Korban KKB Bilang Akan Pulang 6 Maret, Keluarga Tak Menyangka Kondisinya Sudah Tak Bernyawa

Salah satu korban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga sempat bilang ke keluarganya bahwa akan pulang pada 6 Maret 2022.

Editor: Elga H Putra
Kolase Tribun
Salah satu korban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga sempat bilang ke keluarganya bahwa akan pulang pada 6 Maret 2022. 

Oleh karenanya, ketika berita tewasnya Billy oleh KKB di Papua, masyarakat setempat tidak menyadari bahwa korban adalah warga setempat.

"Ketika ada kabar, masyarakat sempat tidak tahu korban telah meninggal, karena nama aslinya Billy, sedang warga tahunya namanya Dida," ujar Dani.

Dani menyebut informasi mengenai meninggalnya Billy atau Dida dalam serangan KKB pada Sabtu, (5/3/2022) pagi.

Delapan jenazah karyawan PT PTT yang menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua siap diberangkatkan ke daerah masing-masing untuk dimakamkan, Selasa (8/3/2022).
Delapan jenazah karyawan PT PTT yang menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua siap diberangkatkan ke daerah masing-masing untuk dimakamkan, Selasa (8/3/2022). (Tribun Papua)

"Iya infonya Sabtu pagi, tapi kami gak langsung ngasih tau karena takut shock," katanya.

Pihaknya menyebut, Billy akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Bojong, Kabupaten Bandung.

"Rencananya kalau tidak ada hambatan bakal di makamkan di Desa Bojong, ada makam keluarga di sana," ucapnya.

Penjelasan PT PTT

Direktur Operasi PT Palapa Timur Telematika (PTT) Eddy Siahaan mengatakan jaringan telekomunikasi di Beoga, Kabupaten Puncak Papua merupakan proyek negara.

"Artinya, ini proyek negara bukan swasta dan sudah dibangun sejak 2017," kata Eddy, Senin (7/3/2022).

Ia mengatakan, kejadian ini tidak disangka.

Baca juga: Merantau Demi Bantu Keluarga, Syahril Pulang ke Jakarta Tinggal Jasad Akibat Serangan KKB di Papua

"Kita hanya bisa berserah kepada Tuhan kalau untuk keselamatan.

Namun, tentu kita bekerja dijaga oleh keamanan di dalam negara kita," ujarnya.

Ketika ditanya terkait pengamanan terhadap karyawan saat bekerja, ia mengatakan pihaknya tidak punya kapasitas untuk berbicara lantaran dari awal pekerjaan itu ada pengawasan.

Namun, pada faktanya bahwa saat kejadian tidak ada aparat kemanan yang berjaga di sana.

"Jadi kalau untuk seperti itu boleh diserahkan nanti kepada penegakan hukum," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan Topik Kelompok Bersenjata di Papua

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved