Cerita Kriminal
Usai Salat Subuh, Ustaz Dikagetkan Penampakan Santri Bertopeng Monyet: Tangannya Pegang Kayu
Satu memakai topeng monyet dan lainnya memakai jaket tertutup kepala (Hoodie) sambil menenteng balok kayu.
TRIBUNJAKARTA.COM, KALIMANTAN TIMUR - Berawal dari sakit hati, dua santri ini melakukan serangan fajar terhadap seorang guru agama.
Usai salat subuh, guru itu tersentak melihat penampakan dua santri dengan wajah tertutup.
Satu memakai topeng monyet dan lainnya memakai jaket bertutup kepala (Hoodie) sambil menenteng balok kayu.
Peristiwa itu terjadi di Pondok Pesantren Darus As’sadah di Samarinda, Kalimantan Timur.
Saat itu sekitar tukul 05.30 WIB pada Rabu (23/2/2022), guru agama atau ustaz bernama Eko Hadi Prasetya (43) usai menunaikan salat subuh.
Baca juga: Lihat Kondisi Jasad Santri Korban Kebakaran, Keluarga Memilih Tak Tuntut Pengelola Pesantren
Eko kaget ketika melihat dua anak muda di hadapannya.
Satu bertopeng monyet dan sisanya mengenakan jaket bertutup kepala (hoodie).
Mereka kemudian terlibat percakapan.

Tiba-tiba kedua pemuda itu terlihat mulai kesal dan langsung mengeroyok korban menggunakan kayu.
Balok-balok kayu itu diambil dari sisa bangunan di sekitar lokasi pondok pesantren.
Usai memukul korban, kedua pelaku melarikan diri.
Terungkap
Kasus ini lalu menggegerkan pondok pesantren.
Mereka menyerahkan kasus ini kepada polisi.
Polisi kemudian dapat mengungkap dua pelaku itu.
Kedua pelaku merupakan santri atau murid dari guru agama tersebut.

Mereka berinisial AB (15) dan HR (15).
Motif pembunuhan Eko pun terbongkar.
Baca juga: Hendak Salat Jumat, Santri Kaget Lihat Asap Tebal di Ponpes Al Madaroh, Terungkap Penyebabnya
AB dan HR mengaku kesal dengan guru agamanya yang menyita ponsel milik mereka.
Ponsel itu disita saat jam pelajaran.
Niat jahat mereka kemudian diwujudkan pada Rabu subuh.
Baca juga: 8 Santri Hafiz Quran Ponpes Karawang Itu Ditemukan Terperangkap Teralis dan Saling Berpelukan
Mereka mendatangi Eko yang baru selesai melaksanakan salat subuh.
Sembari menggunakan topeng, AB dan HR lalu meminta HP mereka.
"Ini masih penyelidikan, tapi motifnya soal itu sakit hati karena ponsel disita," kata Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang, Ipda Bambang.
Baca juga: Kisah Santri Cilik yang Memilukan, Tubuh dan Mimpi Mulianya Hangus Terbakar Amukan Api di Pesantren
Namun, Eko tak mau memberikan ponsel itu.
Ia beranggapan kalau kedua santri ini pasti akan mengulangi perbuatannya.
Kesal tak diberikan, amarah mereka memuncak.
Baca juga: Ponpes Miftahul Khoirot Karawang Kebakaran, 6 Santri Penghafal Quran Tak Tertolong
AB dan HR mulai mengeroyok Eko menggunakan kayu.
Bagian kepala Eko terkena serangan yang membabi buta itu.
Eko tak sadarkan diri hingga tewas di tempat.
"Kebetulan di lokasi tersebut terdapat balok-balok kayu sisa bangunan.”
“Jadi masing-masing dari mereka mengambil satu untuk memukul korban," kata Kapolres Samarinda Kombes Ary Fadli dalam jumpa pers, Jumat (25/2/2022), dikutip dari Tribun Kaltim.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap, Ini Motif 2 Murid Aniaya Guru Agamanya hingga Tewas",