Cerita Kriminal
Tamu Tak Diundang Datang Dini Hari, Ternyata Sang Paman Bawa Keris Maut untuk Keponakan
Sang paman datang sekitar pukul 02.00 WIB bukan dengan niat baik, karena sebilah pisau berbentuk keris ada di genggamanya.
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - SMS (29) dan istri terkejut bukan main kala pintu rumahnya di Desa Saga, Kecamatan Balaraja, didobrak seseorang pada Jumat (25/2/2022) dini hari.
Tamu tak diundang itu tak lain adalah pamannya, JSR (31).
Sang paman datang sekitar pukul 02.00 WIB bukan dengan niat baik, karena sebilah pisau berbentuk keris ada di genggamanya.
Setelah berhasil mendobrak pintu rumah, sang paman mengejar keponakannya, SMS dan istri, di kamarnya.
"Pintu rumah korban didobrak, lalu korban dan istri sempat keluar dari kamar mereka. Melihat pelaku yang membawa pisau, korban dan istri langsung bersembunyi ke dalam kamar," beber Kanit Reskrim Polsek Balaraja, Ipda Jarot Sudarsono, saat dikonfirmasi.
Baca juga: Geregetan, Hilda Tak Menyangka Lelih Sosok yang Selama Ini Dikenal Baik Habisi Nyawa Kekasihnya
Sempat terjadi aksi saling dorong pintu kamar antara sang paman serta keponakan dan istri yang berada di dalam kamar.
Nahas, kekuatan suami istri itu tidak mampu menghalau dorongan tangan dari sang paman hingga akhirnya keduanya terjatuh.
"Korban dan istrinya jatuh, melihat hal itu, pelaku langsung menusukan senjata tajam yang dia bawa ke dada korban," jelas Jarot.
"Ditusuk dibagian kanan dan juga tangan sebelah kiri," tambah dia
Melihat korban yang terkapar, pelaku langsung pergi dari rumah.
Istri korban pun langsung memanggil para tetangga untuk meminta tolong.
Pelaku sudah diamankan di hari yang sama dan penangkapan dilakukan tidak jauh dari lokasi kejadian.
Jarot menjelaskan, dari pemeriksaan, diduga pelaku JSR sudah merencanakan pembunuhan keponakannya ini.
Sang paman sudah mempersiapkan senjata tajam tersebut dari rumahnay di Villa Balaraja, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Baca juga: Kesal Tak Diajak Lamar Kerjaan, Terkuak Siasat Licik Pemuda di Bekasi Habisi Sahabat di Kamar Mandi
Dari pemeriksaan, diketahui kasus pembunuhan paman kepada keponakannya ini bermotif sakit hati.
Pelaku JSR tidak terima kerap ditagih utang oleh keponakannya, SMS. Kesal sering ditagih utang, JSR nekat menghabisi nyawa keponakannya.
"Karena sakit hati, pelaku punya utang dengan ibu korban sebesar Rp 10 juta, lalu sering ditagih oleh korban," jelas Jarot saat dikonfirmasi.
Pelaku JSR telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polsek Balaraja.
JSR dijerat Pasal 340 KUHPidana tentang Pembunuhan Berencana dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHPidana tentang penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia.
JSR terancam hukuman pidana penjara selama 20 tahun.
Gara-gara Bangkai Ayam
Belum lama ini, kasus pembunuhan yang melibatkan paman dan keponakan juga terjadi di Tuban, Jawa Timur. Namun, dalam kasus tersebut adalah sang paman yang dibunuh keponakannya.
Hartono (42) nekat membacok pamannya sendiri bernama Tani (65) menggunakan sabit di kebun belakang rumah pelaku, yang berada di Dusun Becok, Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak, Tuban, Jumat (11/2/2022), sekitar pukul 07.30 WIB.
Baca juga: Lelih Ramai Dihujat Warga yang Nonton Rekonstruksi Kasus Perampasan Nyawa Koki Muda di Jaksel
Bacokan itu merenggut nyawa sang paman.
Rumah korban dan pelaku sendiri diketahui bersebelahan.
Usut punya usut, peristiwa berdarah itu terjadi dikarenakan bangkai ayam yang dibuang korban ke lahan kebun pelaku.
"Pemicunya bangkai ayam korban, yang dibuang ke kebun pelaku yang ada tanaman jagungnya," kata Kapolsek Merakurak, AKP Ciput Abidin saat di lokasi.
Ia menjelaskan, pelaku yang tidak terima pembuangan bangkai dari korban, lalu melempar balik bangkai ayam tersebut ke lahan korban.
Kemudian aksi lempar bangkai tersebut berlanjut beberapa kali, hingga puncaknya pelaku yang tersulut amarah lalu membacok korban.
Pelaku menyabetkan sabit ke perut pamannya hingga mengalami luka robek yang menyebabkan usus terburai.
Tak hanya itu, telinga korban juga terputus setelah disabet benda tajam tersebut.
"Korban dibacok di perut dan di telinga, saat di lokasi kebun masih hidup, tapi saat dibawa ke rumah meninggal."
"Pelaku sudah kita amankan," pungkasnya kepada SURYAMALANG.COM.
Sementara itu, saksi yang berada di lokasi membenarkan peristiwa tersebut.
Ia tidak mengetahui detail pemicu aksi pembacokan yang menyebabkan nyawa korban hilang.
Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Bisikan Gaib di Bekasi: Pelaku Dihadirkan Tapi Tak Perankan Adegan, Kenapa?
"Korban merupakan paman dari pelaku, untuk penyebabnya karena apa tidak tahu," kata warga sekitar, Dani kepada wartawan.
Warga yang penasaran atas kejadian itu masih memadati sekitar rumah korban, untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya.
Petugas polisi yang berada di lokasi langsung melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi.
Untuk selanjutnya, jenazah korban dibawa ke RSUD dr Koesma Tuban untuk mendapat penanganan.
