Anies dan Ridwan Kamil Makin Akrab, Pamer Makan Bubur Bareng di Bandung: Bikin Ketagihan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil semakin akrab dan pamer kebersamaan.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Anies Bahas Pemberian Ruang Ketiga Bagi Anak Muda
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menghadiri Urban 20 Talks dengan tema Kota, Desa dan Pemuda di Era Digital di Hotel Pullman Bandung.

Berlangsung pada Kamis (24/2/2022) malam, keduanya membahas pentingnya peran pemerintah kota dalam melakukan implementasi dari program-program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat.
"Hal ini dikarenakan pemerintah kota memahami betul kondisi lapangan di wilayahnya, sehingga mampu mencari cara terbaik dalam melakukan implementasi aksi atau program pembangunan yang telah direncanakan,” ucap Anies yang dikutip TribunJakarta.com, Jumat (25/2/2022).
Mantan Mendikbud ini pun menyoroti peran anak muda di era digital, khususnya mereka yang tinggal kawasan urban.
Menurutnya, pemberian ruang lebih perlu dilakukan agar anak muda dapat bereksplorasi dengan teknologi digital untuk mengembangkan ide gagasan dan menghasilkan trobosan.
“Salah satu contohnya kami memiliki Jakarta Smart City yang kebanyakan beranggotakan anak muda, hasilnya dapat dilihat dari salah satu aplikasi JAKI yang memenangkan medali emas di ajang ASEAN ICT Awards 2021 untuk kategori Public Sector pada Januari 2022 lalu," lanjutnya.
Sejalan dengan hal ini, Anies kembali mengungkapkan pentingnya kehadiran ruang ketiga.
Baca juga: Bobol Gawang Ridwan Kamil, Anies: Messi pun Ketar-ketir Lihat Gol Penalti Ini
Pasalnya, ruang tersebut digunakan untuk interaksi yang kemudian didukung oleh untuk membuat mereka lebih kreatif dan produktif.
"Sehingga hal ini juga mendasari Pemprov DKI untuk terus memperluas jaringan layanan internet gratis untuk semua, melalui JakWifi," ungkapnya.
Sementara itu, Ridwan Kamil mengungkapkan akses teknologi menjadi pendukung Program Desa Digital. Sehingga harapannya dapat memaksimalkan potensi ekonomi di pedesaan.
Aksesibilitas teknologi di semua pedesaan di Jawa Barat diakuinya sudah mendukung tercapainya ekosistem Desa Digital.
“35 juta warga di Jawa Barat sudah memiliki akses internet dan 80% sudah menggunakan hand phone. Jadi hand phone bukan alat komunikasi lagi, tapi sudah menjadi alat produksi," ucapnya.
Melalui pemanfaatan teknologi digital dan peran anak muda ini, diharapkan ke depan dapat menjadi bagian dari upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi yang merata, baik secara makro maupun yang berada di level ekonomi mikro. (*)