Sisi Lain Metropolitan

"Ramean Kuburan Sekarang Daripada Terminal" Cerita Agen PO Bus AKAP di Tanjung Priok Saat Pandemi

Agen perusahaan otobus (PO) di Terminal Bus Tanjung Priok masih merasakan penurunan jumlah penumpang di tengah pandemi Covid-19.

Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com
Suasana di Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (8/3/2022): banyak bus terparkir artinya sepi penumpang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Agen perusahaan otobus (PO) di Terminal Bus Tanjung Priok masih merasakan penurunan jumlah penumpang di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga selesai.

Para penjaga loket mengeluhkan sulitnya mencari penumpang, meski dirasa aktivitas masyarakat kini sudah tak begitu dibatasi.

Kismanto sedang menjaga loketnya Selasa (8/3/2022) petang sambil mengisap rokoknya dalam-dalam.

Ketika tahu didatangi wartawan, ia langsung berkelakar mengungkapkan pahitnya kondisi penumpang kekinian.

Kismanto sampai mengibaratkan kondisi terminal lebih sepi dari pemakaman.

"Ramean kuburan sekarang daripada terminal. Kuburan masih ada yang ngelayat," keluh agen PO Garuda Mas itu.

Baca juga: Viral Video Preman Terminal Kalideres Palak Penumpang Pakai Pisau, Ini Tanggapan Polisi

Kismanto lalu berusaha meyakinkan bahwa kondisi penumpang memang sedang sepi dengan menunjukan buku catatannya.

Hari ini, hingga sekitar pukul 16.00 WIB, baru ada sedikitnya dua penumpang yang memesan tiket antar kota antar provindi (AKAP).

Sementara kemarin hanya lima penumpang yang berangkat.

Menurutnya kondisi yang lebih baik terjadi saat libur Tahun Baru Imlek lalu.

Setelahnya, penumpang yang berangkat dengan moda transportasi bus kembali sepi seperti sedia kala. 

Suasana di Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (8/3/2022).
Suasana di Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (8/3/2022). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

"Palingan sehari kalo weekday itu satu sampe dua orang yang berangkat, lima kadang-kadang. Kalau weekend kan lumayan lah, bisa 10 lebih kalau lagi rame," kata Kismanto.

Adapun tren keberangkatan penumpang dari Terminal Bus Tanjung Priok tidak juga terpengaruh adanya kebijakan penghapusan syarat swab tes antigen maupun PCR. 

Kepala Terminal Tanjung Priok, Muzofar Surya Alam, mengatakan, meski tidak ada kewajiban menyertakan hasil tes antigen atau PCR, para penumpang tetap wajib menerapkan protokol kesehatan. 

"Dengan adanya rencana tersebut (penghapusan syarat tes swab), kami selaku pengelola Terminal Bus Tanjung Priok tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Muzofar.

Protokol wajib alias syarat yang masih diberlakukan untuk para pelaku perjalanan tak lain PeduliLindungi.

Baca juga: Gubernur Anies Baswedan Luncurkan 30 Bus Listrik, Beroperasi di 4 Rute Ini

Calon penumpang diwajibkan memindai barcode PeduliLindungi yang sudah berstatus hijau atau sudah dua kali disuntik vaksin Covid-19.

"Apabila calon penumpang itu telah ter-cover di aplikasi PeduliLindungi maka berhak melakukan perjalanan," kata Muzofar. 

Hanya saja, lanjut Muzofar, kebijakan penghapusan syarat swab tes itu tidak berpengaruh terhadap tren keberangkatan penumpang di Terminal Bus Tanjung Priok.

Suasana di Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (8/3/2022): banyak bus terparkir artinya sepi penumpang.
Suasana di Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (8/3/2022): banyak bus terparkir artinya sepi penumpang. (Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com)

Menurut Muzofar, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi minimnya jumlah keberangkatan penumpang salah satunya yakni faktor cuaca.

"Walau demikian antusias masyarakat berangkat dari Terminal Bus Tanjung Priok sendiri, terutama berangkat ke daerah masih kurang," ucap Muzofar.

"Dibandingkan dua bulan yang lewat sampai hari ini masih landai, terutama awal bulan Maret ini," sambung dia.

Berdasarkan pantauan, memang pada petang tadi aktivitas di Terminal Bus Tanjung Priok cenderung sepi.

Banyak bus terparkir artinya sepi penumpang.

Saking sepinya, tak sedikit armada-armada bus di sana yang terpaksa berangkat setelah mendapati satu dua penumpang.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved