Jejen Kembali jadi Petugas PPSU usai Aksi Jalan Kaki 16 Km Satroni Kantor Anies: Pegel Terbayar
Jejen mengatakan, dirinya telah melakukan pertemuan dengan pihak Kelurahan Rawa Badak Selatan dan Kecamatan Koja sehari setelah aksi jalan kaki
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Perjuangan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Rawabadak Selatan, Jejen Sujana, yang dipecat sepihak, membuahkan hasil manis.
Aksi protesnya dengan berjalan kaki dari rumahnya di Cakung ke kantor Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (2/2/2022) lalu, diakomodir pihak Pemprov DKI Jakarta.
Jejen mengatakan, dirinya telah melakukan pertemuan dengan pihak Kelurahan Rawa Badak Selatan dan Kecamatan Koja sehari setelah aksi jalan kaki tersebut.
"Sudah ada pertemuan bersama Pak Camat, Ibu Lurah, Pak Sekel, Pak Kasiekbang dan saya di Kecamatan," katanya saat dikonfimasi, Sabtu (5/4/2022).
Setelah disampaikan penjelasan kedua pihak, akhirnya pihak Kelurahan Rawa Badak bersedia mempekerjakan kembali dirinya sebagai petugas PPSU mulai Senin (7/3/2022) nanti.
Baca juga: Petugas PPSU Ini Dipecat Sepihak, Jalan Kaki 16 Km Demi Bertemu Anies: Kau Campakkan Aku Begitu Saja
"Sudah clear, benar hari Senin saya sudah kerja kembali. InsyaAllah Senin sudah masuk tugas lagi," ucapnya.
"Sudah pasti senang, berkat doa dan dukungan tim media juga saya ucapkan terima kasih banyak. Walaupun pegel tapi terbayar," imbuhnya.
Mengadu ke Kantor Anies dengan Jalan Kaki 16 Km

Tepat pukul 07.00 WIB pagi, Jejen Sujana keluar dari kediamannya di rumah susun Pinus Elok Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.
Mengenakan seragam kebanggannya sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), ia mulai menyusuri jalan-jalan ibu kota.
Kali ini tujuannya bukan menelusuri sungai atau membersihkan jalan, tapi ia berjalan setapak demi setapak menuju kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota.
Ia berjalan kaki hingga 16 kilometer dari Cakung menuju Gambir hanya mengadu kepada Gubernur Anies Baswedan.
Setiap langkah kecilnya itu penuh harap orang nomor satu di ibu kota itu mau menemui dirinya untuk mendengar keluh kesahnya yang selama 4 tahun terakhir ini sudah mengabdi sebagai PPSU di Kelurahan Rawabadak Selatan.
Baca juga: Arogan Tarik Mobil di Jalanan, 5 Debt Collector di Depok Diangkut Polisi
Ayah lima anak ini nekat berjalan kaki menuju Balai Kota sambil membawa bendera merah putih dan poster karton yang dikalungkan di leher.
Poster itu bertuliskan, "Berkutat dengan sampah tapi jangan perlakukan kami seperti sampah!"
Lalu, tulisan, "4 tahun mengabdi kau campakan aku begitu saja. Apa salahku sehingga kau tega berbuat seperti itu? Kejam."

Ditemui di Balai Kota, Jejen mengaku nekat berjalan kaki menempuh belasan kilometer untuk meminta keadilan kepada Gubernur Anies Baswedan.
"Saya jalan kaki dari rumah di Rusun Pinus Elok Penggilingan untuk minta keadilan karena kontrak kerja saya diputus sepihak tanpa kejelasan," ucapnya, Rabu (2/3/2022).
Beragam upaya sudah dilakukan Jejen selama dua bulan terakhir ini untuk meminta kejelasan terkait kontrak kerjanya yang tak diperpanjang lagi.
Namun, upayanya menemui pejabat di tingkat kelurahan hingga wali kota belum juga menemui hasil.
"Mereka bilang, mereka mengembalikan lagi keputusan kepada pihak kelurahan," ujarnya.
Jejen pun terus dikejar waktu lantaran uang tabungannya terus menipis demi memenuhi kebutuhan istri dan lima anaknya.
Oleh karena itu, ia nekat jalan kaki untuk mengadukan hal ini kepada Gubernur Anies Baswedan.
Baca juga: Nenek 61 Tahun di Kembangan Curi Anting Bocah untuk Ongkos Pulang Kampung, Awalnya Viral Penculikan
"Saya menuntut keadilan, saya diputus kerja tanpa alasan, padahal saya sudah kerja 4 tahun. Saya mau bisa kerja lagi, anak saya bisa pada makan lagi," kata dia.
"Saya jalan kaki dari Penggilingan ya itu menggambarkan 4 tahun saya, lelahnya saya," tambahnya menjelaskan.
Setelah berjalan menempuh belasan kilometer, Jejen ternyata harus gigit jari.

Ia tak bisa bertemu dengan Gubernur Anies Baswedan yang saat itu sedang tidak ada di ruangannya.
Walau demikian, Jejen bisa sedikit lega lantaran ada perwakilan Anies dari Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang menemui dirinya.
Baca juga: Bocah SD Itu Dihabisi dan Dimutilasi Gegara Durian, Ternyata Pelakunya Bukan Orang Biasa
Semua keluh kesah Jejen pun langsung dituangkan di hadapan perwakil Anies itu.
"Tapi bagus responnya, tuntutan saya diterima dan nanti mau dicek lagi perkembangannya," tuturnya.
Harapan bisa kembali bekerja pun kini digantungkan Jejen kepada Gubernur Anies Baswedan.
Pasalnya, bukan dirinya saja yang diperlakukan tak adil, melainkan juga beberapa rekannya.
"Yang bernasib seperti saya ada 4 orang, tapi mereka hari ini tidak ikut jalan kaki karena sudah tua," ucapnya.