Santri Korban Kebakaran Pesantren Meninggal dalam Senyum, Keluarga: Insya Allah Sudah Ikhlas
Satria Khalifah Aryana atau Alif (12) menjadi satu dari delapan santri yang meninggal dalam kebakaran di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot.
TRIBUNJAKARTA.COM, SUBANG - Satria Khalifah Aryana atau Alif (12) menjadi satu dari delapan santri yang meninggal dalam kebakaran di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Karawang, Jawa Barat.
Saat ditemukan, jasad Alif disebutkan dalam kondisi tersenyum.
Di mata keluarganya, Alif merupakan sosok yang baik.
Adapun Alif tinggal di Kampung Hegarmanah, Desa Purwadadi Barat, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
"Allhamdulilah Alif orang yang baik, waktu meninggal aja katanya dengan kondisi lagi senyum," kata Yayan Suryano kakek dari Alif dilansir dari Tribun Jabar, Rabu (23/2/2022).
Baca juga: Lihat Kondisi Jasad Santri Korban Kebakaran, Keluarga Memilih Tak Tuntut Pengelola Pesantren
Yayan menyebut keluarganya sudah ikhlas atas musibah yang dialami Alif.
Karenanya, pihak keluaga tidak akan menuntut apapun kepada Pondok Pesantren Miftahul Khoirot.
"Kami tidak akan menuntut apapun, keluarga Insya Allah sudah ikhlas kehilangan Alif, namanya musibah," ucap Yayan.

Seperti diberitakan sebelumnya, delapan santri meninggal dunia akibat insiden kebakaran di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot pada Senin (21/2/2022) sore.
Sementara itu, dari delapan korban tewas tiga diantaranya merupakan warga dari Kabupaten Subang.
Dua orang korban santri asal Subang lainnya atas nama Riyan Aditya (7) dan Azka Fairul Gupron (11).
Para Korban Terjebak
Delapan santri Pesantren Miftakhul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang meninggal karena api membesar di jalan keluar asrama santri.
Penyuluh Agama Kecamatan Karawang Kulon, Sri menceritakan kronologi kebakaran yang ia ketahui dari pengurus pesantren.
"Sebagian santri bisa lewat, namun yang delapan ini tidak bisa lewat, karena api membesar di bagian pintu keluar yang melalui tangga," kata Sri kepada Tribun Jabar di lokasi, Senin (21/2/2022).
Baca juga: Kebakaran Maut di Ponpes Miftahul Khoirot, 6 Santri Hafiz Quran Ditemukan Tewas Terbakar
Sri mengatakan, delapan santri yang meninggal juga tidak keluar melalui jendela kamar, karena jendela kamar asrama di lantai 2 tersebut di pasang besi tralis.
"Mau keluar lewat jendela, tetapi pakai tralis," katanya.
Sementara itu Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengatakan, asrama santri yang berada di lantai dua tersebut terbuat dari kayu, sehingga api cepat membesar.
"Dugaan awal masih didalami, kita sudah melakukan olah TKP, langkah-langkah kita saat awal kejadian muspika cilamaya berkoordinasi pihak damkar bpbd stakeholder terkait membantu dan menolong kejadian di lapangan," katanya.

Dalam peristiwa nahas itu, delapan santri meninggal dan tiga santri mengalami luka-luka.
Berawal dari Percikan Kipas Angin
Polisi menduga peristiwa kebakaran pesantren di Karawang yang merenggut 8 nyawa berawal dari percikan api kipas angin.
Korban meninggal kebakaran di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Desa Manggung Jaya, Kabupaten Karawang itu semuanya masih berusia anak-anak.
Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono menjelaskan kronologis kebakaran di di Pesantren Miftakhul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang.
Baca juga: Curhat Berujung Maut, Amarah Selingkuhan Istri di Balik Tragedi Juragan Beras di Karawang
Kebakaran itu menewaskan sebanyak delapan santri dan dua santri lainnya terluka.
"Kalau dari keterangan saksi yang kita terima. Informasi awal bahwa kebakaran bermula dari percikan api dari kipas angin," kata Aldi di lokasi kejadian kepada Tribun Jabar, Senin (21/2/2022).
Aldi mengatakan, kemudian percikan api dari kipas angin tersebut kemudian mengenai kasur.
"Dugaan awal masih di dalami, kita sudah melakukan olah TKP, langkah-langkah kita saat awal kejadian muspika cilamaya berkoordinasi pihak damkar bpbd stakeholder terkait membantu dan menolong kejadian di lapangan," katanya.
Kejadian kebakaran tersebut terjadi di lantai dua.
Saat itu para santri tengah beristirahat di kamar tersebut.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Keluarga Korban Kebakaran Pesantren di Karawang Sudah Ikhlas, Tak Akan Tuntut Pesantren