Dulunya Dagang Gorengan hingga Kuli Panggul di Pasar, Terharunya Pria Ini Jadi TNI dan Diwisuda KSAD

Dulunya pernah dagang gorengan dan jadi kuli panggul di pasar, Sertu Lugas kini jadi prajurit TNI AD dan diwisuda KSAD.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Youtube TNI AD
Dulunya pernah dagang gorengan dan jadi kuli panggul di pasar, Sertu Lugas kini jadi prajurit TNI AD dan diwisuda KSAD. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Berjualan gorengan hingga menjadi kuli panggul di pasar menjadi pekerjaan sampingan yang dilakukan Sertu Lugas setiap harinya sewaktu dia masih SMK.

Hal itu terpaksa dilakukannya demi membantu ibu dan kedua adiknya sepeninggal kepergian sang ayah untuk selamanya sewaktu Sertu Lugas masih duduk di kelas 1 SMK.

Sebagai anak sulung, Sertu Lugas berusaha mengambil peran sebagai tulang punggung keluarga.

Perjalanan hidupnya itu diceritakan Sertu Lugas saat dia diwisuda dari Politeknik Angkatan Darat yang dihadiri KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

"Saya jualan gorengan di pinggir jalan untuk menafkahi ibu dan kedua adik saya.

Baca juga: Miliki Masa Lalu Kelam dan Pemabuk, Pria Ini Direstui Jenderal Andika Sebagai Calon Pimpinan TNI

Pekerjaan itu saya lakukan sejak sore sampai malam.

Lalu saya lanjutkan sebagai kuli angkut pasar sampai Subuh dengan imbalan yang tak seberapa," ujar Sertu Lugas dengan suara lantangnya di hadapan Jenderal Dudung dan para wisudawan dan keluarganya yang hadir, dilansir TribunJakarta.com dari Youtube TNI AD, Jumat (25/2/2022).

"Saat musim hujan kadang gorengan tak laku dan takut pulang karena tak membawa uang," sambung dia dengan suara bergetar menahan air mata.

Perjuangan Sertu Lugas jadi kuli panggul di masa kuliah demi membantu ekonomi keluarga.
Perjuangan Sertu Lugas jadi kuli panggul di masa kuliah demi membantu ekonomi keluarga. (Youtube TNI AD)

Kegetiran hidup yang dirasakan sejak masih bersekolah hampir membuat Sertu Lugas kala itu menyerah.

"Saat itu sudah hampir putus asa dan berpikir untuk tak lanjutkan sekolah karena mungkin akan menghabiskan biaya," tutur Sertu Lugas yang tercatat sebagai mahasiswa Politeknik Angkatan Darat (Poltekad).

Beruntung rasa putus asa itu bisa dikalahkan Sertu Lugas dengan niatnya untuk membahagiakan ibu dan kedua adiknya.

"Tetapi saya menguatkan tekad saya tak boleh menyerah dengan keadaan untuk membahagiakan ibu dan kedua adik saya," tuturnya.

Tekadnya semakin kuat untuk membuktikan kepada siapapun yang telah merendahkan keluarganya.

"Tekad saya semakin kuat saat mendapat cemoohan," tegasnya.

Baca juga: Roda Kehidupan Berputar Drastis: Dulunya Mabuk Tiap Malam, Sekarang Imami Salat di Akademi Militer

Diam-diam daftar Tentara

Setamat sekolah, Sertu Lugas diam-diam mendaftar seleksi Bintara TNI AD.

Dia sengaja tak memberitahu keluarganya karena tak mau menjadi beban mereka.

Bahkan, Sertu Lugas diam-diam menggadaikan motor tuanya demi biaya membeli pakaian yang layak untuk mendaftar TNI AD.

Sertu Lugas sewaktu menceritakan perjuangan hidupnya masa lalu saat diwisuda di Poltekad.
Sertu Lugas sewaktu menceritakan perjuangan hidupnya masa lalu saat diwisuda di Poltekad. (Youtube TNI AD)

"Saya takur dan malu ketika hendak daftar tentara karena tak ada pakaian yang layak.

Karena tak mau membenani orangtua, maka saya gadaikan diam-diam motor yang digunakan untuk berjualan untuk menurupi kebutuhan keluarga selama saya mendaftar," paparnya.

Usaha tidak akan menghianati hasil.

Kekuatan fisik, otak dan mental yang telah ditempa oleh Sertu Lugas dalam menjalani kehidupannya mengantarkan dia menjadi seorang prajurit TNI AD.

Sertu Lugas dinyatakan lulus dari jalur Bintara Unggulan.

Menjadi seorang TNI AD adalah mimpi yang jadi kenyataan bagi Sertu Lugas.

Baca juga: Panglima TNI Bukan Pimpinan Kaku, 3 Kekurangan Calon Taruna Diluluskan Asal Kompetensi Memuaskan

Sebab, keinginannya untuk membantu ekonomi keluarga telah tercapai.

Rupanya nasib baik Sertu Lugas tak berhenti di situ.

Dia berkesempatan kuliah di Poltekad hingga akhirnya diwisuda oleh Jenderal Dudung.

"Kuliah yang dulunya adalah hal yang tidak mungkin saya capai dan oleh TNI AD saya bersyukur bisa membuktikan kepada semua orang bahwa setiap orang punya kesempatan yang sama untuk sukses dan mencapai masa depan yang cerah selagi ada kemauan," tegas Sertu Lugas.

