Tak Mau Tergilas Zaman, Warung Kelontong Kini Jadi Sasaran Aplikasi Digital

Termasuk menggandeng platform digital agar usahanya tak ketinggalan zaman kendati merupakan usahanya tradisional.

Editor: Elga H Putra
istimewa
ilustrasi warung kelontong. Tak mau tergilas minimarket yang kian menjamur, para pemilik warung kelontong terus berupaya untuk mempertahankan usahanya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Tak mau tergilas zaman seiring keberadaan minimarket yang kian menjamur, para pemilik warung kelontong terus berupaya untuk mempertahankan usahanya.

Termasuk menggandeng platform digital agar usahanya tak ketinggalan zaman kendati merupakan usahanya tradisional.

Salah satu aplikasi digital yang fokus menggandeng para warung tradisional yakni Aksesmu.

Lewat aplikasi digital ini membantu digitalisasi dibeberapa warung klontong.

Salah satunya akan membantu dalam pembukuan alur masuk barang, penyediaan usaha, serta promosi.

Baca juga: Selain Hercules, Sosok Asli Betawi Juga Dapat Jabatan di Pasar Jaya: Kalau Dipercaya, Saya Bismillah

Hal itu diharapkan dapat membantu peningkatan para pemilik warung kelontong dan para pelaku UMKM pada umumnya.

"Dengan dukungan penuh dari para mitra pemasok nasional maupun lokal, kami berkomitmen untuk mendistribusikan barang dagangan kebutuhan warung atau toko kelontong kepada seluruh mitra Outlet Binaan Aksesmu yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Direktur PT Sumber Trijaya Lestari, Hans Harischandra T saat meluncurkan aplikasi Aksesmu, Selasa (22/2/2022).

Bertagline #akselerasisuksesmitrausaha, pihaknya terus meningkatkan layanan terbaik melalui berbagai akses dan kemudahan bagi mitra usaha untuk sukses bersama.

Hans menuturkan bahwa saat ini UMKM khususnya pedagang warung atau toko kelontong alami perkembangan pesat.

Penjaga warung kelontong, Kholis saat ditemui di TPU Joglo, Kembangan, Jakarta Barat pada Senin (15/11/2021).
Penjaga warung kelontong, Kholis saat ditemui di TPU Joglo, Kembangan, Jakarta Barat pada Senin (15/11/2021). (Satrio Sarwo Trengginas / Tribun Jakarta)

Menurut data yang dirilis UMKM Indonesia, sektor UMKM termasuk berkontribusi dan menyumbang PDB (Pendapatan Domestik Bruto) rata-rata sekitar 57.8% per tahun atau sekitar Rp8 ribu triliun.

Dengan prediksi jumlah warung atau toko kelontong sekitar 3,6 juta yang tersebar di 34 Provinsi Indonesia.

Dia menyakini warung kelontong membawa dampak positif terhadap roda perekonomian nasional.

Sekaligus menjadi fenomena bisnis mikro yang prospektif di Indonesia.

Baca juga: Modal Linggis, Komplotan Pencuri Gasak Minyak Goreng dan Rokok di 12 Minimarket Teluknaga

"Kami memiliki lebih dari 1.500 tim pengiriman barang pada 250 titik distribusi yang ditargetkan menjadi 450 titik distribusi pada 28 provinsi, 136 kota/kabupaten, dan 3.071 kecamatan di Indonesia pada akhir tahun ini,” ujar General Manager Operations Aksesmu, Tri Wiyono Seputro.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved