Pembelajaran Tatap Muka
Khawatir Terjadi Klaster Sekolah, PSI Desak Anies Tunda PTM 100 Persen
Politisi PSI Idris Ahmad mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk tidak melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Politisi PSI Idris Ahmad mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk tidak melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Ia khawatir, kebijakan itu justru akan memicu peningkatan kasus Covid-19 di ibu kota.
Terlebih, sepanjang Januari hingga Februari kemarin setidaknya ada 706 sekolah yang sempat ditutup sementara imbas adanya kasus Covid-19.
“Kami berharap, semoga Pemprov DKI tidak mengulangi kesalahan yang sama. Tolong pak gubernur, susun ulang aturan PTM, kalau perlu perketat,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/3/2022).
“Jangan sampai menciptakan klaster Covid-19 baru lagi,” sambungnya.
Baca juga: PTM Terbatas Masih Ikuti Panduan SKB 4 Menteri, Simak Penjelasan Kemendikbud Ristek Berikut
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta ini menyebut, pihaknya banyak menerima aduan terkait kerumunan di sekolah yang masih sering terjadi.
Hal ini pun disebutnya bisa meningkatkan risiko penularan Covid-19, khususnya varian Omicron.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar PTM dibagi menjadi dua sesi untuk meminimalisir kerumunan, khususnya saat jam pulang sekolah.
“Kami sarankan, Pemprov DKI membagi PTM menjadi dua sesi, pagi dan siang. Sehingga, kapasitas ruang kelas dan kesehatan murid terjaga,” ujarnya.
Idris juga menyoroti secara khusus Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang termasuk kelompok paling rentang terkena Covid-19.
“Selain pengetatan aturan, pak gubernur juga harus memperhatikan kesesuaiannya. Pendidikan PAUD itu paling rentang terpapar Covid-19, tidak mungkin aturannya dipukul rata dengan tingkat pendidikan yang lain,” tuturnya.
Baca juga: Meski Sudah PPKM Level 2, PTM Terbatas di Jakarta Masih 50 Persen
Ia pun mengingatkan Anies dan jajarannya untuk mengoptimalkan keterlibatan Satgas Covid-19 di setiap lini masyarakat dalam pencegahan sebaran virus corona.
“Kami tidak akan lelang mengingatkan Pemprov DKI untuk terus berkolaborasi, mengoptimalkan pihak-pihak yang ada. Kalau perlu, manfaatkan seluruh pihak,” tuturnya.
Ketua Fraksi PSI ini pun mengaku siap berkolaborasi dengan Gubernur Anies dalam penanganan Covid-19 di ibu kota.
“Kami harus cerewet, karena ini masalah keselamatan warga, tidak boleh main-main, tidak boleh dianggap enteng. Kami berharap, Pemprov DKI Jakarta tegas dan mau mendengarkan saran kami,” kata Idris.

Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta menerapkan PTM 50 persen selama masa PPKM Level 3 yang berlangsung sepanjang Februari kemarin.
Setelah status PPKM turun menjadi Level2, Pemprov DKI kini bisa menaikkan kembali kapasitas PTM menjadi 100 persen.