Sertu Lugas, mantan pedagang gorengan dan kuli panggul yang kini jadi prajurit TNI AD.
Sertu Lugas, mantan pedagang gorengan dan kuli panggul yang kini jadi prajurit TNI AD. (Youtube TNI AD)

"Nothing is imposibble," lanjut dia yang disusul tepuk tangan dari para hadirin di acara wisuda itu.

Tak hanya para wisudawan dan keluarganya, Jenderal Dudung juga terharu mendengar perjuangan hidup Sertu Lugas.

KSAD pun kemudian menghampiri dan memeluk Sertu Lugas.

Kisah Serupa; Mantan pemabuk lolos Akmil

Roda kehidupan bagi Didi Angga Wiharja terasa berputar begitu drastis.

Bila dulunya tiap malam menenggak minuman keras, maka kini Didi bertindak sebagai imam salat di Akademi Militer (Akmil).

Ya, keberadaan Didi di Akmil karena dia terpilih sebagai calon taruna di kesatuan TNI AD.

Padahal bila menengok sekitar 5 tahun lalu, hidup Didi dekat dengan kehidupan malam dan alkohol.

Namun dengan tekadnya untuk berubah dan adanya 'restu' dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, mimpi Didi menjadi taruna Akmil akhirnya terwujud.

Baca juga: Panglima TNI Bukan Pimpinan Kaku, 3 Kekurangan Calon Taruna Diluluskan Asal Kompetensi Memuaskan

"Karena saya sudah yakin meninggalkan dunia kelam dan saya beralih menjadi seorang prajurit di tni," tegas Didi dilansir dari Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Kamis (24/2/2022).

Awal dekat dengan dunia malam

Dilansir dari Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Didi menceritakan awal mula dia bersentuhan dengan dunia malam dan minuman keras.

Didi Angga Wiharja, mantan pemabuk yang lolos jadi calon taruna Akmil.
Didi Angga Wiharja, mantan pemabuk yang lolos jadi calon taruna Akmil. (Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa)

Semua bermula ketika pria asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat itu bekerja sebagai pemandu wisata di Gili Trawangan.

Hampir tiap malam dia datang ke lokasi pesta yang seolah sudah membudaya di Gili Trawangan.

"Saya pernah tinggal di Gili Trawangan.

Di sana tempat liburan anak muda yang terkenal dengan kehidupan malam atau partynya," tutur Didi.

Awalnya dia ke pesta karena mengantarkan konsumen yang menggunakan jasanya sebagai pemandu wisata di sana.

Dari awalnya sungkan, Didi kala itu sampai terbiasa menenggak minuman keras di tiap malamnya.

Baca juga: Miliki Masa Lalu Kelam dan Pemabuk, Pria Ini Direstui Jenderal Andika Sebagai Calon Pimpinan TNI

Alasan profesionalitas membuatnya menjadi akrab dengan minuman keras.

"Yang namanya kita bergerak di pariwisata, kita harus memberikan servis yang baik ke tamu.

Kami pernah mencboba ke dunia malam.

Berawal dari Babinsa

Didi Angga Wiharja, calon prajurit Akmil yang dulunya tiap malam konsumsi minuman keras.
Didi Angga Wiharja, calon prajurit Akmil yang dulunya tiap malam konsumsi minuman keras. (Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa)

Didi menuturkan, ketertarikannya dengan institusi TNI berawal dari kedekatannya dengan seorang Babinsa ketika dia terlibat dalam sebuah acara musik di Sembalun, Lombok Timur.

Di sana, Didi merasakan sosok Babinsa begitu dekat dengan masyarakat.

Dari situlah dia bercita-cita menjadi seorang tentara.

"Saat cerita ke orangtua, kebetulan bapak saya bercita-cita sebagai TNI dulu, tapi tidak diizinkan oleh ibunya.

Sampai sekarang ini orangtua saya sangat suka kepada TNI," ujar Didi.

Diselamatkan Jenderal Andika

Baca juga: Perjuangan Adik-Kakak Lulus Akmil Bersama: Menangis Lihat Adik Diploco Hingga Saling Bantu Diam-Diam

Berbekal tekad yang kuat, Didi pun kemudian memberanikan diri mendaftar sebagai calon prajurit Akmil di tahun 2022.

Namun dia nyaris tersisih di tahap akhir yakni pada tahapan Penilaian Panitia Penentu Akhir (Pantukhir).

Mental ideologi Didi dinilai tidak memenuhi syarat.

Jenderal andika yang bertindak sebagai penilai dalam pantukhir itu penasaran apa yang membuat mental ideologi Didi dianggap tak penuhi syarat.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat memimpin sidang Pantukhir calon taruna Akmil 2022.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat memimpin sidang Pantukhir calon taruna Akmil 2022. (Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa)

Rupanya hal itu karena masa lalunya yang diketahui akrab dengan minuman keras dan kehidupan malam.

"Beliau mengatakan sering pesta miras bersama teman temannya dari 2016 dan 2017.

Sering mabuk karena bekerja sebagai tour guide," ucap salah satu penilai melaporkan hasil penilaian Didi kepada Jenderal Andika.

Mendengar alasan itu, Jenderal Andika merasa tak relevan karena merupakan masa lalu.

Dengan tegas, dia pun meloloskan Didi sebagai calon prajurit Akmil tahun 2022.

Baca juga: Putra-putrinya Masuk Akmil Barengan, Tapi Diterima Juga di UI, Sang Ibu Sempat Ragu: Ini Langka

"Masa lalu. Begiru dia diterima, semua peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Jadi ini (suka mabuk di masa lalu) tidak relevan," tegas Jenderal Andika saat meloloskan Didi.

Masih dilansir dari Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Didi bertindak sebagai imam salat berjamaah dengan lantunan indahnya kala membacakan surat Alquran.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved