Cerita Kriminal
Polisi Tangkap Aktor Utama Keributan di Lapangan Ingub Muara Angke, Pemain Saling Pukul hingga Luka
Polres Pelabuhan Tanjung Priok menangkap seorang pria berinisial E terkait kasus keributan di Lapangan Ingub Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Polres Pelabuhan Tanjung Priok menangkap seorang pria berinisial E terkait kasus keributan di Lapangan Ingub Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (22/2/2022) malam lalu.
E ditangkap setelah diduga menjadi aktor utama yang membuat onar pada saat turnamen sepakbola tengah berlangsung di lapangan tersebut hingga menimbulkan keributan.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, yang bersangkutan saat ini sudah diamankan dengan status sementara sebagai terlapor dan terus diperiksa.
E dilaporkan oleh korban, seorang pemain dari tim lawan yang pada saat kejadian dipukuli hingga luka-luka.
"Atas peristiwa tersebut korban di hari berikutnya melaporkan kasus ke Polsek Kawasan Sunda Kelapa, lalu dilakukan rangkaian penyelidikan dan saat ini pelaku inisial E yang menjadi aktor utama keributan sudah kita amankan," kata Kholis di kantornya, Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Wasit Liga 1 Bikin Pelatih Persita Murka, Laga Lawan Bali Dirusak Sang Pengadil: Bola Kita Terpuruk
"Saat ini masih menjalani pemeriksaan di Satreskrim. Statusnya masih sebagai terlapor," sambungnya.
Keributan bermula ketika pada Selasa malam sedang berlangsung turnamen sepakbola antar warga Muara Angke yang mempertandingkan enam tim.

Saat itu, pertandingan mempertemukan tim pelaku E dan korban.
Pertandingan berjalan keras dengan diwarnai serangkaian kontak fisik.
Hasilnya, pelaku dan korban sama-sama diganjar kartu merah oleh wasit sehingga mereka berdua dikeluarkan dari lapangan.
"Saat itu kedua pemain baik pelaku maupun korban langsung mendapatkan tindakan dari wasit berupa kartu merah dan setelah insiden tersebut," kata Kholis.
Di luar lapangan, pelaku E kemudian mengajak teman-temannya mendatangi dan mengeroyok korban.
Pengeroyokan pun tak terhindarkan sampai korban menderita luka-luka di wajahnya.
Baca juga: Lagi! Lapangan Sepakbola Ingub Muara Angke Jadi Arena Baku Hantam: Kini Pemain Vs Pemain
"Korban mengalami luka di bagian kepala, di dekat pelipis mata, saat ini sudah kita lakukan visum, sudah kita lakukan pemeriksaan juga," ucap Kholis.
Atas kejadian ini, korban membuat laporan polisi yang langsung ditindaklanjuti aparat Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
Polisi hingga saat ini masih memeriksa E dan mengejar pelaku-pelaku lain yang diduga terlibat pengeroyokan.
Adapun video keributan yang terjadi Selasa malam lalu sempat viral, salah satunya diunggah akun Instagram @jakut_update.
Baca juga: Ketum PSSI Ungkap Ada Settingan, Sosok Mr Y di Mata Najwa Bukan Wasit Liga 1: Sudah Disetting
Dalam video tersebut, tampak perkelahian terjadi di dalam lapangan saat pertandingan sepakbola sedang berlangsung.
Dari kejauhan, tampak para pemain saling meneriaki satu sama lain dan menyerang lawan mereka.
Sejumlah suporter di luar area lapangan juga tampak berlarian di tengah keributan tersebut.
Pengelola Lapangan Ingub Muara Angke, Naufal mengatakan, perkelahian itu terjadi saat sedang berlangsung turnamen Double Trofeo.
Turnamen sepakbola itu mulai sekitar pukul 18.30 WIB malam.

