Jerit Keluarga Syahril Tak Ingin Lagi Jatuh Korban KKB: ''Merasakan Rasa Sakitnya Seperti Apa''

Belum kering air mata keluarga Syahril Nurdiansyah (22), warga Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat yang menjadi salah satu korban penyerangan KKB.

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADHE LIANA
Jenazah Syahril Nurdiansyah tiba di rumah duka di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pagi ini, Rabu (9/3/2022). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Belum kering air mata keluarga Syahril Nurdiansyah (22), warga Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat yang menjadi salah satu korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Syahril, tewas di tangan KKB bersama 7 karyawan Palapa Timur Telematika (PTT) lainnya yang turut menjadi korban ketika sedang bertugas saat peristiwa penyerangan terjadi tanggal 2 Maret 2022 itu.

Kejadian ini membawa duka yang mendalam bagi keluarga.

"Kami yang sedang merasakan rasa sakitnya seperti apa, dan kami juga sudah merasakan rasa perihnya seperti apa dari keluarga."

"Bukan hanya soal adik saya yang merasa kehilangan, tapi semua keluarga korban juga merasa kehilangan," kata Kakak Syahril, Sandi Tirtana ditemui Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Tangis Keluarga Korban Penyerangan KKB, Tinggalkan Bayi 6 Bulan Hingga Cerita 2 Telepon Terakhir

Jenazah Syahril, baru tiba di rumah duka yang berlokasi di Kecamatan Sawah Besar, pada pagi hari ini, Rabu (9/3/2022) lantaran baru dapat dievakuasi setelah beberapa hari usai peristiwa tersebut.

Jenazah, dimakamkan hari ini di kawasan Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat.

Tak hanya keluarga Syahril yang kini dirundung perasaan duka akibat peristiwa tersebut.

Beberapa keluarga korban lainnya, juga turut merasakan hal yang sama.

Sambil berlinang air mata, Sandi mengucapkan harapannya agar tak ada lagi Syahril-Syahril lainya di kemudian hari.

Jenazah Syahril Nurdiansyah tiba di rumah duka di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pagi ini, Rabu (9/3/2022).
Jenazah Syahril Nurdiansyah tiba di rumah duka di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pagi ini, Rabu (9/3/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADHE LIANA)

Ia berharap, agar peristiwa tersebut tak kembali berulang. 

"Semua keluarga korban, juga merasa kehilangan. Apalagi orangtua saya. Harapan saya jangan sampai terjadi kejadian seperti ini lagi dikemudian hari," imbuhnya.

Tewas Saat Bertugas

Sebelumnya, nasib nahas menimpa Syahril Nurdiansyah salah satu karyawan PT Palapa Timur Telematika yang menjadi korban pembunuhan KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Syahril tewas di tangan KKB saat melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, pada 2 Maret 2022 lalu.

Baca juga: Syahril Tewas di Tangan KKB Saat Bertugas di Papua, Sesal Keluarga Tak Dapat Kabar dari Perusahaan

Sandri purnomo (25) kakak Syahril bercerita, sang adik baru sekitar 3 bulan lamanya pergi merantau untuk bekerja di daerah Papua.

Kepergiannya untuk membantu perekonomian keluarga, sempat tidak diketahui oleh pihak keluarga. 

"Kerja disana 3 atau 4 bulan, memang belum lama. Untuk kerja di sana kami dari keluarga gak ada yang mengetahui. Tahunya ketika adek saya sudah sampai di sana," kata Sandri ditemui di kediamannya, Selasa (8/3/2022).

Syahril, merupakan lulusan salah satu SMA di Jakarta.

Kepergian sang adik ke Papua untuk bekerja, kata Sandri bertujuan untuk membantu perekonomian keluarga.

Bendera kuning terpasang di kediaman Syahril Nurdiansyah, pekerja PT Palapa Timur Telematika (PTT) yang menjadi korban dalam penyerangan KKB di Distrik Beoga, Puncak, Papua pada Rabu (2/3/2022) lalu.
Bendera kuning terpasang di kediaman Syahril Nurdiansyah, pekerja PT Palapa Timur Telematika (PTT) yang menjadi korban dalam penyerangan KKB di Distrik Beoga, Puncak, Papua pada Rabu (2/3/2022) lalu. (Tribunnews/Danang)

Meski kepergiannya awalnya tak diketahui oleh keluarga, namun Syahril kerap memberi kabar dan melakukan video call selama berada di Papua.

"Jadi pas berangkat, juga keluarga gak ada yang tau. Tiba-tiba sudah sampai sana, ngabarin dia udah kerja di Papua," kata dia.

"Gak pernah cerita soal pekerjaannya. Pokoknya setiap video call saat istirahat, cuma ngasih tau ini lagi di danau, ini lagi di pegunungan. Tapi pas kerja gak ngasih tau, dan mungkin pas kerja juga gak boleh pegang Hp," sambungnya.

Syahril merupakan anak bungsu dari 7 bersaudara.

Menurut Sandri, sang adik merupakan sosok yang pendiam dan tak banyak bicara.

Baca juga: Merantau Demi Bantu Keluarga, Syahril Pulang ke Jakarta Tinggal Jasad Akibat Serangan KKB di Papua

Terakhir ia berkomunikasi dengan keluarga, pada tanggal 28 Februari 2022 lalu.

Saat itu, ia memang sempat bercerita terkait keadaan disana. Akan tetapi, kata Sandri kala itu ia meyakinkan keluarga bahwa kondisi di tempatnya bekerja cukup aman. 

Kini jenazah Syahril telah dimakamkan di kawasan Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat.

Jenazahnya diberangkatkan untuk dimakamkan pada pagi hari ini sekitar pukul 9.15 WIB setelah disalatkan di Masjid Nurul Abrar, Jakarta Pusat.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved