Cerita Kriminal
Pacar Korban Pembunuhan Geregetan Lihat Lelih di TKP: Saya Mau Samperin, Mau Pukul
Hilda Nurlangi (28), pacar Fikih Firlana (22) yang merupakan korban pembunuhan di TPU Kober, Jakarta Selatan, menyaksikan rekonstruksi kasus tersebut.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN - Hilda Nurlangi (28), pacar Fikih Firlana (22) yang merupakan korban pembunuhan di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, menyaksikan rekonstruksi kasus tersebut.
Dari belakang garis polisi, Hilda terlihat sangat serius menyaksikan satu per satu adegan rekonstruksi yang digelar di tempat kejadian perkara (TKP), Kamis (24/2/2022).
Mengenakan baju berwarna putih dibalut jaket levis jins dan celana hitam, Hilda juga ikut dilibatkan dalam proses rekonstruksi.
Ia memeragakan adegan ketika menemukan jasad Fikih di pinggir makam.
"Iya saya memastikan kalau itu memang jasad almarhum. Saya dikasitau awalnya sama sepupu," kata Hilda seusai rekonstruksi.
Baca juga: FAKTA Baru Terungkap di Pembunuhan Koki Muda di TPU Kober, Korban Sempat Melawan Usai 2 Kali Ditusuk
Di awal rekonstruksi, Hilda sempat melihat dan memotret Lelih Mawali, otak pelaku pembunuhan Fikih.
Berdasarkan keterangan polisi, Lelih dan Hilda memiliki hubungan spesial sebagai pasangan sesama jenis.

Hilda mengaku kesal dan sakit hati terhadap Lelih karena telah menghabisi nyawa Fikih.
"Saya lihatnya geregetan, saya mau samperin, saya mau pukul. Cuma kan ada polisi yang jagain," ujar dia.
Rekonstruksi kasus pembunuhan di TPU Kober Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, mengungkap sejumlah fakta baru.
Otak pelaku pembunuhan, Lelih Mawali (38) serta dua eksekutor berinisial MYL (18) dan DR (22) dihadirkan dalam rekonstruksi.

Pada adegan ke-12, tersangka DR memeragakan ketika ia mencekik leher korban.
Sementara itu, tersangka MYL mengeluarkan gunting dari kantong celana sebelah kanan.
Tak lama kemudian, MYL menusukkan gunting tersebut ke bagian perut dan ulu hati korban.