Saat itu, yang berada di area lapangan ialah para pemain, ofisial, serta panitia turnamen.
"Sedangkan kita sebagai pengelola cuma nyediain lapangan sama fasilitasnya," sambung Naufal saat dihubungi, Rabu (23/2/2022) malam.
Di sela-sela pertandingan, tiba-tiba saja keributan terjadi antar pemain.
Keributan berlangsung sekitar setengah jam hingga akhirnya orang-orang yang terlibat dikeluarkan dari lapangan, sementara turnamen tetap berlanjut sampai selesai.
"Yang ribut itu pemain sama pemain. Orang yang berantem itu dikeluarin dari lapangan. Berjalan lagi sampe ada yang menang," katanya.
Baca juga: Persib Kalah dari Persija, Kata Marc Klok Usai Tendangan Bebasnya Tak Disahkan Wasit Jadi Gol
Bukan Pertama Kali
Kejadian kemarin bukan yang pertama kalinya.
Januari lalu, keributan juga pernah terjadi di Lapangan Ingub Muara Angke dan juga sempat viral.
Kala itu, Selasa (25/1/2022), para pemain memanjat tembok dan melempari sesuatu serta mencopot asbes dari bangunan semi permanen di belakang gawang.
Disebutkan kemarahan pemain dipicu adanya seorang warga dari luar tembok yang melempari batu saat permainan tengah berlangsung.
Pengelola Lapangan Terbuka Ingub Muara Angke, Naufal mengatakan, peristiwa itu terjadi pada sesi terakhir jadwal operasional Selasa malam kemarin.
"Sesi terakhir dari jadwal itu kejadiannya, sudah mau tutup, sekitar mendekati jam 10 malam. Yang main warga sini, yang ngelempar dari luar tidak tinggal di sini, nongkrong saja," kata Naufal saat ditemui di lokasi, Rabu (26/1/2022).
Baca juga: Kecewa dengan Wasit Tapi Persija Jakarta Puji Gol Striker Asing Arema FC
Naufal bercerita, pertandingan sepak bola semalam berjalan seperti biasanya antar tim yang sama-sama warga Muara Angke.
Tiba-tiba, di sela-sela pertandingan para pemain dikagetkan adanya sebongkah batu besar yang terlempar ke tengah lapangan.
Beruntung, tidak ada satupun pemain yang terkena lemparan batu itu.
"Dari belakang itu melempar batu ke sini. Batunya cukup besar, untungnya nggak mengenai pemain. Para pemain ini mungkin emosi dilempari batu, langsung diparanin orangnya," kata Naufal.
Pelaku pelemparan batu itu semalam sudah didatangi para pemain serta warga dan akhirnya dijemput pihak kepolisian.
Ternyata, si pelaku tidak tinggal di Muara Angke, melainkan hanya nongkrong dan mabuk-mabukan saja di gubuk belakang tembok stadion.
"Orangnya itu ternyata katanya lagi kondisi mabuk, yang ngelempar batu itu. Memang orang yang ngelempar batu itu katanya songong, langsung diparanin sama para pemain ini lewat pasar, langsung dibawa ke polsek," kata Naufal.
Kasus yang terjadi Januari lalu sudah dimediasi dan berakhir damai.

"Permasalahan ini permasalahan lokal harapannya bisa selesai secara musyawarah," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana, Kamis (27/1/2022) silam.
Kholis mengatakan, pelaku yang melempar batu ke lapangan tersebut ialah seorang penjaga WC umum berrama Udin.
Udin yang pada Selasa (25/1/2022) malam sedang dalam kondisi mabuk tiba-tiba melempar batu ke dalam lapangan, di mana para pemain sepakbola sedang bertanding.
Setelahnya keributan pun terjadi, yang mana Udin sempat didatangi para pemain sepakbola tersebut dan dikonfrontir.
Namun, warga, tokoh masyarakat, dan aparat dari Polsek Kawasan Sunda Kelapa bertindak dengan melerai serta memediasi kedua pihak yang berseteru.
"Saudara Udin membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi dan para pihak yang berkonflik sudah saling memaafkan," kata Kholis.
Sebelumnya para pemain yang kesal dilempari batu oleh Udin juga sempat menghampiri WC umum yang berada persis di belakangan lapangan itu.
Baca juga: Polisi Tetapkan 15 Anggota Pemuda Pancasila Jadi Tersangka Buntut Demo Ricuh di Depan DPR
Hasilnya diketahui di WC umum itu, pada Selasa malam, Udin sedang mengonsumsi anggur.
Warga pun kemudian mengamankan Udin untuk dibawa ke Polsubsektor Muara Angke.
"Ada beberapa barang yang dibawa, termasuk minuman keras," ucap Kholis.(*)