Dulunya Jadi Kuli Panggul Demi Bantu Keluarga, Perjuangan Sertu Lugas Bikin KSAD Ingat Masa Susahnya
Perjuangan Sertu Lugas membuat KSAD Jenderal Dudung Abdurachman teringat masa susahnya puluhan tahun silam.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
"Nah jadi kita masuk siang, tapi pagi dari pukul 04.00 WIB sudah berangkat yang beli koran sampai pukul 08.00 WIB," tuturnya.
Dudung menyebut kala itu penjualan koran memang cukup menguntungkan.
Baca juga: Dukung Mendikbud Nadiem, Politisi PDIP Desak Gubernur Anies Buka Sekolah Secara Bertahap
Ada ratusan koran tiap harinya yang dijual olehnya.
"Ada 270 buah koran, ada majalah dan segala macam."
"Nah setelah itu antar lagi makanan ke Kodam, ke warung-warung," ujarnya.
Setelah berjualan koran bukan berarti tugas Dudung berhenti.
Dia harus mengambil kayu bakar untuk keperluan memasak.
Karenanya, bila kini jabatannya harus dicopot atas sikap tegasnya itu, dia tak masalah.
"Dulunya (saya) tukang koran. Jadi kalau saya jadi Pangdam (sudah) bersyukur banget dan bapak saya cuma PNS," jelas Dudung