Kabar Artis
Bakal Diperiksa Soal Dugaan Pencucian Uang, Dinan Istri Doni Salmanan Tabah: Kita Bisa Melalui Ini
Bareskrim Polri bakal segera memeriksa istri Doni Salmanan, Dinan Nurfajrina dalam kasus yang kini tengah menjerat suaminya menjadi tersangka.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Bareskrim Polri bakal segera memeriksa istri Doni Salmanan, Dinan Nurfajrina Salmanan dalam kasus yang kini tengah menjerat suaminya menjadi tersangka.
Dia diperiksa terkait dugaan aliran dana yang turut dinikmati dari hasil kejahatan.
Rencana pemeriksaan tersebut dibenarkan oleh Ahmad Ramadhan.
Namun, dia belum menjelaskan lebih lanjut mengenai jadwal pemeriksaan Istri Doni Salmanan.
TONTON JUGA
"Iya jawabannya iya (Istri Doni Salmanan diperiksa, Red)," ujar Ramadhan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (8/3/2022) malam.
Ramadhan menuturkan Dinan Nurfajrina bakal diperiksa mengenai dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan sang suaminya dari hasil dugaan penipuan berkedok trading binary option melalui platform Quotex.
"Jadi terkait dengan tindak pidana pencucian uang artinya semua aliran dana yang diberikan dari yang bersangkutan dari tersangka kepada siapapun apakah keluarga atau orang lain pihak manapun yang mana dana tersebut bersumber dari tindak pidana yang dilakukan maka akan dilakukan penyitaan," pungkasnya.
Baca juga: Terkuak 4 Alasan Mengapa Doni Salmanan Langsung Ditahan Usai Diperiksa, Salah Satunya Takut Kabur
Melalui laman media sosialnya, Dinan Nurfajrina Salmanan mengurai curhatan sedih.
Dalam tulisannya itu, Dinan Nurfajrina Salmanan mengaku akan setia mendampingi Doni Salmanan.
"i love you so much forever and ever baby, will always and stand with so much love and compassion beside you,
always have and always will.
We can do this together sayang, bismillah, inna ma'al usri yusro,"
(Aku cinta kamu selamanya sayang, akan selalu berdiri di samping mu dengan cinta, selalu dan akan selalu. Kita bisa melalui ini bersama sayang, bismillah)," tulis Dinan Nurfajrina Salmanan, Rabu (9/3/2022).

Taktik Doni Salmanan Tipu Member Trading
Bareskrim Polri mengungkapkan bahwa Crazy Rich Bandung Doni Salmanan raup keuntungan sedikitnya 80 persen dari setiap member yang kalah bermain trading binary option di aplikasi Quotex.
"Iya, 80 persen dari kekalahan (member)," ujar Kasubdit I Dittipid Siber Kombes Reinhard Hutagaol di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (8/3/2022) malam.
Reinhard menyatakan bahwa Doni Salmanan memiliki banyak member yang tergabung dalam grup telegram.
Total, ada 25 ribu member yang tergabung dalam grup tersebut.
"Kalau di telegram ada 25 ribu anggota. Itu bisa indikasi (aktif) karena 25 ribu artinya yang ikut referal sama dia. Karena ikut sama dia pasti gabung telegram itu," jelas Reinhard.
Lebih lanjut, Reinhard menuturkan konstruksi hukum yang diduga dilakukan tersangka satu di antaranya menyebarkan berita bohong alias hoaks.
Dia membuat video jebakan agar banyak masyarakat yang ikut gabung bermain.

"Dia kan memberikan berita bohong bahwa mainlah dengan saya terus dari video-videonya itu sebenarnya menjebak orang supaya main dan pada kenyataannya ngga ada yang pernah menang," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menetapkan Crazy Rich Bandung Doni Muhammad Taufik atau Doni Salmanan sebagai tersangka dugaan kasus penipuan berkedok trading binary option melalui Quotex pada Selasa (8/3/2022).
Penetapan tersangka itu berdasarkan laporan polisi LP:B/0059/II/2022/SPKT/Bareskrim Polri. Laporan itu didaftarkan seseorang berinisial RA tertanggal 3 Februari 2022.
Diduga, Doni telah melanggar dugaan tindak pidana judi online dan/atau penyebaran berita bohong melalui media elektronik dan/atau penipuan, perbuatan curang dan/atau tindak pidana pencucian uang.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan bahwa penetapan tersangka itu setelah penyidik memeriksa Doni Salmanan selama 13 jam.
Seusai diperiksa, kata Ramadhan, penyidik juga telah melakukan gelar perkara.
Hasilnya, penyidik memutuskan menetapkan Doni Salmanan sebagai tersangka.
Adapun pasal yang disangkakan terhadap Doni Salmanan termaktub dalam pasal 45 ayat 1 Jo 28 ayat 1 UU ITE dan atau pasal 378 KUHP dan pasal 3 UU Nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Dalam detail pasal tersebut, Doni Salmanan terancam hukuman pidana maksimal 20 tahun penjara.