisan nama.
Koko menuturkan pemasangan plakat nisan permanen Dorce nantinya kewenangan pihak keluarga karena pengelola TPU Bantar Jati hanya bertugas memasang nisan.
"Pengadaan plakatnya disamain dengan plakat yang ada di sekitar situ. Plakatnya pihak keluarga yang mengadakan, rumputnya sekalian. Pihak kita (pengelola TPU) hanya memasangkan saja," ujarnya.
Menurutnya pemasangan plakat nisan permanen dan penataan rumput makam tidak bisa dilakukan langsung karena kontur tanah masih labil, sehingga butuh waktu hingga padat.

Bingung Bin atau Binti
Sebelumnya, usai prosesi pemakaman Dorce, nisan tidak langsung dipasang.
Koko mengatakan, pihaknya bingung menuliskan apa yang akan dituliskan di Nisan, terutama terkait nama dan bin atau binti.
"Cuman saya kemarin lihat takutnya salah bin, bintinya itu. Saya bilang sama (staf) admin diarahkan buat itu ahli warisnya begitu," kata Koko.
Baca juga: Bacaan Doa Usai Salat Jenazah Berbeda, Ustaz Dorce: Pas Dikuburan Pakai Allahummaghfirlahu
Sementara, untuk plakat dan rumput makam, Koko mengatakan, hal itu menjadi kewenangan keluarga.
"Pengadaan plakatnya disamain dengan plakat yang ada di sekitar situ. Plakatnya pihak keluarga yang mengadakan, rumputnya sekalian. Pihak kita (pengelola TPU) hanya memasangkan saja," ujarnya
Koko menuturkan pemasangan plakat nisan permanen dan penataan rumput makam tidak bisa dilakukan langsung karena kontur tanah masih labil, sehingga butuh waktu hingga padat.
Ada Dua Wasiat Mendiang Dorce Gamalama Tak Terwujud
Artis senior Dorce Gamalama meninggal dunia, Rabu (16/2/2022) kemarin pukul 07.30 WIB.
Dorce meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan usai tiga pekan dirawat akibat terpapar Covid-19.
Selain itu, Dorce juga menderita diabetes akut yang membuat kondisi kesehatannya memburuk.

Dorce dimakamkan di TPU Bantar Jati, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, di hari yang sama.
Sebelum meninggal dunia, mendiang Dorce Gamalama ternyata pernah menyampaikan beberapa wasiat.
Dilansir dari Youtube Denny Sumargo, Dorce pernah mengungkap dirinya telah menyiapkan kain kafan dan kuburannya sendiri.
"Saya kan punya kain kafan sendiri, saya kan punya kuburan sendiri, di rumah saya di Lubang Buaya, itu masjid, nah di sebelahnya itu tempat saya pulang," kata Dorce.
Dorce juga ingin dimakamkan sebagai perempuan.
Baca juga: Dimakamkan dengan Protokol Covid-19, Ada Dua Wasiat Mendiang Dorce Gamalama Tak Terwujud
Kala itu Dorce mengatakan dirinya sudah menjadi perempuan setelah dioperasi.
"After operation, saya jadi perempuan. Ya saya punya kelamin perempuan. Mandikan saya dengan pakaian perempuan, sebagai wanita," ucap Dorce.
Namun siapa sangka, dua wasiat Dorce tersebut tidak dapat terwujud.
Nyatanya keluarga memilih untuk memakamkan Dorce secara laki-laki.
Hal itu ditegaskan oleh imam masjid yang menshalatkan jenazah Dorce.

Saat mensalatkan, posisi sang imam, yakni Ustaz Anan berada sejajar dengan kepala jenazah.
Hal ini berarti salat jenazah Dorce Gamalama dilakukan secara laki-laki.
Begitupun dengan niat salat jenazahnya, Ustaz Anan mengaku memakai niat untuk jenazah laki-laki.
"Keluarganya sepakat dibawa kemari untuk disalatkan. Saya pakai niat lelaki," kata Ustaz Anan.
Bukan di Lubang Buaya, Dorce Gamalama dimakamkan di TPU Bantar Jati, Setu, Jakarta Timur, secara tumpang dengan sepupunya.
Pengurus TPU Bantar Jati menyebut Dorce Gamalama dimakamkan satu liang kubur dengan mendiang sepupunya, yang meninggal di tahun 2012.
Menurut pengurus TPU, hal itu lantaran makam sudah penuh.
"Iya, permintaan keluarga. Tadi keluarga datang. Di sini sudah penuh, hanya menerima tumpang saja dengan keluarga," kata Louis.
Akan tetapi, setelah pemakaman, nisan untuk mendiang Dorce Gamalama rupanya belum dipasang.
Sehingga nisan yang masih terpasang adalah nisan mendiang sepupu Dorce Gamalama yang bernama Indra Irawan.
Alhasil nama Indra Wirawan, sepupu mendiang Dorce Gamalama itu pun disematkan kata bin atau anak laki-laki.