Formula E
Dukung Penggunaan Bambu Untuk Sirkuit Formula E, PKS: Sudah Diuji Keandalannya Untuk Tol
Anggota Komisi E Fraksi PKS, Abdul Aziz mendukung penggunaan material bambu untuk lapisan bawah sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Anggota Komisi E Fraksi PKS, Abdul Aziz mendukung penggunaan material bambu untuk lapisan bawah sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara.
Menurutnya, bambu juga sudah digunakan lebih dulu untuk membangun jalan tol sebelum digunakan untuk Sirkuit Formula E.
"Saya mendukung dan mengapresiasi digunakan bambu karena lebih efisien biaya dan waktu , bambu sudah diuji kehandalannya bahkan untuk membangun jalan tol yang loadingnya lebih tinggi dari sirkuit," katanya saat dihubungi, Minggu (27/2/2022).
Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta ini menegaskan tak ada yang salah pada penggunaan bambu sebagai lapisan bawah, apalagi sampai menghilangkan konsep 'green race'.
Sebab, kata Aziz, material kayu mudah terurai dan sudah digunakan lebih dulu pada pembanguan lainnya. Sehingga bukan pertama kalinya digunakan.
Baca juga: Sim Salabim, Kontraktor Yakin Sirkuit Formula E Berlapis Bambu Rampung dalam 1 Bulan
"Justru bambu adalah material green yang bisa diurai oleh tanah," ungkapnya.
Soroti Penggunaan Bambu untuk Sirkuit Formula E, PDIP: Korbankan Daerah Green Demi Kepentingan Politik
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak soroti penggunaan material bambu untuk lapisan bawah di sirkuit Formula E.
Ia mengatakan penggunaan bambu maupun kayu ini menyalahi konsep Formula E yang digadang-gadang green race.
"Penggunaan kayu didatangkan dari Lampung, Palembang dan lain-lain. Artinya Formula E yang digadang-gadang bukan green race seperti sesumbar Gubernur dan Panitia," katanya, Kamis (24/2/2022).

Politisi PDIP ini menyebut Gubernur Anies malah mengorbankan daerah yang sudah hijau untuk kepentingan politiknya.
Sebab, menurutnya Formula E lebih kental untuk kepentingan politik orang nomor satu di DKI diakhir masa jabatannya.
"Mereka malah mengorbankan daerah green untuk kepentingan politiknya, karena Formula E ini lebih kental untuk kepentingan politik Gubernur dengan mengorbankan uang rakyat. Setelah membabat monas, sekarang menggunakan kayu dan bambu untuk Formula E yang mengatakan green racing, sebuah pembohongan publik yang harus jadi catatan serius, untuk ambisi politik Anies," lanjutnya.
Terlebih, masa waktu pengerjaan pembangunan sirkuit yang terburu-buru ini semestinya tak dipaksakan.