Viral di Media Sosial
Gara-gara Ikuti Google Maps, Siswi Kecelakaan di Tol hingga Mobil Mewah Nyungsep di Jalan Sempit
Terbaru siswi SMP, inilah sederet kisah horor para pengemudi akibat mengikute rute yang diarahkan google maps.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Rr Dewi Kartika H
Alhasil, mobilnya terjebak alias nyungsep di jalanan sempit itu.
"Aku beloknya terlalu kanan dan ternyata itu turunan," tambah Mega.
3. Tersesat sendirian di hutan
Kisah cukup horor dari pengendara yang tersesaat karena google maps mungkin yang dialami oleh Suryadi (31).
Bagaimana tidak, berkendara sendirian di malam Jumat, malah tersesat di hutan.
Saat itu Suryadi yang mengemudikan mobil Daihatsu Xenia L 1034 FU bermaksud pulang ke Surabaya dari Malang, Jawa Timur pada Kamis (12/11/2020) malam.

Suryadi pun tak sadar dirinya menyasar ke dalam Hutan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.
Dia mengaku perjalanannya tak ada yang aneh karena dia berjalan mengikuti arahan dari Google Maps.
Suryadi mengaku baru sadar ada kejanggalan ketika ada sesuatu yang mengetuk kaca mobilnya.
Akibat menyasar di Hutan Pacet seorang diri di malam Jumat kemarin, polisi sampai turun tangan untuk mengevakuasi Suryadi dan mobilnya.
Warga yang tinggal di Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya ini mengaku mobil yang dikemudikan itu tersesat di tegalan, tepatnya di pinggir sungai dan area persawahan dan hutan Dusun Made, Pacet, Mojokerto.
Dia menceritakan saat itu dirinya seorang diri mengendarai mobil pulang bekerja dari Malang hendak pulang ke tempat tinggalnya di Surabaya.
Baca juga: Tersesat Lihat Google Maps, Korban Tenggelam di Kali Bekasi Masuk Jalur Tol Jakarta Cikampek
Selama di perjalanan dia tidak merasakan keanehan, termasuk ketika masuk ke gerbang tol Malang menuju Surabaya sekitar pukul 19.00 WIB.
Kendaraan Suryadi juga melaju dalam kecepatan normal melintasi Jalan Tol Malang- Surabaya dan menggunakan aplikasi Google Maps sebagai penunjuk jalan.
"Saya mau pulang ke Surabaya kerena tidak paham jalan saya pakai Google Maps tapi nggak melihat Handphone cuma dengar pakai Headset," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (13/11/2020).
Menurut dia, seharusnya jalur tol Malang terhubung sampai Surabaya.
Dalam kondisi sadar, tiba-tiba suara dari pemandu jalan aplikasi Google Maps itu menyuruhnya belok keluar ke pintu Tol Purwodadi, Pandaan.
"Ya saya ikuti, itu setelah jalan kaca mobil sebelah kiri ada yang mengetuk, nah disitu mulai saya merinding segala macam," terangnya.

Kemudian, perjalanan selama satu jam penuh kecemasan dilaluinya dengan tetap mengikuti Google Maps meski tak ada satu pun kendaraan lain maupun orang yang ditemuinya di sepanjang perjalanan.
Dia baru berhenti saat mobil yang dikendarainya tak bisa melaju karena selip.
"Saya sadar saat mobil tidak bisa dan di gas tetap gak jalan, saya turun menyalakan senter lho ternyata ini hutan tidak ada rumah sama sekali," ujar dia.
Saat turun dari mobil, Suryadi kaget bahwa jalan yang dilewatinya itu terjal penuh bebatuan.
Padahal, perasaannya kondisi jalan bagus bahkan kecepatan mobil sekitar 80 kilometer sampai 100 kilometer.
"Saya dari malang pukul 18.30 Wib dan di lokasi sekitar 20.30 Wib di lokasi sedangkan di dalam mobil sekitar satu jam," terangnya.
Merasa ada sesuatu yang janggal, Suryadi berupaya menghubungi orang terdekat namun tidak direspons.
Dia akhirnya menghubungi Suara Surabaya untuk meminta pertolongan.
Baca juga: Tersesat Lihat Google Maps, Korban Tenggelam di Kali Bekasi Masuk Jalur Tol Jakarta Cikampek
Pihak Kepolisian Polsek Pacet bersama warga setempat dan relawan menuju ke lokasi kejadian mobil yang terjebak sekitar pukul 21.00 Wib.
Mobil dievakuasi dengan didorong bersama puluhan warga dan bantuan mobil 4x4.
"Mobil dievakuasi sekitar pukul 23.15 WIB," ucap Jaka seorang relawan yang membantu proses evakuasi mobil Suryadi.
Jaka menambahkan korban mengalami trauma dan beristirahat di Aspol Polsek Pacet.
"Pengakuan pengemudi mobil melaju kecepatan 80 kilometer sampai 100 kilometer dan baik-baik saja cuma memang dia bilang ada kabut pada kanan kiri jalan yang jaraknya 1,5 kilometer dari jalan raya," ujar Jaka.