Formula E

Pasang Badan Buat Anies, PAN Ungkap Beda Jauh Biaya Sirkuit Formula E Ancol dengan MotoGP Mandalika

Membengkaknya biaya sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara, meluas menjadi berbagai tudingan.

Tribun Network
Kolase Sirkuit Formula E Ancol dengan Sirkuit Mandalika. 

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta ini pun menyebut, pembengkakan anggaran terjadi lantaran perencanaan yang tidak tidak matang.

"Dari awal sudah kami katakan, Formula E ini janggal. Anggaran naik hingga Rp10 miliar hanya untuk biaya sirkuit, buat apa? Di tengah pandemi seperti ini loh," ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (9/3/2022).

"Ini tidak main-main ya, sepertinya Pemprov DKI tidak tahu prioritas, mudah sekali menaikkan anggaran," tambahnya menjelaskan.

Ara, sapaan karib Anggara pun mempertanyakan proses tender yang dilakukan Pemprov DKI melalui BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Baca juga: Polemik Biaya Bengkak Rp 10 M Sirkuit Formula E, Tudingan Kongkalikong Hingga Alasan Wagub Ariza

Ia pun menuding proses tender dilakukan tidak transparan.

Terlebih, proses tender itu sempat mengalami kegagalan, namun pihak Jakpro tidak memberi penjelasan terkait hal tersebut.

Setelah proses tender gagal, perusahaan pelat merah itu kemudian mengumumkan pemenang tender pembuatan sirkuit Formula E.

Suasana di sirkuit Formula E yang berada di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022)
Suasana di sirkuit Formula E yang berada di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022) (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)

Saat itu, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama ditunjuk sebagai pemenang dengan nilai tender awal sekira Rp50 miliar.

Namun, belakangan diketahui bahwa anggaran pembuatan lintasan balap di kawasan Ancol, Jakarta Utara ini mendadak naik menjadi Rp60 miliar.

"Buat apa tender kalai harganya naik di tengah jalan? Besok-besok kontraktor ikut tender tawar harga murah dan dinaikan di tengah jalan," ujarnya.

Tak hanya itu, Ara juga menyinggung soal rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang meminta Pemprov DKI merevisi studi kelayakan atau feasibility study Formula E.

Baca juga: Anggaran Sirkuit Formula E Bengkak Rp10 M, Gembong PDIP: Bisa Selesaikan Banjir

Menurutnya, Pemprov DKI sampai saat ini masih sangat tertutup soal masalah ini.

"Sudah buru-buru, tiba-tiba anggaran naik, kami hanya minta transparansi. Ini kan tidak masuk logika," kata Ara.

Politisi muda ini juga mendorong Pemprov DKI terbuka soal proses penjualan tiket dan sponsor.

Sebab, sampai saat ini belum ada kejelasan soal pihak-pihak yang akan menjadi sponsor gelaran Formula E pada Juni 2022 mendatang.

"Sebelumnya Pemprov dan Jakpro pede dapat sponsor dan menjual tiket dengan mudah, tapi sampai sekarang kedua hal itu masih menjadi misteri karena tidak pernah dikabarkan kepada publik," kata Ara.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved