Cerita Kriminal
Gelap dan Pintu Rumah Terkunci, Pilu Sang Anak Temui Orang Tua Dalam Kondisi Mengenaskan
Jasad pasutri itu ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, BOGOR - Harapan bisa menghabiskan akhir pekan bersaa orang tua, pupus seketika.
Kondisi rumah yang gelap dan dalam keadaan terkunci sudah memancing tanya tentang kondisi sang ibu K (50) dan ayah H (53).
Betapa kaget sang anak ketika mendapati orang yang paling dikasihinya tak bernyawa.
Jasad pasutri itu ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada akhir pekan kemarin.
Nyawa keduannya diduga dihabisi seseorang karena adanya luka di tubuh korban.
Baca juga: Untung Rp 35 Ribu per Transaksi PSK Jadi Alasan Pasutri Kompak Buat Bilik Khusus di Rumah
Jasad yang pertama kali ditemukan dialah K pada Jumat (18/2/2022) malam.
Sedangkan H sempat tidak diketahui keberadaannya.
Jasad H baru ditemukan pada Minggu (20/2/2022) sore di dalam sumur rumah tersebut.

Pasangan ini memang hanya tinggal berdua saat di hari kerja.
Anak pertamanya sudah bekerja di Jakarta dan anak keduanya sedang KKL dari kampusnya.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh puteranya.
Saat itu, sang anak baru pulang kuliah di Jakarta.
Kanit Reskrim Polsek Klapanunggal Ipda Zalukhu menuturkan, anak korban bingung sebab kondisi rumah dalam keadaan gelap dan terkunci.
Sehingga anak korban memaksa masuk dengan cara mendobrak pintu rumahnya.
Baca juga: Kasus Pasutri Diminta Bayar Puluhan Juta oleh Kerabat untuk Ambil Bayinya, Begini Kronologinya
Namun, sang anak langsung histeris saat pintu terbuka melihat tubuh ibunya dalam kondisi mengenaskan, terkapar di lantai penuh luka.
Korban K mengalami luka cukup parah dibagian kepalanya.
"Iya, seperti itu (kondisi terluka parah)," ujarnya.
Sedangkan jasad H yang baru diketahui pada Minggu sore harus dievakuasi dengan bantuan petugas Damkar.

Dikatakan petugas damkar, mayat korban kondisinya sudah membengkak.
"Diperkirakan sudah dua hari meninggalnya," ujar salah seorang petugas damkar yang lakukan evakuasi.
Keseharian Korban di Mata Tetangga
Berdasarkan penuturan warga, kedua korban sudah tinggal di Kembang Kuning lebih dari 15 tahun lamanya.
Sang istri dikenal sebagai ibu rumah tangga (IRT) namun terkadang dia berjualan gorengan dan nasi uduk.
Sementara sang suami dikenal sebagai petugas security atau satpam.
Baca juga: Bergaya Bak Sultan Hingga Pesta di Mal, Nama Baik Suami Dipertaruhkan
"(Istri) Kalau pagi jualan gorengan, nasi uduk. Suaminya satpam di perumahan Jakarta," kata salah satu warga yang enggan disebut namanya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (21/2/2022).
Warga menyebut bahwa korban istri maupun suami dikenal jarang bergaul dengan warga sekitar dan juga jarang keluar rumah.
"Emang jarang keluar, kalau udah jualan, udah di rumah aja di dalem.
Suaminya sama, jarang berbaur. Anaknya di Jakarta yang kerja.
Yang satu PKL gak tahu PKL di mana, pulangnya hari Jumat doang seminggu sekali," katanya.
Karena jarang keluar rumah, warga pun tak menaruh curiga ketika kedua korban tak kunjung keluar rumah sampai akhirnya mayat pertama kali ditemukan oleh anaknya sendiri.
Pihak kepolisian sementara ini masih belum membeberkan dugaan atau motif apapun terkait hal ini seperti apakah keduanya terlibat KDRT atau keduanya dibunuh orang lain.
"Mohon maaf sampai saat ini kami masih dalam penyelidikan," kata Kanit Reskrim Polsek Klapanunggal Ipda Zalukhu kepada wartawan, Minggu (20/2/2022).
Artikel ini disarikan dari TribunnewsBogor.com dengan judul Ditemukan Tewas Misterius, Ini Sosok Suami Istri di Klapanunggal Bogor: Jarang Berbaur